Regenerasi Lini Depan, 3 Striker Muda AC Milan yang Layak Tembus Skuat Utama
INDOSPORT.COM – Sedang krisis lini depan, berikut tiga striker muda dari akademi AC Milan yang mungkin layak naik ke skuat utama Rossoneri di Liga Italia musim depan. Siapa sajakah mereka?
AC Milan jelang gelaran Liga Italia musim 2021/22 berakhir, memang terlihat aktif untuk memperbaiki kekuatan skuat mereka terutama di lini depan.
Seperti diketahui, barisan striker yang dimiliki AC Milan musim ini masih sangat tergantung pada pemain-pemain senior bahkan bisa dibilang uzur.
Selain Ibrahimovic (40 tahun) yang jadi tumpuan sejak musim lalu, AC Milan juga baru saja mendatangkan Olivier Giroud yang berusia 35 tahun untuk membantu mereka mencetak gol.
AC Milan sejatinya masih punya beberapa pemain depan lain yang kerap jadi pilihan, seperti Ante RebiÄ, Alexis Saelmaekers, serta Rafael Leão.
Namun beberapa dari mereka dikabarkan bakal segera meninggalkan San Siro, entah dengan status pembelian permanen oleh tim lain atau kontrak yang tidak diperpanjang.
Untuk menjaga lini serang mereka tetap tajam musim depan, AC Milan pun mulai bergerak dari sekarang dan berencana membawa pulang mantan pemain mereka, Gerard Deulofeu.
Pada medio 2017 lalu silam, sang pemain pernah memperkuat AC Milan dengan status pinjaman dan langsung nyetel dengan Tim Merah Hitam.
Selama setengah musim berseragam I Rossoneri, Deulofeu mentas sebanyak 18 pertandingan dengan catatan empat gol serta tiga assist. Untuk pemain yang kala itu baru pertama kali merumput di Liga Italia, statistik tersebut sudah memuaskan.
Berkaca dari rapor permainan tersebut, AC Milan pun kini berhasrat untuk kembali membawa Gerard Deulofeu sebagai tumpuan lini depan serta alternatif andai salah satu penyerang potensial mereka dilirik klub lain.
Selain Gerard Deulofeu, sejatinya ada beberapa striker muda di akademi AC Milan yang punya potensi dan diprediksi layak untuk naik ke kelas utama musim depan. Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Andrea Capone
Nama pertama adalah Andrea Capone. Pemain berusia 19 tahun ini memang jadi tumpuan tim pada gelaran Primavera, bahkan dirinya menjabat sebagai kapten buat AC Milan U-19.
Berposisi asli sebagai gelandang serang, namun Andrea Capone kerap kali dimainkan sebagai striker terutama pada sektor second striker yang memaksa pemain lebih banyak bergerak.
Berbekal kecepatanya, Andrea Capone juga sering ditempatkan sebagai winger. Posisi tersebut membuatnya lebih banyak berikan assists musim ini, sementara produktivitas golnya masih tetap konsisten dari musim lalu.
Total dari 20 pertandingan di Primavera musim ini, Andrea Capone berhasil mencetak tiga gol dan memberikan empat assist buat AC Milan U-19.
1. Chaka Traore
Berikutnya ada Chaka Traore. Pemain kelahiran Abengourou, Pantai Gading tersebut juga merupakan salah satu berlian di akademi AC Milan saat ini.
Masih berusia 17 tahun, namun insting gol serta pergerakan Chaka Traore mampu membantu AC Milan bertengger di papan tengah liga Primavera.
Di musim ini, mantan pemain Parma U-19 tersebut sudah tampil sebanyak 17 pertandingan dan mencetak 6 gol serta 4 assists. Kemampuan kaki kanan dalam melakukan cutting inside, beberapa kali sukses membuat gawang lawan kesulitan hingga kebobolan.
Kelebihan lain dari Chaka Traore adalah kecepatan. Mungkin jika AC Milan bisa memolesnya di tim utama, Chaka Traore bakal jadi pelapis sempurna buat Rafael Leao.
2. Marco Nasti
Terakhir adalah Marco Nasti. Penyerang yang jadi top skor Primavera ini sangat layak mendapat kesempatan tampil bersama tim utama AC Milan musim depan.
Jika melihat dari gaya bermainnya selama di tim akademi, Marco Nasti hampir mirip dengan Andriy Shevchenko. Punya kecepatan, serta finishing cukup apik meski sedang diapit dua bek lawan.
Tak heran jika sepanjang musim ini penyerang berusia 18 tahun tersebut mampu cetak 13 gol dan memberikan 4 assists buat AC Milan U-19 di semua kompetisi.
Andai Ibrahimovic masih berada di AC Milan musim depan, Marco Nasti bisa jadi murid yang pas buat Ibra lantaran gaya main mereka tak berbeda jauh yakni tipikal sprinter dan finishing akurat.