Edin Dzeko, Buangan Gaek yang Kini Berbalik Jadi Penghancur AS Roma
INDOSPORT.COM – Didepak AS Roma pada awal musim, Edin Dzeko tak lantas terpuruk. Ia bersinar bersama Inter Milan dan sudah 2 kali menghancurkan Giallorossi musim ini.
Laga seru tersaji di Copa Italia pada tengah pekan ini, ketika Inter Milan menghadapi AS Roma, Rabu (09/02/22) dini hari WIB, di babak perempat final.
Pelatih Inter, Simone Inzaghi, melakukan rotasi kecil-kecilan dengan memarkir nama-nama seperti Lautaro Martinez, Denzel Dumfries, hingga Hakan Calhanoglu. Sebagai gantinya, ia menurunkan Matteo Darmian, Alexis Sanchez, dan Arturo Vidal.
Sementara itu di kubu tim tamu, Jose Mourinho menurunkan tim terbaik termasuk trio andalan Henrikh Mkhitaryan, Tammy Abraham, dan Nicolo Zaniolo di lini depan.
Meski demikian, Inter Milan tak butuh waktu lama untuk menjebol gawang Rui Patricio. Baru dua menit laga berjalan, Edin Dzeko sudah mencetak gol pembuka lewat sepakan volinya, menuntaskan umpan silang Ivan Perisic.
Gol cepat Inter pun membuat AS Roma kesulitan. Abraham dkk terpaksa bermain lebih terbuka untuk menyamakan kedudukan. Namun hingga babak pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk keunggulan Inter Milan.
Di babak kedua, upaya AS Roma meningkatkan serangan tak berjalan lancar. Inter Milan yang tampil nyaman justru mendominasi penguasaan bola hingga 60%.
Puncakya, di menit ke-68, justru Inter Milan yang berhasil mencetak gol lagi. Menerima umpan Matteo Darmian, Alexis Sanchez melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti yang tak bisa ditahan Patricio.
Laga pun akhirnya berakhir dengan kemenangan Inter Milan 2-0 yang meloloskan mereka ke semifinal.
Di sisi lain, kekalahan ini membuat peluang AS Roma meraih gelar musim ini terbilang kecil. Pasalnya, di Liga Italia mereka masih tertahan di posisi 7. Satu-satunya peluang tersisa adalah di UEFA Conference League di mana Giallorossi telah lolos ke babak 16 besar dan tengah menunggu lawan dari playoff.
1. Selalu Cetak Gol dan Kalahkan Roma di Musim Ini
Seusai laga perempat final Coppa Italia dini hari tadi, nama Edin Dzeko pun menjadi sorotan. Pasalnya, ia sukses menjebol gawang AS Roma yang baru ia tinggalkan musim panas lalu.
Dzeko pun tampak masih menyimpan hormat terhadap Giallorossi dengan tak melakukan selebrasi atas golnya tersebut.
Seperti diketahui, ia memang sempat membela Roma selama 6 musim sejak diboyong dari Manchester City.
Bersama Roma, bintang asal Bosnia itu sukses mencetak 119 gol dari 260 laga dan menjadi pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang masa di klub tersebut.
Tak hanya itu, ia bahkan ditunjuk menjadi kapten tim seiring kepergian Alessandro Florenzi ke Valencia. Dzeko pun menjadi pemain asing pertama yang menjadi kapten dalam 22 tahun.
Meski demikian, kedatangan Jose Mourinho pada awal musim ini mengubah nasib Dzeko. Dinilai terlalu uzur, ia dilepas gratis dan kemudian diboyong oleh Inter Milan.
Bersama Inter Milan, Dzeko membuktikan dirinya belum habis. Dalam usia 35 tahun, ia masih menjadi pilihan utama dengan total 31 penampilan dan menorehkan 13 gol dan 7 assist.
Jumlah gol ini bahkan lebih banyak dari andalan Inter lainnya, Lautaro Martinez, yang baru mencetak 12 gol meski 11 tahun lebih muda.
Istimewanya, AS Roma pun menjadi korban ketajaman Dzeko. Tercatat, dalam 2 pertemuan kedua tim musim ini, Inter Milan selalu menang dan Dzeko selalu mencetak gol.
Inter dan AS Roma memang sudah bertemu musim ini sebelum di Coppa Italia dini hari tadi, yakni di pekan ke-16 Liga Italia pada Desember lalu.
Ketika itu, di laga yang digelar di kandang Roma yakni Stadion Olimpico, Dzeko mencetak gol kedua Nerazzurri untuk membawa mereka menang telak 3-0.
Dan sama seperti dini hari tadi, ketika itu Dzeko juga menunjukkan rasa hormatnya dengan tak melakukan selebrasi.
Akibat kekalahan itu, Roma yang sebelum laga berada di posisi kelima pun terpaksa melorot ke posisi tujuh Liga Italia.
Di sisa musim ini, Inter Milan dan AS Roma masih akan bertemu satu kali lagi di Liga Italia pada 24 April nanti di Giuseppe Meazza. Menarik ditunggu apakah Edin Dzeko akan meneruskan tren apiknya dengan kembali menjebol gawang AS Roma, sebagai hukuman atas keputusan mereka melepasnya.