Ditinggal Fakhri Husaini, Borneo FC Paling Sering Gonta-ganti Pelatih di Liga 1
INDOSPORT.COM - Resmi ditinggal Fakhri Husaini pada Sabtu (26/3/22), Borneo FC menjadi klub yang paling sering gonta-ganti pelatih di kompetisi Liga 1 2021-2022.
Manajemen Borneo FC melepas pelatih berpengalaman di timnas Indonesia, Fakhri Husaini, karena target yang belum tercapai.
Padahal, Liga 1 2021-2022 hanya menyisakan satu laga terakhir, dan penampilan Borneo FC di bawah komando Fakhri Husaini juga tidak kalah saat diracik oleh pelatih asing.
Dengan demikian, Borneo FC menjadi tim yang paling sering gonta-ganti pelatih di Liga 1 2021-22. Setidaknya ada tiga pelatih kepala yang datang silih berganti.
Awal musim lalu, Borneo FC berada di tangan Mario Gomez. Namun, ia hanya dua kali mendampingi tim, dan akhirnya Gomez pun memutuskan mundur dari jabatannya.
Selanjutnya, Borneo FC diambil alih oleh pelatih asing, Risto Vidakovic. Sayangnya, memasuki putaran kedua Liga 1, ia juga mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Walau awalnya Risto Vidakovic mundur karena alasan pribadi, ingin dekat dengan keluarga, tak berselang lama, ia justru berlabuh ke tim asal Malaysia, Melaka United.
Tak mau berlarut, Borneo FC akhirnya mendatangkan mantan pelatih timnas usia muda, yang juga berdomisili di Kalimantan Timur, yaitu Fakhri Husaini, Januari 2022.
Siapa sangka, walau kompetisi Liga 1 hanya menyisakan satu laga terakhir, manajemen Borneo FC justru langsung melepas Fakhri.
Tak pelak, Fakhri Husaini pun angkat bicara melalui media sosial. Menurutnya, target finis di papan atas sudah tercapai, dan ada beberapa hal lain yang juga ia raih di tim.
1. Fakhri Husaini Beri Perubahan, Ada yang Terganggu?
Menurut Fakhri Husaini, manajemen Borneo FC menargetkan untuk finis di papan atas klasemen akhir Liga 1 2021-2022, untuk melewati pencapaian tahun-tahun sebelumnya.
Fakhri Husaini berhasil melakukan itu. Borneo FC kokoh di peringkat keenam. Hanya saja ia juga tidak konsisten, tim beberapa kali kebobolan di menit akhir.
"Alhamdulillah tugas sudah selesai, mampu menambah 19 poin, peringkat dibanding ketika awal menangani tim ini naik dua baris, target enam besar tercapai," ucapnya.
"Pemain muda banyak mendapatkan kesempatan bermain, menegakkan aturan disiplin, mengajarkan pemain asing arti respect terhadap tim pelatih dan pemain lokal," lanjut Fakhri Husaini.
"Ini yang paling penting, bahwa tiga dari empat kekalahan terjadi pada menit-menit akhir menjelang laga berakhir," jelas pelatih yang gemar mengenakan topi ini.
Dari pencapaian tersebut, rupanya ada hal yang dilakukan Fakhri Husaini, tapi tidak berkenan di hati manajemen atau pemain. Alhasil, ia pun didepak dari kursi pelatih Borneo FC, bahkan sebelum kompetisi Liga 1 2021-2022 berakhir.
"Perubahan dan ketegasan kadangkala diperlukan untuk jadi lebih baik, sayangnya tidak semua setuju, terutama untuk yang kenyamanannya terganggu," pungkasnya.
Selama ini, Fakhri Husaini cukup jarang menerima tawaran untuk menjadi pelatih klub. Ia hanya menangani timnas Indonesia.
Namun, Fakhri Husaini mengaku saat ini tengah menanti tantangan baru, apakah ada klub yang akan memboyongnya, atau akan kembali disibukkan sebagai PNS.
2. Kiprah Fakhri Husaini di Klub
Jika ditelusuri, Fakhri Husaini baru pernah melatih tiga klub lokal sepanjang kariernya, dan ketiga klub itu juga memiliki kesamaan, yakni berasal dari Provinsi Kalimantan Timur.
Klub pertama yang ia besut ialah Bontang FC, sekitar 2010-an lalu, dan klub kedua ialah Persiba Balikpapan di 2021 lalu, saat tampil di kompetisi Liga 2
Kemudian, Fakhri Husaini menjabat sebagai pelatih Borneo FC di putaran kedua Liga 1 2021-2022, menggantikan pelatih asing Risto Vidakovic yang hengkang ke tim Malaysia.
Namun, tepat sebelum kompetisi Liga 1 2021-2022 berakhir, hanya menyisakan satu laga terakhir, Fakhri Husaini justru dipecat oleh manajemen Borneo FC.