Gantikan Pochettino, 3 Pelatih Nganggur Eks Juara Liga Champions yang Bisa Direkrut PSG
INDOSPORT.COM – Melihat tiga pelatih nganggur yang pernah rasakan gelar juara Liga Champions dan bisa jadi opsi Paris Saint-Germain (PSG) andai resmi memecat Mauricio Pochettino.
Posisi Mauricio Pochettino sebagai pelatih kepala PSG tampaknya benar-benar terancam usai kekalahan 3-1 timnya atas Real Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
Les Parisiens memang mungkin masih akan mempertahankannya di sisa musim ini namun tidak untuk setelahnya.Kode akan didepaknya Mauricio Pochettino dari Parc des Princes, markas PSG, keluar dari mulut Leonardo selaku direktur olahraga klub.
Eks manajer AC Milan dan Inter Milan itu mengakui jika PSG memang kecewa usai gugur dari Liga Champions namun enggan terlalu dini memberi surat PHK untuk sang bos.
Pertimbangan untuk mempertahankan Mauricio Pochettino setidaknya hingga musim 2021/2022 usai, lantaran PSG masih harus tampil di kompetisi Ligue 1 Prancis.
PSG tidak ingin mengambil resiko kemistri Kylian Mbappe dan kolega luntur jika ada pergantian manajer saat ini juga.
"Tidak sepantasnya kami membuang segalanya. Tidak setiap kekalahan pantas ditanggapi dengan perombakan besar-besaran. Akan tetapi kami memang kecewa berat karena Liga Champions adalah target utama," ungkap Leonardo pada RMC Sport.
Meski belum akan dipecat dalam waktu dekat, namun manajemen PSG memang berikan peringatan keras buat Mauricio Pochettino.
Andai di Ligue 1 musim ini dirinya juga gagal membawa PSG juara, sudah dipastikan masa depan eks pelatih Tottenham itu di Prancis akan segera berakhir.
Jika nantinya resmi mendepak Mauricio Pochettino, setidaknya ada tiga pelatih top yang pernah rasakan gelar juara Liga Champions dan masih bebas transfer yang mungkin bisa jadi opsi PSG.
Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Zinédine Zidane
Nama pertama adalah Zinédine Zidane. Pelatih asal Prancis ini memang jadi kandidat terkuat untuk gantikan posisi Mauricio Pochettino sebagai nakhoda baru PSG.
Bahkan Zinédine Zidane kabarnya tidak akan sendiri menjabat di jajaran pelatih PSG, melainkan ditemani eks pelatih Arsenal, Arsene Wenger.
Dilaporkan Foot Mercato, Zidane akan mengisi kursi kepelatihan dan Wenger akan menempati posisi sebagai Direktur Olahraga.
Andai resmi memperkuat PSG, maka Zinédine Zidane bakal bereuni dengan sejumlah mantan pemain Real Madrid seperti Sergio Ramos, Achraf Hakimi, Keylor Navas hingga Ángel Di María.
Sepanjang kiprahnya di dunia kepelatihan, Zinédine Zidane sukses membantu Real Madrid jadi klub yang paling berjaya di Eropa dengan tiga kali menjuarai Liga Champions pada musim 2015/16, 2016/17 serta 2017/18.
2. Rafael BenÃtez
Berikutnya ada Rafael Benítez. Pelatih asal Spanyol tersebut belum lagi mendapat klub baru usai terakhir kali membesut tim Liga Inggris, Everton.
Selama jadi pelatih, Rafael Benítez sempat menukangi sejumlah tim besar Eropa seperti Liverpool, Inter Milan, Chelsea, Napoli hingga Real Madrid.
Beberapa gelar juara di kancah domestik juga pernah dimenangkan Rafael Benítez. Namun salah satu pencapaian terbaiknya tentu membawa Liverpool menjuarai Liga Champions musim 2004/05 silam.
Dalam laga final yang berlangsung di The Atatürk Olympic Stadium tersebut, Liverpool sukses epic comeback meski sempat tertinggal 3-0 dari AC Milan.
Hanya dalam enam menit, secara bergantian Steven Gerrard, Vladimir Šmicer dan Xabi Alonso berhasil menyamakan kedudukan dan membuat skor sama kuat 3-3.
Pada babak adu penalti, Liverpool berhasil raih kemenangan setelah tiga penendang AC Milan yakni Serginho, Pirlo serta Shevchenko gagal menjalankan tugas.
3. Roberto Di Matteo
Terakhir adalah Roberto Di Matteo. Pelatih kelahiran Swiss ini memang kurang begitu familiar ketimbang dua nama sebelumnya.
Bukan tanpa sebab, lantaran Roberto Di Matteo memang sangat jarang menukangi tim besar dari lima liga top Eropa.
Satu-satunya klub besar Eropa yang pernah dilatih adalah Chelsea pada tahun 2012, itu pun sebagai pelatih sementara alias caretaker menggantikan André Villas-Boas.
Menariknya selama masa jabatan sementara itu, Roberto Di Matteo berhasil menyumbangkan gelar juara Chelsea mulai dari FA Cup serta yang paling mentereng adalah Liga Champions 2011/12.
Pada pertandingan final, Chelsea arahan Roberto Di Matteo berhasil mengalahkan Bayern Munchen di babak adu penalti setelah pada waktu normal hanya bermain imbang 1-1.
Usai tak lagi melatih Aston Villa pada 2016 silam, Roberto Di Matteo belum mendapat klub baru sebagai pelabuhan kariernya. Namanya pun bisa menjadi alternatif pilihan bagi PSG andai jadi mendepak Mauricio Pochettino di akhir musim nanti.