Blak-blakan Pihak Mola TV: Pemain Garuda Select Manja, Ngambek Minta Pulang
INDOSPORT.COM - Blak-blakan pihak Mola TV yang diwakili Mirwan Suwarso, mengaku beberapa pemain Garuda Select masih memiliki mental yang lemah di Eropa.
Garuda Select adalah program pembinaan pemain sepak bola usia muda Indonesia di Inggris, yang disponsori oleh Mola TV. Kini, Garuda Select memasuki tahun keempat.
Hampir seratus pemain muda Indonesia sudah mencicipi program Garuda Select di Inggris, juga pernah di Italia. Namun, hanya sedikit yang bisa melanjutkan karir di Eropa.
Hal ini dipaparkan oleh perwakilan Mola TV, Mirwan Suwarso di webinar Understanding Football Club's Business Model, The Story of FC Como Italia, Jumat (11/2/22).
"Dalam sepak bola, bos nggak selalu senang dengan kami. Di saat situasi negatif, harusnya membuktikan, bukannya malah ngambek minta pulang," ungkap Mirwan Suwarso.
Pada sesi yang sama, hadir pula salah satu staf pelatih sekaligus penerjemah Garuda Select 2, Timo Scheunemann. Sosok asal Jerman itu juga mengakui hal serupa.
"Anak-anaknya saya lihat memang begitu. Bukan baru sekarang, tapi kemanjaan itu sudah ada (sejak angkatan sebelumnya)," ucap Timo Scheunemann di sesi tersebut.
"Jadi tugas saya waktu itu, mendatangi ke kamar mereka, akhirnya sekarang ada yang bermain di Persib Bandung, ada Kakang (Rudianto), ada beberapa pemain lah," ungkap Timo lagi.
"Intinya pada saat dimarahi, dikasih tahu yang benar, dimarahi yang benar karena dia salah, maksudnya kan baik, itu harus dikasih tahu ke mereka, kalau enggak ngambek," cetusnya.
1. Bagus Kahfi Role Model
Jika dikalkulasi, pemain jebolan Garuda Select yang kini masih bertahan di Eropa, yaitu Bagus Kahfi, Brylian Aldama, David Maulana, dan yang terbaru ada Rafli Asrul.
Menurut Timo Scheunemann, Bagus Kahfi sejak awal memiliki mental yang bagus, dan siap berkarier di Eropa. Sehingga, saat ini ia mendapat jam terbang di Jong Utrecht.
"Jadi, Garuda Select itu langkah awal. Kalau ada pemain seperti Bagus (Kahfi), saya lihat dia karakternya mantap, bisa saja (menjadi pioner pemain Indonesia di Eropa). Tetapi pemain pada umumnya butuh tahap itu (digembleng) biar nggak manja," pungkasnya.