Bedah Kualitas Gerard Deulofeu, Titisan Messi yang Diajak Balikan oleh AC Milan
INDOSPORT.COM – Bedah kualitas Gerard Deulofeu, titisan Lionel Messi milik Udinese yang santer diberitakan diajak balikan oleh AC Milan.
Dalam sehari ke belakang, beredar laporan bahwa AC Milan ingin kembali diperkuat oleh Gerard Deulofeu untuk musim depan.
Kabar ini diembuskan oleh Matteo Moretto, yang merupakan jurnalis Sky Sports Italia. Ia membocorkan bahwa Deulofeu menjadi salah satu target AC Milan pada musim panas mendatang.
Kabar ketertarikan AC Milan ini bak menjadi angin segar bagi Deulofeu yang sempat disebut habis, karena menukiknya performa yang ia miliki.
Sejak dilepas Barcelona, Gerard Deulofeu hanya membela tim gurem, sebelum akhirnya berlabuh di Italia kembali dengan bergabung bersama Udinese.
Performanya di Udinese ternyata diam-diam membuat AC Milan tergoda. Klub berjuluk Rossoneri ini pun menunjukkan minat untuk bereuni dengan pemain berusia 27 tahun itu.
Sebagai informasi, Deulofeu bukanlah pemain asing bagi AC Milan. Ia pernah berseragam Il Diavolo Rosso pada 2017 silam selama setengah musim dan mencetak empat gol serta tiga assist dari 18 laga.
AC Milan sempat ingin mempermanenkannya dari Everton kala itu. Hanya saja, Barcelona tiba-tiba mengaktifkan klausul pembelian kembali dan merusak rencana Rossoneri.
Kini AC Milan ingin mewujudkan mimpi tertundanya itu dan merekrut Gerard Deulofeu. Selain karena alasan nostalgia, apa yang membuat Rossoneri tergoda dengan performa winger Udinese itu?
1. Statistik Gerard Deulofeu yang Bikin AC Milan Ngiler
Deulofeu saat ini terbilang tengah menjalani salah satu musim terbaiknya bersama Udinese, di mana ia mampu melesakkan tujuh gol di Liga Italia dalam 21 penampilan saja.
Torehan ini diyakini bisa meningkat dan melampaui catatan terbaiknya dalam satu musim, yakni mencetak 10 gol di Liga Inggris 2018/19 bersama Watford.
Namun, AC Milan tak ngebet mendatangkan Deulofeu karena torehan golnya semata. Ada beberapa faktor lain yang membuat Rossoneri tergoda untuk bereuni dengannya kembali.
Hal ini bisa dilihat dari kebutuhan AC Milan akan winger kanan atau winger berkaki kidal. Dalam formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Stefano Pioli, Rossoneri tak punya winger mumpuni untuk sektor kanan.
Memang benar masih ada nama Alexis Saelemaekers dan juga Samu Castillejo. Namun, nama terakhir diprediksi akan ditendang dan membuat AC Milan membutuhkan winger kanan baru.
Selain karena kebutuhan tim, AC Milan juga memandang Deulofeu lebih baik dari Saelemaekers dan juga Castillejo. Namun, apakah penilaian Rossoneri ini tepat?
Jika merunut statistik ketiga pemain ini, Deulofeu punya catatan lebih baik perihal melakukan serangan dan kemampuan menciptakan peluang serta menciptakan gol.
Tak percaya? Mari lihat statistik Gerard Deulofeu dalam 365 hari terakhir dan bandingkan dengan Saelemaekers serta Castillejo, seperti yang dirangkum dari laman FBRef.
- Dari Kontribusi Gol (Non Penalti)
Deulofeu : 0,41 gol per 90 menit
Saelemaekers : 0,03 gol per 90 menit
Castillejo : 0,01 gol per 90 menit
- Dari Kontribusi Assist
Deulofeu : 0,12 assist per 90 menit
Saelemaekers : 0,21 assist per 90 menit
Castillejo : 0,01 assist per 90 menit
- Dari Shot-Creating Actions (Tindakan seperti dribel, operan, dan pelanggaran yang berbuah tembakan untuk tim)
Deulofeu : 4,37 kali per 90 menit
Saelemaekers : 3,51 kali per 90 menit
Castillejo : 2,30 kali per 90 menit
- Dari Rataan Operan (dan akurasi kesuksesan operan)
Deulofeu : 36,32 operan per 90 menit (70,4 persen)
Saelemaekers : 41,10 operan per 90 menit (81,4 persen)
Castillejo : 34,43 operan per 90 menit (81,4 persen)
- Dari Catatan Dribel Sukses
Deulofeu : 1,59 dribel sukses per 90 menit
Saelemaekers : 2,26 dribel sukses per 90 menit
Castillejo : 1,45 dribel sukses per 90 menit
Dari Rataan Menyentuh Bola di Kotak Penalti Lawan
Deulofeu : 6,14 kali per 90 menit
Saelemaekers : 2,84 kali per 90 menit
Castillejo : 3,38 kali per 90 menit
Dari catatan-catatan ini, terlihat bahwa Deulofeu unggul dalam kemampuan menusuk pertahanan lawan dan memposisikan diri untuk memberi ancaman ke gawang lawan ketimbang Saelemaekers dan Castillejo.
Keunggulan Deulofeu dalam memberikan ancaman terlihat dari besarnya rataan Shot-Creating Actions (SCA) serta banyaknya sentuhan di kotak penalti lawan yang ia buat.
Kombinasi SCA dan sentuhan di kotak penalti lawan ini memberikan keuntungan bagi rekan-rekan Deulofeu untuk menciptakan tembakan atau peluang.
Namun, Deulofeu punya catatan negatif mengenai keegoisannya saat memegang bola. Rendahnya rataan operannya menjadi bukti bahwa ia bisa menghambat transisi AC Milan saat menyerang.
Hal ini kian diperparah dengan rendahnya nilai dribel yang ia miliki. Alhasil, Deulofeu lebih sering kehilangan bola saat berduel dengan lawan.
Meski demikian, ketertarikan AC Milan kepada Deulofeu bisa terbilang wajar. Pasalnya, catatannya di atas memiliki kemiripan dengan Rafael Leao yang beroperasi di sektor winger kiri.
Dengan kata lain, hadirnya Deulofeu akan membuat kedua sisi penyerangan AC Milan kian kuat dan bisa membuat pertahanan lawan kocar kacir karena keefektifan Deulofeu dan Leao dalam hal dribel dan melakukan tusukan ke kotak penalti.