Perjalanan PSG di Bawah Nasser Al-Khelaifi: Bakar Uang yang Masih Terus Sia-sia
INDOSPORT.COM - PSG harus kembali menemui kegagalan untuk mewujudkan mimpi mereka menjuarai Liga Champions, meski sudah bakar uang banyak karena disingkirkan Real Madrid.
Nasib tragis harus kembali dialami oleh klub kaya asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) di ajang Liga Champions musim ini. Mereka baru saja terdepak oleh Real Madrid.
PSG kalah 3-1 di leg kedua babak 16 besar Liga Champions dari Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (10/03/22) dinihari WIB.
Kemenangan tersebut membuat El Real lolos ke babak perempatfinal setelah mereka menang agregat 3-2.
Pada pertemuan sebelumnya di Parc des Princes bulan Februari lalu, Madrid menelan kekalahan dengan skor tipis 0-1.
Padahal seluruh para pecinta sepak bola Eropa di dunia sempat ragu jika Real Madrid bisa membalikkan keadaan di leg kedua ini.
Pasalnya, El Real tampil sangat buruk di leg pertama saat bermain di Parc de Princes. Namun hal tersebut mampu dipatahkan.
Di babak pertama, kedua tim bermain hati-hati. Namun PSG cukup menguasai jalannya pertandingan meski berstatus tim tamu.
Pada menit ke-34 PSG bahkan sempat unggul lebih dahulu lewat gol Kylian Mbappe namun dianulir oleh wasit karena sang pemain berada dalam posisi offside.
Gol yang ditunggu-tunggu oleh tim tamu akhirnya datang juga lima menit berselang. Pada menit ke-39 Mbappe mencetak gol untuk membawa PSG unggul 1-0 hingga babak pertama usai.
Real Madrid baru bisa membalas pada babak kedua. Karim Benzema jadi bintang lapangan karena mampu membuat tiga gol atau hattrick.
Gol pertama ia buat di menit ke-61 sekaligus menyamakan kedudukan. Gol kedua dibuatnya pada menit ke-76, dan gol ketiga terjadi dua menit berselang di menit ke-78.
Skor 3-1 bertahan hingga babak kedua usai. Real Madrid lolos ke perempafinal Liga Champions dengan skor agregat 3-2 atas PSG.
1. Pembakaran Uang yang Masih Sia-sia
Kegagalan Paris Saint-Germain di ajang Liga Champions, tentu menjadi pukulan telak bagi fans dan juga sang pemilik, Nasser Al-Khelaifi.
Pasalnya, pria asal Qatar itu sangat berambisi membawa klub yang dikelolanya itu menjuarai kompetisi bergengsi antar klub elite Benua Biru tersebut.
Nasser Al-Khelaifi sendiri mengakuisisi PSG pada tahun 2011 lalu, dan mulai membangun tim dengan mengumpulkan sejumlah pemain bintang jadi.
Hal tersebut menjadikan PSG sebagai salah satu klub dengan finansial terkuat di sepak bola Eropa hingga saat ini.
Sejak memiliki PSG pada tahun 2011, Nasser Al-Khelaifi sudah banyak mengeluarkan uang untuk mendatangkan pemain-pemain jempolan ke Parc de Princes.
Dilansir dari Football Transfers, pengeluaran PSG untuk tranfser pemain sejak Al-Khelaifi mengambil alih klub hingga musim 2020-2021 mencapai 1,3 miliar euro atau sekitar Rp20 triliun.
Pada bursa transfer musim panas tahun lalu, PSG mengeluarkan dana sebesar 90 juta euro untuk memboyong nama-nama besar seperti Lionel Messi, Sergio Ramos hingga Gianluigi Donnarumma.
Artinya, sejak era Al-Khelaifi hingga sampai saat ini, Les Parisiens telah menggelontorkan dana transfer sebesar 1,39 miliar euro atau mencapai Rp22 triliun.
Investasi itu dilakukan semata-mata agar PSG bisa mencetak prestasi dan sejarah di kompetisi Eropa, khususnya di Liga Champions.
Sayangnya, perjudian dengan melakukan pembakaran uang untuk pemain bintang masih belum mampu mewujudkan ambisi PSG.
2. Pemain Bintang Belum Jadi Jawaban
Sejumlah pemain-pemain bintang dengan kualitas jempolan pernah berseragam PSG, dan berjuang membawa klub meraih trofi Si Kuping Besar.
Sebut saja ada Zlatan Ibrahimovich, Edinson Cavani, Kylian Mbappe, Neymar hingga sekarang kedatangan Lionel Messi.
Tetapi mereka belum mampu memberikan prestasi di Eropa untuk PSG. Kesempatan Les Parisiens menjuarai Liga Champions terjadi dua musim lalu.
Pada musim 2019-2020, PSG lolos ke final dan menantang Bayern Munchen di Stadion Estadio da Luz, Portugal.
Sayang PSG harus tunduk dengan skor tipis 1-0 lewat gol semata wayang Kingsley Coman. Menjadi finalis merupakan prestasi terbaik PSG sejauh ini di Liga Champions, sejak diakui sisi Nasser Al-Khelaifi.
Sebelumnya mereka selalu terdepak di fase gugur, mulai dari babak 16 besar hingga semifinal.
Sedangkan untuk kompetisi domestik, PSG tak terbendung. Sejak ditangani Nasser Al-Khelaifi, mereka menjadi salah satu tim dengan koleksi trofi terbanyak di Liga Prancis..
PSG mengoleksi sembilan trofi Ligue 1, terbanyak kedua bersama Marseille setelah Saint-Etienne dengan 10 trofi.
3. Musim Depan PSG Siap Lalukan Perjudian Lagi
Musim depan PSG nampaknya masih akan berjudi dengan memboyong nama-nama besar lagi baik pemain maupun pelatih.
Dua nama santer dikabarkan akan menjadi target PSG pada bursa transfer musim panas nanti, mereka adalah Cristiano Ronaldo dan pelatih Zinedine Zidane.
Ronaldo dikabarkan tidak kerasan berada di Manchester United saat ini, lantaran performa klub yang inkonsisten sepanjang musim ini.
Terlemparnya dari sejumlah persaingan gelar juara di beberapa kompetisi yang diikuti oleh Manchester United, menjadi salah satu faktor kuat Ronaldo enggan bertahan musim depan.
Seperti diketahui, Ronaldo sendiri adalah pemain yang haus akan gelar juara sehingga ia kerap memilih tim yang memberikan potensi juara di setiap musimnya.
Saat ini, Manchester United untuk menembus zona Liga Champions saja harus terseok-seok. Mereka sedang menempati posisi ke-5 dengan 47 poin, selisih satu angka dari Arsenal yang berada di urutan ke-4 dengan 48 poin.
Sementara untuk Zidane, kemungkinan besar ia akan segera menangani PSG musim depan. Sebab masa depan Mauricio Pochettino dipastikan tidak akan bertahan, karena pria Argentina itu berpotensi gabung dengan Man United.
Apalagi Zidane juga saat ini lebih memilih vakum dari dunia sepak bola hingga akhir musim. Hal tersebut menguatkan rumor bahwa sebenarnya Zidane tengah menunggu tawaran menjadi pelatih PSG.
Pasalnya jika PSG ingin dilatih oleh Zidane memang mereka harus menunggu akhir musim, karena sangat berisilo merudak tim jika mereka mendepak Pochettino di pertengahan musim.