M. Iqbal Kenang Pengalaman Main di Liga Korea: Pemain Indonesia Lebih Hebat
INDOSPORT.COM - Pesepak bola muda Indonesia, Muhammad Iqbal mengenang pengalaman singkatnya bermain di Liga 3 Korea Selatan, membela klub Cheongju FC.
Muhammad Iqbal menggebrak sepak bola Indonesia setelah lolos seleksi dan masuk di klub Korea Selatan. Ia berbeda dengan Asnawi yang masuk Ansan Greeners lewat rekomendasi.
Muhammad Iqbal merupakan gelandang yang kini berusia 21 tahun. Pada Mei 2021, ia dikontrak Cheongju FC, walaupun Iqbal hanya main sampai November.
Namun, bagi Muhammad Iqbal, salah satu cita-citanya akhirnya terwujud, dan ia ingin memantapkan diri lagi untuk ke luar negeri.
"Pertama mental dulu harus siap, tekad dari kecil memang pengen bermain di luar negeri," tutur Muhammad Iqbal saat tampil di kanal Youtube milik pesepak bola Hamka Hamzah.
"Seleksi 1,5 bulan, betul-betul seleksi, latihan dulu, alhamdulillah keterima, walaupun cuma dikasih tiga kali bermain," ungkap eks pemain Cheongju FC tersebut.
Setelah beberapa waktu berlatih dan tampil membela Cheongju FC, Muhammad Iqbal pun mengakui jika sejatinya pemain lokal Indonesia juga bisa bersaing di Korea Selatan.
"Kita (Indonesia) bisa bersaing, kalau kita mempraktekkan latihan di sana, mentalnya seperti orang sana, kita juga bisa kayak orang sana, kita bisa bersaing," jelasnya.
"Kalau skill, pemain kita nggak kalah, malah lebih bagus pemain kita. Tapi cara mainnya, teknik dasar kita yang kurang," imbuhnya.
Maka dari itu, Muhammad Iqbal berharap bisa kembali ke Korea Selatan, dan makin banyak pemain sepak bola Indonesia yang melebarkan sayapnya ke Negeri Ginseng.
1. Perbedaan Liga Indonesia dan Korea Selatan
Salah satu pemain muda Indonesia yang berpengalaman membela klub asal Korea Selatan, Muhammad Iqbal menjelaskan beberapa perbedaan yang mendasar.
Menurutnya, pemain Indonesia yang ingin berkarir di Korea, harus bisa beradaptasi dengan cuaca dan makanan, sementara untuk perbedaan bahasa tidak masalah.
"Kendalanya di bahasa mungkin, bahasa di sana memang agak susah juga, jadi bahasa Inggris aja. Bahasa sepak bola Korea juga bisa sih," jelas Muhammad Iqbal.
"Kalau makanan, mau nggak mau harus mengikuti orang sana, tapi yang halal aja," ucap gelandang berusia 21 tahun tersebut.
Muhammad Iqbal sendiri telah merasakan bagaimana harus berlatih sepak bola dalam kondisi cuaca bersalju. Walau perlu waktu adaptasi, ia mengaku tak ada kendala lagi.
"Pertama sampai di sana, sudah ada salju. Pertamanya kaget, tapi lama kelamaan jadi terbiasa. Satu mingguan adaptasi, soalnya satu minggu itu hampir bersalju semua."
Selain adaptasi dasar, Iqbal juga mengaku ada adaptasi di lapangan. Pemain Korea, menurutnya cukup keras, sehingga harus berhati-hati dan juga punya mental kuat.
"Di sana pressure sama mentalnya harus kuat. Pressure saat bermain, temponya, di Korea mainnya pada kencang, nggak ada tunggu-tunggu lawan, main hajar juga," cetus Iqbal.
Namun, salah satu keunggulan klub Korea adalah fasilitas gym. Muhammad Iqbal mengaku kerap menambah latihan fisik di gym, di luar latihan resmi bersama klubnya.
"Kalau latihan di gym sendiri, tim nyediain tempatnya, tapi latihannya dari kita sendiri. Sekali seminggu ada sih, dua hari setelah pertandingan ada nge-gym," tuntasnya.
2. Bela Timnas Indonesia dan Persita Tangerang
Sepulangnya dari membela Cheongju FC di Korea Selatan, Muhammad Iqbal sempat membela timnas Indonesia, dan saat ini tercatat sebagai pemain Persita Tangerang.
Namun, Muhammad Iqbal hanya tampil dalam tiga laga awal kompetisi Liga 1 2021-2022, karena sempat dipanggil timnas Indonesia, kemudian ia mengalami cedera meniscus.