Waduh, Para Pemain Timnas Rusia Terpecah Belah soal Perang di Ukraina
INDOSPORT.COM - Setelah Artem Dzyuba, satu per satu pesepak bola Rusia mulai angkat bicara terkait invasi militer yang dilakukan negara mereka di Ukraina.
Penjaga gawang Stanislav Kritsyuk mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya tidak bisa lagi bersembunyi di balik kalimat 'pemisahan antara politik dan olahraga.'
Invasi Rusia ke Ukraina kini telah memasuki hari ketujuh, dengan ribuan orang dilaporkan tewas saat pasukan Vladimir Putin berusaha merebut ibu kota Kyiv. Sementara perang terus berlanjut, sejumlah pesepak bola telah bersuara menyerukan perdamaian di Ukraina.
Sejauh ini, para pemain Timnas Rusia sebagian besar tetap diam tentang situasi tersebut, tetapi kapten Timnas Rusia, Artem Dzyuba, memecah kebisuannya setelah dipojokan oleh sejumlah pemain Ukraina.
Dzyuba tidak terang-terangan mengutuk tindakan agresif Rusia, tapi ia menyoroti perlakuan tidak adil yang diterima oleh pesepak bola berkebangsaan Rusia, yang seolah dijadikan ‘kambing hitam.’
Berbeda dengan Dzyuba, Kritsyuk, telah secara terbuka menyerukan perdamaian di tengah situasi ketegangan yang semakin meningkat.
Pemain Zenit St Petersburg itu bersikeras bahwa dia bukan 'hanya pemain sepak bola' tetapi 'warga negara, seorang ayah sekaligus seorang anak'.
Dalam sebuah pesan singkat, dia berkata: “Selama ini saya, seperti banyak dari kita, gelisah dalam jiwa saya. Terus beranggapan bahwa "olahraga bukan bagian dari politik." Tapi ini hanya upaya untuk menipu diri sendiri,” ungkapnya.
“Karena saya bukan hanya pemain sepak bola, tetapi juga seorang warga negara, ayah, putra. Dan saya menentang siapa pun yang menderita dan sekarat,” sambung Kritsyuk.
1. Bertentangan
Komentar tersebut tentu sangat kontras dengan apa yang diungkapkan oleh Dzyuba. Dalam sebuah postingan Instagram, ia berbicara tentang rasa bangga atas kewarganegaraannya.
Dzyuba juga turut membalas tudingan para pesepak bola Ukraina yang memojokkannya dengan mengatakan bahwa mereka hanya bisa duduk manis di rumah mewah mereka di Inggris.
Dzyuba, rekan setim Kritsyuk di level klub, juga menuduh banyak orang yang mengatakan 'hal-hal buruk' kepadanya dan mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap atlet Rusia yang dilarang tampil dalam kompetisi resmi.
Pemain berusia 33 tahun itu menganggap bahwa tidak adil bagi atlet Rusia apabila harus dilarang berkompetisi bahkan jika sampai ditendang dari gelaran Piala Dunia.
2. Kena Semprot Bek Everton
Sebelumnya, Bek Everton dan Ukraina, Vitaliy Mykolenko, dengan penuh amarah menyebut Dzyuba dan rekan-rekannya di Timnas Rusia sebagai pengecut karena tidak berani berbicara untuk mengutuk krisis di Ukraina.
Ia juga memberi kecaman keras kepada Artem Dzyuba dan penggawa Timnas Rusia lainnya dengan mengatakan “Kalian dan anak-anak kalian akan menghabiskan hidup di penjara bawah tanah.”