3 Insiden Laser yang Warnai Laga Internasional, Ada yang Bikin Rugi Timnas Indonesia

INDOSPORT.COM – Berikut tiga insiden laser yang mewarnai laga penting di kancah internasional, di mana salah satunya membuat rugi Timnas Indonesia.

Belakangan penikmat sepak bola dibuat geger dengan sorotan laser yang diarahkan kepada Mohamed Salah saat Senegal bersua Mesir, Rabu (30/03/22).

Hal tersebut terjadi di leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika antara Senegal vs Mesir, tepatnya pada babak adu penalti.

Dalam drama adu penalti itu, Mohamed Salah gagal mengeksekusi bola sehingga Mesir harus menerima untuk kedua kalinya tumbang dari Senegal di babak tos-tosan

Namun kekalahan ini lebih terasa menyakitkan. Pasalnya, kekalahan via adu penalti ini membuat Mesir gagal melangkah ke Piala Dunia 2022.

Usut punya usut, kegagalan penalti Mohamed Salah disebut-sebut karena adanya aksi curang suporter tuan rumah yang menyoroti wajah dan matanya dengan laser.

Ya, saat Mohamed Salah hendak mengeksekusi penalti, ia mendapat sorotan laser di wajahnya. Namun ia tak bergeming dan memutuskan menendang bola yang kemudian melambung tinggi.

Kegagalan itu Mohamed Salah mengeksekusi penalti itu lantas membuat Mesir gagal tampil di Piala Dunia 2022 di Qatar November mendatang.

Nyatanya, insiden laser yang diterima Mohamed Salah ini menambah panjang daftar insiden sorotan laser ke wajah pesepak bola di laga internasional. Bahkan, salah satu insidennya membuat Timnas Indonesia mengalami kerugian fatal.

Insiden laser di laga apa saja itu? Berikut rangkumannya.

1. 1. Lionel Messi (Argentina vs Colombia 2015)

Lionel Messi merupakan pesepak bola terbaik di muka bumi ini. Setidaknya hal itu terlihat dari perlakuan lawan yang tak akan membiarkannya leluasa, salah satunya menggunakan laser.

Messi harus menerima sorotan laser kala Argentina berhadapan dengan Kolombia pada perempat final Copa America 2015 silam.

Saat itu, pemain berjuluk La Pulga ini tampil penuh selama 90 menit pertandingan. Sepanjang waktu itu pula, dirinya mendapat sorotan laser berwarna hijau dari pendukung Kolombia.

Sorotan laser itu diberikan agar Messi kehilangan fokus saat bertanding. Dan benar saja, ia tak bisa berbuat banyak di laga itu sehingga Argentina harus memainkan adu penalti dengan Kolombia agar lolos ke semifinal Copa America 2015.

Di drama adu penalti itu, Messi sukses mencetak gol dan berhasil membawa Argentina menang 5-4 atas Kolombia sehingga berkah melangkah ke semifinal Copa America 2015.

2. 2. Kasper Schmeichel (Inggris vs Denmark 2021)

Belum lama ini, insiden laser hijau juga tercipta saat gelaran Euro 2020. Tak tanggung-tanggung, insiden ini terjadi di babak semifinal antara Inggris vs Denmark.

Di laga itu, kiper Denmark, Kasper Schmeichel menjadi korban sinar laser hijau tersebut. Ia mendapat sinar laser hijau itu kala Inggris mendapat hadiah penalti di babak Extra Time.

Saat Schmeichel tengah bersiap untuk mengantisipasi penalti masuk ke gawangnya, ia malah mendapat sorotan sinar laser dari pendukung Inggris di Wembley.

Sejatinya, Schmeichel sempat protes ke wasit karena ada gangguan itu. Namun, wasit mengabaikannya dan penalti tetap dilanjutkan.

Alhasil, Schmeichel yang punya rekor apik dalam hal adu penalti, gagal mengantisipasi bola sepakan Harry Kane sehingga Denmark gagal melangkah ke final Euro 2020.

3. 3. Markus Horison (Malaysia vs Timnas Indonesia 2010)

Tak hanya pesepak bola Eropa dan Amerika Selatan saja yang terkena sinar laser. Mantan kiper Timnas Indonesia, Markus Horison juga pernah merasakan sorot laser hijau di wajahnya.

Hal itu terjadi pada final leg pertama Piala AFF 2010 kala Timnas Indonesia bertandang ke markas Malaysia, Stadion Bukit Jalil.

Sorot laser itu terjadi bahkan sebelum laga dimulai. Saat Markus Horison menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pendukung Malaysia menyoroti wajahnya dengan laser hijau.

Bahkan, sepanjang laga eks kiper PSMS Medan ini juga disorot oleh laser, terutama saat Malaysia mendapat sepak pojok pertama di menit ke-9. Hal itu membuatnya melakukan protes ke wasit.

Alhasil, laga sempat dihentikan agar sorot laser itu tak ada lagi. Namun saat laga kembali dimulai, lagi-lagi Markus Horison mendapat sorotan laser.

Secara tak langsung sorotan laser itu menggangu penampilannya, yang kemudian kebobolan tiga gol dalam waktu 11 menit, yakni di menit ke-61, 68 dan 72.

Kekalahan tiga gol di leg pertama membuat langkah Timnas Indonesia di leg kedua kian berat, sehingga harus merelakan gelar Piala AFF 2010 jatuh ke tangan Malaysia.