3 Alasan Azpilicueta adalah Kapten Terbaik Chelsea ketimbang John Terry
INDOSPORT.COM – Mengintip tiga alasan mengapa Cesar Azpilicueta adalah kapten terbaik sepanjang masa klub Liga Inggris, Chelsea, ketimbang John Terry.
Nama Cesar Azpilicueta abadi dalam sejarah Chelsea usai berhasil menggondol pulang gelar Piala Dunia Antarklub beberapa waktu silam.
Pemain berusia 32 tahun itu berhasil membawa pulang kepingan terakhir di lemari trofi The Blues usai menumbangkan Palmeiras di babak final.
Kemenangan itu bahkan dibarengi aksi heroik Azpilicueta yang mau menerima tekanan dari lawan sesaat sebelum Kai Havertz menentukan kemenangan lewat titik putih.
Atas tindakan dan keberhasilannya itu, Cesar Azpilicueta pun harum sebagai salah satu legenda terbaik yang dimiliki Chelsea sejak berdiri pada tahun 1905.
Namun, keberhasilan eks Marseille ini juga tak lepas dari sorotan negatif. Salah satunya dari Neil Warnock yang merupakan pelatih kenamaan Inggris.
Ia menyebut Azplicueta beruntung bisa menjadi pemain pertama yang memenangkan segala gelar yang bisa direngkuh Chelsea di segala kompetisi.
Pasalnya, apa yang direngkuh Azpilicueta melebihi John Terry, kapten kenamaan Chelsea yang juga merupakan kompatriot Neil Warnock. Bisa dikatakan, eks pelatih Cardiff City ini tak ingin Azpilicueta melebihi status dari kompatriotnya itu.
Namun, ada beberapa alasan mengapa Cesar Azpilicueta lebih pantas menyandang status kapten terbaik sepanjang masa Chelsea ketimbang John Terry. Berikut alasannya.
1. 1. Telah Meraih Semua Gelar
Salah satu indikator mengapa Azpilicueta adalah kapten yang lebih baik dari John Terry tentu raihan gelar yang telah didapat keduanya.
Azpilicueta telah meraih seluruh gelar yang bisa direngkuh Chelsea. Sedangkan John Terry hanya minus dua gelar saja yakni UEFA Super Cup dan Piala Dunia Antarklub.
Soal gelar memang tak bisa menjadi acuan. Meski demikian, peran Cesar Azpilicueta kerap terlihat di laga penentuan seperti final ketimbang John Terry yang absen di laga final Liga Champions 2012 dan Liga Europa 2013.
2. Jauh dari Kontroversi
Sebagai kapten, seorang pemain harus bisa menjadi contoh baik di dalam dan luar lapangan. Hal ini terpancar dari sosok Azpilicueta yang hampir jauh dari kontroversi baik di dalam dan luar lapangan.
Hal berbeda justru dimiliki John Terry. Mantan bek Timnas Inggris ini kerap diterpa berita miring, baik dari isu perselingkuhan dengan pacar rekan setim, hingga tindakan rasis.
Karena tindakannya, John Terry pun mendapat hukuman sosial berupa label pemain kotor. Selain itu, jabatan kapten Timnas Inggris yang ia emban harus dipaksa copot karena tuntutan publik.
3. Pemimpin Berkualitas di Lapangan
Kapten tim harus bisa mengambil alih tanggung jawab dalam permainan dan juga menjadi contoh nyata bagi rekan-rekannya di lapangan.
Azpilicueta benar-benar menampilkan peran itu di lapangan, terutama di laga-laga penting bagi Chelsea, seperti laga-laga final.
Salah satunya adalah saat Azpilicueta membiarkan lawan mengintimidasinya di laga Palmeiras, sehingga Kai Havertz yang masih berusia muda dan saat itu menjadi eksekutor, terhindar dari intimidasi lawan.
Di sisi lain, John Terry hampir tak terlihat melakukan yang sama saat masih bermain bagi Chelsea. Parahnya, malah ia gagal menjadi eksekutor di tendangan penalti penentu saat The Blues kalah di final Liga Champions 2008 melawan Manchester United.
Bahkan, John Terry kerap absen di laga final Chelsea, entah itu karena cedera atau tindakan bodoh yang ia lakukan sehingga merugikan tim.
Salah satu contoh tindakan bodoh yang dilakukannya adalah menendang Alexis Sanchez di leg kedua semifinal Liga Champions 2012. Padahal saat itu, Chelsea tengah tertinggal satu gol.
Beruntung bagi Chelsea laga tersebut berakhir imbang 2-2 dan membawa Chelsea ke final, hingga akhirnya bisa merengkuh gelar Liga Champions pertamanya sepanjang sejarah.