Cesar Azpilicueta, Pemilik Gelar Terlengkap dan Pahlawan Chelsea di Piala Dunia Klub
INDOSPORT.COM – Chelsea berhasil memenangi Piala Dunia Klub usai mengalahkan Palmeiras 2-1. Hasil ini tak lepas dari peran sang kapten, Cesar Azpilicueta.
Klub Liga Inggris, Chelsea, akhirnya melengkapi koleksi gelar mereka, dengan memenangi Piala Dunia Klub untuk pertama kalinya, Sabtu (12/2/22) malam WIB.
Langsung tampil dari babak semifinal, The Blues sukses mengalahkan Al Hilal dengan skor tipis 1-0 untuk merebut tiket ke laga puncak menghadapi Palmeiras.
Bertemu dengan wakil Brasil itu, Chelsea unggul 1-0 lebih dulu di menit ke-55 lewat upaya sang penyerang Romelu Lukaku.
Namun, Palmeiras menyamakan skor hanya sembilan menit kemudian lewat sepakan penalti Raphael Veiga. Skor imbang 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir sehingga laga pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Buntunya serangan kedua tim membuat pertandingan pun seolah akan diakhiri lewat adu penalti. Namun, di menit ke-117, sepakan keras Cesar Azpilicueta mengenai tangan salah satu pemain Palmeiras di kotak terlarang.
Usai melakukan peninjauan ulang melalui VAR, wasit kemudian memberikan hadiah penalti kepada Chelsea. Kai Havertz yang ditunjuk menjadi algojo seiring tak dimainkannya algojo utama Jorginho, sukses melakukan tugasnnya untuk membawa Chelsea kembali unggul 2-1.
Skor itu bertahan hingga laga berakhir, dan membawa The Blues memenangi Piala Dunia Klub untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sebelumnya, mereka pernah lolos ke final pada edisi 2012 tapi ketika itu dikalahkan Corinthians 1-0.
1. Pemilik Gelar Terlengkap yang Terancam Pindah Gratis
Seusai laga, sorotan pun tertuju kepada Kai Havertz yang mencetak gol kemenangan Chelsea, serta Thiago Silva yang didapuk menjadi pemain terbaik di laga puncak sekaligus pemain terbaik sepanjang turnamen.
Meski demikian, ada 1 lagi sosok yang layak disebut jadi pahlawan Chelsea tapi terbilang minim sorotan, yakni sang kapten Cesar Azpilicueta.
Seperti sudah disebut sebelumnya, penalti yang didapat The Blues di menit-menit akhir pertandingan tak lepas dari peran Azpilicueta, ketika tendangan volinya membentur tangan peman Palmeiras, Luan.
Aksi heroik sang kapten pun tidak berhenti di situ. Ia kemudian menguasai bola seolah akan mengambil tugas sebagai algojo penalti, yang membuatnya menerima sejumlah gangguan dari sejumlah pemain Palmeiras.
Namun, ketika keadaan sudah tenang, tanpa diduga ia kemudian memberikan bola kepada Kai Havertz yang berhasil menyiapkan diri tanpa gangguan dari pemain lawan, berkat pengorbanan sang kapten. Havertz pun sukses menjalankan tugasnya untuk menyege kemenangan Chelsea.
Meski tak menjadi pemain terbaik di laga final maupun keseluruhan turnamen, Azpilicueta pada akhirnya mendapatkan penghargaan fair play di Piala Dunia Klub kali ini.
Di sisi lain, kemenangan dan keberhasilan memenangi Piala Dunia Klub tahun ini menjadi balas dendam sempurna bagi Azpilicueta.
Pasalnya, bek Spanyol itu adalah satu-satunya pemain yang tersisa dari edisi 2012 ketika Chelsea kalah 0-1 dari Corinthias di final. Ketika itu, ia masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-87.
Tak hanya itu, torehan gelar Piala Dunia Klub ini menjadikan Cesar Azpilicueta sebagai pemain Chelsea dengan gelar terlengkap..
Bek yang memiliki nama sapaan Dave itu menjadi satu-satunya pemain yang meraih gelar Liga Champions, Liga Europa, Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub bersama The Blues.
Secara total, sejak kedatangannya dari Marseille pada musim panas 2012, Azpilicueta telah mencatatkan 459 penampilan untuk The Blues, dan menyumbangkan 15 gol serta 56 assist.
Sejak kedatangannya, ia langsung menjadi pemain utama dan terbukti menjadi pemain andalan di berbagai posisi, mulai dari full back, wing back, hingga bek tengah. Mulai musim 2019/2020 ia bahkan diangkat menjadi kapten seiring kepergian Gary Cahill.
Meski demikian, masa depan Cesar Azpilicueta di Chelsea kini dipenuhi tanda tanya seiring kontraknya yang habis akhir musim ini, dengan belum ada tanda-tanda perpanjangan. Belakangan ini ia malah kerap dikaitkan dengan Barcelona yang disebut ingin memboyongnya secara gratis.
Namun, meski kerap tertutupi oleh nama besar rekan-rekan setimnya, dengan kepemimpinannya dan keandalannya selama ini serta berbagai gelar yang ia hadirkan, Azpilicueta layak disebut salah satu legenda hidup The Blues dan berhasil membuktikan bahwa ia layak dipertahankan lebih lama.