7 Pemain yang Pernah Bela Inter Milan dan Liverpool: 4 Nama Gagal Total di Kedua Klub
INDOSPORT.COM – Jelang duel Liga Champions Inter Milan vs Liverpool, berikut 7 pemain yang pernah bela Nerazzurri dan The Reds, 4 di antaranya gagal bersinar di kedua klub.
Usai rampungnya fase grup pada akhir tahun lalu, Liga Champions 2021/2022 akhirnya kembali pada tengah pekan ini untuk menggelar leg pertama babak 16 besar.
Salah satu duel seru yang akan tersaji adalah Inter Milan vs Liverpool, Kamis (17/02/22) pukul 03.00 WIB.
The Reds lolos ke babak 16 besar usai menyapu bersih 6 kemenangan di Grup B yang juga berisikan Atletico Madrid, AC Milan, dan FC Porto. Sementara itu, Nerazzurri adalah runner up Grup D di bawah Real Madrid.
Liverpool dan Inter Milan jarang bertemu dengan baru 4 kali berduel. Dua pertemuan terakhir terjadi di 16 besar Liga Champions 2007/2008, di mana Liverpool selalu menang di kedua leg dengan skor 2-0 dan 1-0.
Di sisi lain, Liverpool dan Inter memiliki hubungan unik dengan setidaknya ada 7 pemain yang pernah membela kedua tim.
Dari jumlah itu, 4 di antaranya terbilang gagal baik saat di Liverpool dan Inter Milan, sementara 3 lainnya bersinar setidaknya di salah satu klub. Siapa saja pemain yang dimaksud? Berikut ulasannya:
Philippe Coutinho
Bergabung dengan Inter di usia 18 tahun, Philippe Coutinho kesulitan berkembang. Sempat dipinjamkan ke Espanyol, ia dijual ke Liverpool hanya 2,5 tahun setelah kedatangannya ke Inter.
Bersama Liverpool, Philippe Coutinho juga sempat kesulitan. Namun mulai musim kedua, ia tak tergusur dan jadi pilihan utama. Meski gagal menghadirkan gelar, namanya meroket hingga akhirnya diboyong Barcelona pada Januari 2018.
Mario Balotelli
Mario Balotelli bergabung dengan Inter Milan pada 2006 ketika berusia 16 tahun. Namanya kemudian meledak sebagai bomber muda berbakat di mana ia mencetak 28 gol dalam 86 laga dan membantu Inter memenangi sejumlah gelar, termasuk treble winners 2009/2010.
Tiga tahun di Inter, Balotelli bertualang bersama Manchester City, AC Milan, hingga berlabuh ke Liverpool pada 2014. Sayangnya, ia terbilang gagal di Anfield dengan hanya mencetak 4 gol dalam semusim hingga akhirnya dipinjamkan lagi ke Milan.
Paul Ince
Tampil gemilang selama 6 musim di MU, Paul Ince diboyong Inter Milan pada 1995 dan sukses jadi pemain andalan selama 2 musim meski gagal menghadirkan satu pun gelar.
Pada musim panas 2017, Paul Ince kembali ke Inggris untuk bergabung dengan Liverpool. Bersama The Reds, ia juga menjadi pemain kunci selama 2 tahun tapi juga gagal memenangkan trofi.
1. 4 Nama Gagal di Kedua Klub
Xherdan Shaqiri
Hanya jadi pelapis di Bayern Munchen, Xherdan Shaqiri pindah ke Inter Milan pada Januari 2015. Namun, ia dinilai tak terlalu berhasil sehingga dijual ke Stoke City hanya 7 bulan kemudian.
Tiga musim jadi andalan Stoke, Xherdan Shaqiri diboyong Liverpool pada 2018. Namun, meski ikut memenangi Liga Inggris dan Liga Champions, ia lagi-lagi hanya menjadi pemain pelapis selama 3 musim sebelum dijual ke Lyon awal musim ini.
Victor Moses
Victor Moses dipinjamkan Chelsea ke Liverpool pada 2013/2014. Namun, ia tak banyak berperan dengan hanya tampil 22 kali bersama The Reds dan mencetak 2 gol.
Pulang ke Chelsea, Victor Moses lagi-lagi dipinjamkan ke sejumlah klub termasuk Inter Milan pada paruh kedua musim 2019/2020. Bersama Nerazzurri, ia juga gagal menjadi pilihan utama sehingga batal dipermanenkan di akhir musim.
Daniele Padelli
Sewaktu berstatus pemain Sampdoria, Daniele Padelli dipinjamkan ke Liverpool pada Januari 2007. Sayangnya, di laga debut yang menjadikannya pemain Italia pertama yang membela The Reds, ia tampil buruk. Laga itu akhirnya menjadi satu-satunya penampilannya bersama Liverpool.
Selepas dari Sampdoria, Daniele Padelli membela Udinese dan Torino sebelum dipinang Inter pada 2017. Namun, ia hanya tampil 9 kali dalam 4 musim, hingga akhirnya dilepas ke Udinese awal musim ini.
Robbie Keane
Tampil tajam bersama Coventry City, Robbie Keane diboyong Inter Milan pada Juli 2000. Namun, pemecatan Marcelo Lippi membuatnya kehilangan tempat sehingga ia dilepas ke Leeds pada akhir tahun, usai hanya tampil 14 kali dan mencetak 3 gol.
Dua setengah tahun di Leeds, Robbie Keane pindah ke Tottenham Hotspur dan mencapai puncak karier dengan mencetak 107 gol dari 254 laga sehingga diboyong Liverpool pada 2008. Sayangnya, ia tampil jeblok dan hanya bertahan setengah musim sebelum dikembalikan ke Tottenham