Klopp Siap Kepincut, Wonderkid Liverpool Titisan Torres Sudah Bangun dari 'Mati Suri'

INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Liverpool, dan sang manajer, Jurgen Klopp, nampaknya patut senang dengan kabar wonderkid mereka, Leyton Stewart sang titisan Fernando Torres.

Seperti diketahui, banyak produk akademi sepak bola Liverpool yang sudah bersemi jadi pemain penuh potensi. Beberapa di antaranya bahkan sukses mendapat tempat di tim utama.

Sebelumnya, redaksi berita olahraga INDOSPORT.com sempat membahas sejumlah wonderkid berbakat yang mungkin akan bersinar untuk Liverpool di masa depan.

Namun ternyata, daftar pemain muda Liverpool masih cukup panjang untuk dibahas. Setelah ada Lionel Messi Polandia (Mateusz Musiałowski), kini ada yang berjuluk titisan Fernando Torres, yakni Layton Stewart.

Sama seperti rekan-rekannya yang lain, wonderkid berusia 19 tahun ini juga menampilkan performa on fire dan berkembang pesat dari hari ke hari.

Namun sayangnya, ia harus ‘mati suri’ untuk sementara waktu dari lapangan lantaran mengalami cedera horor untuk persepak bola remaja sepertinya, ligamen lutut atau yang biasa dikenal dengan istilah ACL.

Seperti diketahui, cedera ACL kerap jadi momok menakutkan, bahkan bagi para pemain yang sudah kawak dan senior sekalipun.

Namun kali ini pemain muda seperti Layton Stewart sudah harus merasakannya. Apalagi, akibatnya juga tidak tanggung-tanggung, yakni absen bermain untuk kurun waktu yang lama.

Pemain tulen asli Liverpool ini diterpa cedera ACL ketika bermain untuk tim U-23 yang melawan West Ham United bulan Maret 2021.

Seperti diwartakan laman This Is Anfield, ia sejatinya sudah mulai beraktivitas di lapangan sejak Agustus lalu, namun butuh waktu sampai Maret ini untuk benar-benar fit dan bisa bermain lagi di laga kompetitif.

1. Sudah Kembali

Kini, Layton Stewart sang titisan Fernando Torres sudah kembai dari momen ‘mati suri’ di lapangan akibat cedera ACL.

Ia pun didapuk sebagai kapten di tim Liverpool U-19 yang bermain menghadapi Sporting Portugal di ajang Al Abtal Cup, sebuah turnamen persahabatan khusus level usia yang tengah digelar di Madrid, Spanyol.

Para pemain muda Liverpool di U-19 berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 pada 9 Maret. Adalah Oakley Cannonier yang mencetak keseluruhan gol bagi The Reds.

Membawa tim memenangkan pertandingan sebagai kapten pun bak sentuhan manis bagi comeback Layton Stewart. Bagaimanapun juga, bocah ini sudah absen kurang lebih satu tahun gara-gara cedera ACL.

Kemenangan kontra Sporting Portugal pun jadi bekal yang cukup lumayan bagi Layton Stewart untuk menatap laga-laga selanjutnya di depan mata.

Dalam waktu dekat, Liverpool U-19 dijadwalkan berjumpa Juventus di perempat final UEFA Youth League, Selasa (15/03/22).

Selain itu, Layton Stewart juga berpotensi main bersama tim U-23 yang berkompetisi di Premier League 2 Divisi 1.

Pertandingan-pertandingan besar melawan Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, dan Chelsea pun sudah menanti sampai akhir musim yang akan selesai bulan Mei ini.

Di sisi lain, tim senior dan Jurgen Klopp akan dengan senang hati menyambut kembali wonderkid mereka ini dan menyertakannya ke sesi latihan tim.

Apalagi, berada di sekitar tim utama adalah cita-cita sang pemain selepas pulih dari cedera, seperti yang ia sampaikan ke LFCTV pada Desember lalu.

2. Calon Bintang Masa Depan

“Semoga saja. Tujuan saya adalah masuk dan berada di sekitar tim utama sesering mungkin ketika nanti kembali,” ujarnya.

Kesempatan untuk menimba ilmu lebih lama dan menembus karier senior bersama Liverpool pun terbuka lebar bagi Layton Stewart.

Pasalnya, klub sudah memperpanjang kontraknya musim panas lalu. Dengan demikian, ia akan berada di Liverpool sampai tahun 2025.

Pemain asal Huyton ini pun beberapa kali disebut memiliki kesamaan dengan mantan bintang besar Liverpool yang begitu eksplosif, Fernando Torres.

Baik Stewart maupun Torres punya keahlian yang andal dalam melewati hadangan bek lawan dengan akselerasi mereka, mendekat ke gawang penuh percaya diri, tanpa ragu, dan berlari dengan tujuan yang jelas.

Meski kerap dibandingkan dengan El Nino, Layton Stewart ternyata mengidolakan Robbie Fowler dan Michael Owen.

Ia bahkan mengaku sering melihat video keduanya melalui YouTube. Tidak hanya menonton, pemain muda kelahiran 3 September 2002 tersebut juga mempelajari gaya permainan dan skill para seniornya itu.

Layton Stewart merupakan pemain yang sudah tahu bagaimana rasanya berada di setiap kelompok umur mulai dari U-16, U-18, dan U-23.

Naik dari U-16 ke U-18, ia menghabiskan waktu sampai jam empat sore setiap harinya. Ketika di U-23, ia menghadapi tantangan baru lantaran para pemain mulai tampil lebih kuat secara fisik dan lebih atletis.

Ia adalah sosok yang eksplosif seperti Fernando Torres, bahkan bisa kecewa berlarut-larut jika gagal mencetak gol. Semua tidak lepas dari nalurinya yang kuat sebagai seorang striker.