Makin Rajin Naturalisasi, Sepak Bola Malaysia Dikritik Eks Manajer Bayern Munchen
INDOSPORT.COM - Masih terus berjalannya praktik naturalisasi pemain asing di Malaysia rupanya tidak mendapat sambutan baik dari berbagai elemen sepak bola mereka. Tak cuma fans, kecemasan soal bakal layunya progres jangka panjang akibat naturalisasi juga dirasakan oleh orang dalam federasi (FAM) mereka.
Lim Teong Kim yang merupakan mantan kepala program pengembangan sepak bola (NFPD) Malaysia merasa jika naturalisasi jikapun berhasil hanya bagus untuk jangka pendek. Jika ingin sukses di masa depan, FAM mulai harus menggalakkan lagi pemanduan bakat usia dini.
"Cara ini (naturalisasi) akan membunuh sepak bola Malaysia. Klub-klub akan lebih senang mendatangkan pemain impor dan setelah dimiliki lima tahun akan dinaturalisasi," ungkap Lim.
"Minat untuk mengembangkan pemain muda meninggalkan pemain lokal di bangku cadangann. Jika terus seperti ini maka segera ucapkan selamat tinggal pada sepak bola Malaysia," tambah eks pelatih Malaysia U-19 dan akademi Bayern Munchen itu.
Lim berujar demikian untuk menanggapi kabar akan dinaturalisasinya dua bintang Sri Pahang yakni Lee Tuck (Inggris) dan Sergio Aguero (Argentina). Keduanya sudah setengah dekade berada di Malaysia dan hendak memiliki KTP lokal.
Hanya saja kebijakan ini mengundang nada miring karena Pahang nantinya tak perlu memasukkkan lagi keduanya dalam kuota pemain asing. Praktik yang sayangnya sudah terjadi di liga Indonesia.
Program naturalisasi kali ini juga makin beraroma kontroversi usai adanya tuduhan jika Tuck berbohong jika ia masih punya darah Malaysia. Klaim ini dibuat oleh eks pemain pro keturunan Malaysia-Australia yakni Curran Ferns yang kemudian meminta yang bersangkutan untuk memperlihatkan dokumen yang bisa membuktikan kata-katanya.
1. Tak Berguna di Piala AFF
Terlepas dari itu semua, memberikan paspor Malaysia pada pemain asing yang tak punya darah keturunan memang belum membuahkan sesuatu yang signifikan untuk prestasi Harimau Malaya. Bahkan mereka gagal bicara banyak di ajang Piala AFF 2020 lalu usai tak bisa melewati fase grup.
Malaysia sejatinya berencana membawa tiga pemain 'kacukan' untuk membekali pelatih Tan Cheng Hoe namun justru hanya bisa menyertakan Guilherme De Paula yang malah mandul sepanjang turnamen. Sementara itu Liridon Krasniqi dinilai tak punya cukup jam terbang di klub dan Mohamadou Sumareh menolak dipanggil karena urusan peribadi.
Yang kena getahnya justru Tan karena ia merasa tak enak hati pada pendukung Malaysia. Pada akhirnya ia mundur meski kontraknya belum lagi usai.