Marcelo Bielsa Ahli Sulap, Leeds United yang Naik Derajat Kini Tim Terburuk di Liga Inggris
INDOSPORT.COM - Nasib orang memang tidak ada yang tahu, begitu pula dengan Marcelo Bielsa dan Leeds United.
Belum lama ini, nama Marcelo Bielsa memang banyak dibicarakan publik lantaran gagal membawa timya berjaya di Premier League Liga Inggris 2021-2022.
Sampai tulisan ini dibuat, Leeds United bertengger di peringkat 16 klasemen sementara dengan 23 poin. Catatan pertandingan mereka juga cukup mengerikan dalam beberapa waktu terakhir.
Ambil saja contoh lima pertandingan terakhir di Liga Inggris. Leeds United tercatat telah kebobolan 20 kali, dimulai dari Aston Villa (3), Everton (3), Manchester United (4), Liverpool (6) dan yang teranyar Tottenham Hotspur (4).
Dari lima partai tersebut, Daniel James dkk juga belum menorehkan satu pun kemenangan. Sebelum itu, mereka juga menuai kekalahan tipis dari Newcastle United 0-1.
Leeds United pun sah menjadi tim dengan pertahanan terburuk di Premier League Liga Inggris musim ini. Mereka sudah kebobolan 60 gol dari 26 pertandingan, malah lebih parah dari sang posisi buncit, Norwich City (55).
Tentu saja, ini merupakan rapor yang sangat buruk di CV Marcelo Bielsa sejak ia mengambil alih Leeds United pada 2018. Sampai-sampai, kabar santer menyebut ia akan segera didepak menyusul hasil horor kontra Spurs.
Di pertandingan melawan Spurs 26 Februari, Leeds United benar-benar dibuat tidak berdaya dengan empat gol tanpa balas yang masing-masing dicetak oleh Matt Doherty, Dejan Kulusevski, Son Heung-min, dan Harry Kane.
Yang paling menyedihkan lagi, The Whites baru dibantai Liverpool 6-0 dan Manchester United 4-0. Bukan hanya soal kebobolan, pasukan serang yang biasanya diisi Raphinha dan Daniel James pun nampak tidak bertaji.
1. Dulu Sukses, Kini Terpuruk
Setelah pertandingan kontra Tottenham Hotspur, nasib Marcelo Bielsa pun di ujung tanduk. Nama Jesse March kemudian muncul sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan pelatih asal Argentina itu.
Selama melatih Leeds United, Marcelo Bielsa telah melakukan banyak hal mulia seperti mengangkat derajat klub ke Premier League Liga Inggris musim 2020-2021.
Mereka finis di peringkat pertama Divisi Championship pada 2019-2020 dan meraih tiket promosi ke level tertinggi. Sebelum itu, Leeds United asuhannya juga tampil konsisten dan mendominasi ‘perang’ di papan atas klasemen.
Padahal The Whites di tangan para pendahulu seperti Paul Heckingbottom, Thomas Christiansen, bahkan Harry Monk dan yang sudah-sudah, hanya tampil sebagi tim medioker di kompetisi kasta kedua Inggris.
Namun di tangan Marcelo Bielsa, mereka pada akhirnya bisa kembali ke Premier League berkat kerja keras dan revolusi yang dilakukan sang manajer. Ia bahkan sangat ketat dalam memantau kondisi fisik para pemainnya.
Mulai dari rutin menimbang berat badan, menaikkan massa otot, dan latihan minim libur, semuanya pun terbayar ketika tiket promosi berhasil diraih.
Bukan hanya itu, Marcelo Bielsa juga dengan frontal menyuruh pemainnya memungut sampah di area Elland Road. Bukan apa-apa, hal ini ia maksudkan sebagai pelajaran bagi anak-anak asuhnya di luar urusan teknis.
Pasalnya, harga tiket satu laga Leeds United kurang lebih setara upah memungut sampah selama tiga jam. Pemain harus menyadari betapa besarnya perjuangan suporter demi mengumpulkan uang untuk menonton mereka bertanding.
Dengan gebrakan-gebarakan tersebut, ditambah bumbu kontroversi spionase yang biasa ia lakukan terhadap lawannya, pelatih asal Rosario tersebut berhasil menyulap Leeds United menjadi tim yang kompetitif.
Namun sayang, sepertinya masa-masa kejayaan tersebut kini sedang redup hingga membuat masa depan sang manajer ikut-ikutan suram.