Diklaim Sering Terpeleset Karena Taktik Ini, Inter Milan Dituntut Berhati-hati
INDOSPORT.COM - Eks pelatih kenamaan Italia, Fabio Capello, melayangkan pendapatnya soal Inter Milan musim ini. Di matanya Il Nerazzurri yang kini ditangani Simone Inzaghi seringkali terlalu dini melakukan pergantian pemain yang membuat mereka justru meraih hasil minor dalam pertandingan.
Opini ini dilontarkan oleh Capello menyusul kemenangan mantan tim asuhannya, AC Milan, dengan skor 1-2 melawan Inter Milan di Liga Italia. Akibat kekalahan ini posisi La Beneamata di puncak klasemen terancam dan akhirnya tergusur oleh sang rival sekota.
Di Giuseppe Meazza sebenarnya Inter Milan bisa unggul lebih dulu lewat gol Ivan Perisic di menit ke-38. Hanya saja di paruh kedua Olivier Giroud mampu mencetak brace yang membuat keadaan berbalik untuk AC Milan.
Inter Milan dalam laga tersebut melakukan pergantian pemain saat jam sudah menunjukkan 70 menit. Tiga penggawa mereka sekaligus yakni Lautaro Martinez, Perisic, dan Hakan Calhanoglu dikeluarkan untuk memberi ruang pada Arturo Vidal, Alexis Sanchez, dan Federico Dimarco.
Hanya saja bagi Capello itu bukan keputusan yang bijak. Terlalu banyak memasukkan pemain pengganti dalam rentang yang sempit akan mengacaukan ritme permainan tim.
"Statistik menunjukkan kekalahan Inter Milan dimulai sejak mereka melakukan pergantian pemain terlalu cepat," ujar Capello seperti yang dilansir oelh Il Mattino.
1. Benarkah Demikian?
Hanya saja ada yang menilai jika analisa Capello tidak terlalu tepat karena di waktu lain subtitusi Inter Milan justru bisa berbuah manis. Terbukti dengan baru adanya empat kekalahan yang diderita mereka di semua kompetisi 2021/2022.
Contohnya kala comeback melawan Juventus pada medio Januari dalam ajang Piala Super Italia lalu dengan skor 2-1. Gol penentu kemenangan mereka dicetak oleh Sanchez yang masuk pada menit ke-75.
Begitu juga dengan kemenangan 2-1 kontra lazio di Liga Italia bulan yang sama. Usai mencetak gol kedua mereka di menit ke-67, Inter Milan kemudian langsung menggunakan lima jatah subtitusi mereka sekaligus dalam tempo kurang dari sepuluh menit dan tetap bisa menjaga keunggulan hingga akhir yang mana tak seirama dengan analisa Fabio Capello.