Kisah Hamka Hamzah: Berawal dari Anak Gawang, Kini Jadi Manusia 5 Pulau
INDOSPORT.COM - Berikut ini adalah kisah perjuangan Hamka Hamzah, pesepak bola legendaris yang berawal dari anak gawang, namun kini dijuluki sebagai Manusia 5 Pulau.
Sama seperti anak-anak Sulawesi lainnya, Hamka Hamzah mengenal sepak bola sejak kecil. Kala itu, ia mengaku hanya bermain bola di gang bersama teman sebayanya.
"Sepak bola itu bukan lagi sebuah hobi, tetapi sebuah cita-cita. Saya mengawalinya di kampung halaman, main di gang, pakai tiang gawang dari sendal," kenang Hamka.
Melihat kemauan anaknya, orang tua Hamka Hamzah pun memasukkannya ke Sekolah Sepak Bola Bangau Putra di Makassar.
"Seiring waktu, saya masuk SSB Bangau Putra di Makassar, dari situ saya berangan angan jadi pemain profesional," ungkap Hamka Hamzah via Youtube Tiento ID.
"Tidak ada hari libur bagi saya, mau itu hujan gledek, hujan petir, hujan angin, saya pasti selalu ada di lapangan sepak bola."
Namun faktanya, Hamka Hamzah tidak mengenal sepak bola dari lapangan hijau atau tontonan di televisi, melainkan dari poster-poster pemain bola yang dijual.
"Dulu saya jarang nonton bola di kampung, hanya melihat sebuah poster. Ada Cristiano Ronaldo, Roberto Carlos. Jadi, sebelum latihan, saya lihat-lihat poster, nggak beli."
Suatu hari, PSM Makassar yang bertabur pemain bintang, bertanding di Karebosi, Sulawesi Selatan, tempat Hamka Hamzah menghabiskan masa kecilnya bermain bola.
"Waktu PSM berlatih di Karebosi, saya tidak pernah melihat di TV, stadion, nggak pernah beli tiket. Waktu giliran SSB saya jadi anak gawang, di situ saya baru bisa menonton."
1. Dari Sumatera hingga Papua
Walau hanya sebagai anak gawang, Hamka Hamzah semakin tertarik menjadi pesepak bola profesional, ketika melihat para pemain bintang secara langsung di depan mata.
"Saya jadi anak gawang bersama Bang Kurus (Kurniawan Dwi Yulianto). Di situ ada Yeyen Tumena, Bima Sakti, waktu itu saya masih anak gawang," ucap Hamka Hamzah.
Setelah itu, Hamka Hamzah juga mantap memutuskan menjadi pemain bertahan atau bek, juga menggunakan nomor punggung 23, karena mengidolakan sosok Rully Nere.
"Di situ saya melihat permainan seorang Rully Nere, itu juga nomornya 23, mulai itu saya mengidolakannya, karena juga sama posisinya," kenang Hamka Hamzah lagi.
Mimpi Hamka Hamzah menjadi pemain bola profesional akhirnya terwujud. Pertama kali ia bermain di klub PSM Makassar, Sulawesi Selatan. Ia bertahan hingga tahun 2002.
Hamka Hamzah memulai petualangannya di Pulau Jawa, pertama kali di klub Persebaya Surabaya, lalu hijrah ke Persija Jakarta, dan kemudian Persik Kediri hingga tahun 2009.
Selanjutnya, Hamka ke Pulau Kalimantan dan membela Persisam Putra Samarinda. Di lain kesempatan, ia juga sempat berkostum Mitra Kukar dan Pusamania Borneo FC.
Pemain yang piawai sebagai bek tengah itu juga sempat membela Persipura Jayapura, yang kini menjadi satu-satunya kontestan kompetisi Liga 1 2021-22 asal Pulau Papua.
Hamka Hamzah juga pernah berlabuh ke luar negeri. Ia sempat bermain di Malaysia, dan membela PKNS pada musim 2013/14.
Beranjak ke sisi Barat Indonesia, Hamka Hamzah pernah membela Sriwijaya FC, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan.
2. Cedera, Saatnya Hamka Pensiun?
Kemudian, berturut-turut Hamka Hamzah bermain di Arema FC, Persita Tangerang, dan mencoba peruntungan main di Liga 2.
Hamka Hamzah berhasil membawa RANS Cilegon FC promosi ke Liga 1 2022, walau nasibnya ditangguhkan karena saat ini ia masih dalam pemulihan dari cedera ACL.
Hamka Hamzah mengaku saat ini masih dalam tahap recovery. Jika bisa sembuh lebih cepat, ia bisa saja kembali ke Liga 1.
"Penyembuhan sudah berjalan dua bulan, jadi perkembangan sudah oke, mulai masuk ke tahap penguatan," pungkas Hamka.