5 Masalah yang Jadi Biang Kerok Persipura Jayapura Terdegradasi dari Liga 1
INDOSPORT.COM – Meski menang atas Persita, Persipura terdegradasi dari Liga 1 usai Barito Putera imbang dengan Persib. Berikut 5 masalah yang jadi biang kerok mereka turun kasta.
Momen dramatis dialami Persipura Jayapura di laga terakhir Liga 1 2021/2022 saat menghadapi Persita Tangerang, Kamis (31/03/22) pukul 15.30 WIB.
Seperti diketahui, jelang laga ini Mutiara Hitam berada di zona degradasi. Untuk lolos, mereka wajib menang sambil berhadap di saat yang sama salah satu dari dua pesaing mereka, PSS Sleman dan Barito Putera kalah.
Hingga babak pertama berakhir, Persipura unggul 2-0 atas Persita. Namun, mereka masih ada di zona degradasi setelah PSS unggul 1-0 atas Persija dan Barito imbang 0-0 dengan Persib.
Di babak kedua, kabar baik pun menghampiri Persipura ketika Persib berhasil unggul 1-0 atas Barito Putera berkat gol Beckham putra di menit ke-54.
Situasi itu pun membuat Ramai Rumakiek dkk naik ke zona aman, sedangkan Barito Putera turun ke zona degradasi. Persipura pun makin bersemangat dan berhasil mencetak gol ketiga ke gawang Persita lewat Ramiro Fergonzi di menit ke-80.
Namun, petaka tiba tak lama kemudian. Menit ke-84, Beni Oktovianto membawa Barito Putera menyamakan skor 1-1 atas Persib dan membawa mereka kembali ke zona aman, menggusur Persipura.
Pada akhirnya, kedua laga itu berakhir dengan kemenangan Persipura 3-0 atas Persita dan Barito Putera bermain imbang 1-1 dengan Persib.
Dengan hasil itu, Persipura pun resmi terdegradasi dari Liga 1 2021/2022 setelah finis di posisi 16. Mutiara Hitam sejatinya punya poin sama (36) dengan Barito Putera yang ada di posisi 15. Namun, mereka kalah head to head dari Laskar Antasari.
Ini pun menjadi kali pertama Persipura Jayapura terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia, sejak Liga Indonesia dimulai pada 1994/1995.
1. Absennya Para Pilar
Meski baru ditentukan di laga pekan terakhir Liga 1 pada sore tadi, terdegradasinya Persipura bukan semata karena Barito Putera sukses menahan imbang Persib Bandung.
Persipura memang sudah dirundung sejumlah masalah dan di sisi lain mereka juga membuat kesalahan yang berujung pada hasil ini.
Lantas, faktor apa saja yang pada akhirnya membuat Mutiara Hitam harus turun kasta untuk pertama kalinya? Berikut ulasannya:
Kehilangan Pemain Pemain Veteran
Masalah sudah menimpa Persipura Jayapura sejak awal musim. Dua pemain veteran mereka, Boaz Solossa dan Tinus Pae didepak akibat ulah indisipliner.
Kepergian keduanya pun membuat Mutiara Hitam kehilangan 2 sosok pemimpin di tubuh skuat. Apalagi, skuat mereka banyak diisi oleh para pemain muda yang membutuhkan bimbingan sosok senior.
Tinus Pae memang akhirnya kembali ke Persipura pada putaran kedua. Namun, kehadirannya bisa dibilang sudah terlambat.
Sanksi Todd Rivaldo Ferre dan Absennya Ramai Rumakiek
Usai kehilangan Boaz Solossa dan Tinus Pae, Persipura kembali harus ditinggal dua pemain andalan mereka yakni Todd Rivaldo Ferre dan Ramai Rumakiek.
Todd Ferre diskorsing 12 bulan setelah kedapatan memukul wasit dan mengucapkan kata-kata kotor dan sudah tak bisa lagi membela Persipura sejak pekan ke-12.
Padahal, sebelum dihukum Todd Ferre adalah starter tak tergantikan yang selalu tampil dalam 11 laga dan mencetak 1 gol dan 1 assist.
Sementara itu, Ramai Rumakiek keluar masuk pelatnas sehingga pada akhirnya hanya bisa membela Persipura di 13 laga Liga 1.
2. Performa Buruk dan Pengurangan Poin
Performa Buruk di Putaran Pertama
Persipura memang menyuguhkan performa apik jelang akhir musim ini. Mereka tak terkalahkan dalam 7 laga beruntun dengan rincian 5 menang dan 2 seri, dengan 4 kemenangan diraih secara beruntun.
Namun, pada akhirnya rangkaian hasil apik itu tak mampu menyelamatkan mereka. Salah satu penyebabnya adalah buruknya performa di putaran pertama, di mana mereka terlalu banyak kehilangan poin.
Sebelum pergantian tahun, Persipura memang tampil buruk dan menelan 10 kekalahan dari 17 laga, dengan 6 di antaranya dialami secara beruntun.
Mutiara Hitam memang pada akhirnya memecat Jacksen F Tiago di pekan ke-12. Namun hal itu dinilai terlambat dan pelatih baru Alfredo Vera butuh lebih banyak waktu untuk memperbaiki tim.
Pemain Asing Minim Kontribusi
Masalah lain Persipura adalah pemilihan pemain asing yang terbilang minim kontribusi. Yevhen Bokashvili mandul di putaran pertama dan baru mencetak gol pertamanya di pekan ke-16.
Sementara itu, Hedipo Gustavo, Takuya Matsunaga dan Henrique Motta kerap diganggu cedera. Motta bahkan akhirnya dilepas di putaran kedua.
Di sisi lain, Ramiro Fergonzi yang didatangkan di putaran kedua juga mandul dan baru bisa mencetak gol di 3 laga terakhir setelah melempem di 10 laga pertamanya bersama Mutiara Hitam.
Hukuman Poin
Pada awal bulan ini, Persipura mendapatkan hukuman pengurangan 3 poin akibat tidak hadir di laga pekan ke-22 Liga 1 melawan Madura United yang seharusnya digelar pada 22 Februari.
Ketika itu, Mutiara Hitam beralasan kekurangan pemain akibat badai Covid-19. Namun PT LIB menilai laga seharusnya tetap digelar karena jumlah pemain yang tidak terkena Covid-19 masih di atas batas minimal.
Pengurangan 3 poin ini pun membuat Persipura kini hanya punya 36 poin, sama dengan Barito Putera tapi kalah head to head. Andai dulu mereka menghadiri laga melawan Madura United, meski kalah pun Persipura akan memiliki 39 poin dan akan mengungguli Laskar Antasari di papan klasemen.