Liga Champions: Fans Chelsea Bentrok dengan Polisi dan Teriakan Chant Abramovich di Prancis
INDOSPORT.COM – Kerusuhan suporter Chelsea terjadi di kota Lille, Prancis jelang pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (17/02/22) dini hari WIB.
Bentrokan pecah di jalanan dekat stasiun Lille-Flanders jelang due Liga Champions antara Chelsea melawan tuan rumah LOSC Lille di Stadion Pierre-Mauroy, Prancis.
Menurut laporan Evening Standard, kerusuhan ini terjadi antara pendukung Chelsea dengan aparat gabungan anti huru-hara, yang menerima keluhan dari masyarakat sekitar bar suporter Chelsea berkumpul.
“Kami menerima panggilan mengenai perilaku pendukung Chelsea yang menyebabkan gangguan,” ungkap Polisi dikutip dari Evening Standard.
Kerusuhan antara polisi anti huru-hara (Gandarmes) dengan pendukung Chelsea telah terjadi sejak pukul 18.30 waktu Lille, Prancis.
Ketika terjadi kerusuhan dengan polisi, suporter Chelsea meneriakan yel-yel tentang “Roman Abramovich” sembari melempar botol dan kursi ke arah polisi.
Sebelumnya, setelah sampai dari Inggris, para pendukung Chelsea telah melakukan pesta “minum” di luar bar Barasseurs, sejak Rabu pagi.
Saat bentrokan pecah, polisi anti huru-hara membalas lemparan pendukung Chelsea dengan tembakan gas air mata dan mengirim tim untuk mencari biang kerok kerusuhan.
Sementara itu, Mirror melaporkan, ketika bentrokan banyak pendukung Chelsea yang terjebak dalam kerusuhan, mereka mendapat pukulan dan terpaksa ikut menghirup gas air mata yang ditembakan oleh polisi anti huru-hara.
Selama ini pendukung asal Inggris kerap memberikan stigma ke suporter Prancis, karena latar belakang beberapa orang Prancis yang berasal dari imigran Muslim, aksi bentrokan pendukung asal Inggris dan Perancis kerap terjadi di berbagai event sepak bola internasional.
1. Hasil Pertandingan, Chelsea Lolos Perempat Final
Pertandingan babak 16 besar leg kedua antara Chelsea yang bertandang ke kandang LOSC Lille berakhir dengan kemenangan anak asuhan Thomas Tuchel.
Sempat tertinggal lebih dahulu dari tuan rumah, ternyata Chelsea mampu membalikan keadaan hingga mengantarkan mereka lolos ke babak perempat final.
Tuan rumah yang tertinggal dua gol ketika menjalani leg pertama di kandang Chelsea, ternyata membuat mereka tampil kesetanan, Lille mencoba mebuat gol cepat ke gawang Eduardo Mendy.
Terus berikan tekanan, akhirnya Lille benar-benar bisa mencetak gol setelah wasit memberikan hadiah penalti pada menit ke-37’.
Berawal dari pergerakan Xeka yang coba lepaskan umpan silang, namun bola mengarah ke Jorginho di dalam kotak penalti dan mengenai lengan sang gelandang.
Usai tertinggal, Chelsea berupaya berikan tekanan ke lini pertahanan Lille, Jorginho yang lakukan kesalahan di kotak penalti tadi berhasil membayarnya dengan sebuah assists cantik.
Umpannya ke Pulisic mampu dimanfaatkan sang pemain, ia mengarahkan bola ke tiang jauh dan melewati jangkauan kiper Lille, membuat skor sama kuat 1-1 hingga akhir babak pertama.
Selepas jeda, Lille yang didukung para suporter sendiri lebih dulu mengambil inisiatif serangan, mereka berhasil mengurung pertahanan lawan.
Asik menyerang, Lille justru dikejutkan dengan gol kedua Chelsea yang dicetak pemain mereka, Cesar Azpilicueta merubah skor menjadi 1-2 untuk keunggulan Chelsea.
Hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada tambahan gol. Chelsea memastikan diri lolos ke perempat final Liga Champions usai unggul aggregate 1-4 atas Lille di babak 16 besar.
2. Stigma Perancis Memicu Bentrokan dengan Suporter Inggris Selama Ini
Jauh sebelum kerusuhan suporter Chelsea dengan polisi anti huru-hara di kota Lille, Prancis Utara, rekam jejak suporter Inggris di Perancis memang sudah buruk.
Tentu sejarah bentrokan antar suporter kedua negara ini sering dipicu karena perbedaan pandangan politik yang dianut, di Inggris rata-rata hooligans mereka menganut politik sayap kanan.
Di Prancis ada beberapa kelompok suporter yang terang-terangan menganut politik saya kiri, bentrokan besar antarhooligans Inggris dan penduduk Prancis keturunan imigran.
Pada tahun 1998 ketika Piala Dunia mentas di Prancis, ada salah satu bentrokan besar yang berlangsung di Stadion Velodrome antara hooligan Inggris dan pendukung Prancis.
Bahkan dalam ajang Piala Eropa 2016 lalu, suporter Inggris juga kembali terlibat bentrokan dengan Ultras Marseille yang kebanyakan berasal dari keluarga imigran.
Hal lain yang kerap memicu kerusuhan yang melibatkan Inggris tentu perosalan kebiasaan mereka minum-minum sebelum pertandingan di mulai.