Emosional di Laga Liga 1 vs PSS Sleman, Pelatih PSM Makassar Bantah Intervensi Wasit
INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Joop Gall, membantah telah mengintervensi wasit saat bersua PSS Sleman pada pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/22 di Stadion Gelora I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (01/03/22).
Pria kelahiran 25 Desember 1963 ini nampak sering mencak-mencak kepada wasit keempat, Pipin Indra Pratama, nyaris sepanjang laga. Utamanya di paruh kedua.
Dia bahkan sempat tertangkap kamera menarik lalu menggantikan Direktur Utama klub PSM Makassar, Munafri Arifuddin, yang lebih dahulu melancarkan protes keras ke Pipin Indra Pratama.
Pelatih sepakbola berusia 58 tahun ini pun memberi penjelasan dalam sesi post match press conference vs PSS Sleman dalam lanjutan BRI Liga 1 2021/22.
“Saya hanya minta tolong ke dia memberitahu wasit utama untuk melalukan hal yang setara kepada dua klub karena banyak keputusan merugikan kami,” ujar Joop Gall kepada awak media olahraga.
Duel PSM Makassar kontra PSS Sleman di pekan 28 BRI Liga 1 2021/22 memang berjalan sangat keras yang mana terjadi total 30 pelanggaran sepanjang laga.
1. Hilang Respek
Rupanya, Joop Gall sangat dongkol dengan respons Pipin Indra Pratama yang menurutnya gagal menjadi penyambung aspirasi kepada Sigit Budiyanto selaku wasit utama.
Dia menyoroti keputusan pengadil lapangan setelah lima pemain PSM Makassar diberi kartu kuning yang berbanding satu untuk PSS Sleman. Alhasil, dirinya merasa heran.
Oleh karena itu, pemegang lisensi kepelatihan UEFA Pro ini sangat reaktif hingga mencak-mencak setiap kali anak asuhnya dilanggar oleh pemain Super Elja.
“Saya memang sering berkomunikasi kepada wasit keempat karena punya sistem komunikasi. Tapi tak ada hasil yang membuat saya hilang respek dengan sikapnya,” ungkap Joop Gall kepada awak media.
Adapun pemain PSM Makassar yang dihadiahi kartu kuning oleh wasit Sigit Budiyanto yakni Delvin Rumbino, Erwin Gutawa, Rasyid Bakri, Yakob Sayuri, dan Hilmansyah.
2. Bantah Intervensi
Lebih lanjut, Joop Gall membantah telah melakukan intervensi kepada Pipin Indra Pratama. Ia berkilah bahwa dirinya hanya mencoba menyuarakan keadilan bagi PSM Makassar.
“Semua tahu bahwa wasit keempat tak bisa berbuat banyak setiap kali pengambilan keputusan. Memang bahasa tubuh saya terlihat menyalahkannya tapi tak seperti itu,” tuturnya.
Terlepas dari hal tersebut, Joop Gall dituntut bekerja lebih keras lagi untuk menyelamatkan klub berlogo Paruh Pinisi agar tetap eksis di kompetisi sepakbola kasta tertinggi Indonesia musim depan.
Saat ini, PSM Makassar tercecer di posisi 14 dengan hanya berjarak 5 poin dari zona degradasi di saat BRI Liga 1 2021/22 menyisakan 6 laga lagi.