Tunggak Gaji, Eks Calon Klub Ronaldinho Bikin Pemain Jual Sepeda Motor untuk Hidup
INDOSPORT.COM – Pelatih Yusri Che Lah mengungkap krisis keuangan kronis yang melanda klub Liga Malaysia, Perak FC. Kondisi ini membuat pemainnya sampai menjual sepeda motor untuk bertahan hidup.
Nasib para pemain klub Liga Premier Malaysia, Perak FC, semakin miris, usai lama tak menerima gaji dari klub.
Diketahui, Perak FC tengah mengalami krisis keuangan yang cenderung kronis dan menyebabkan banyak kegiatan klub terhambat.
Dikabarkan pula bahwa Perak FC kini masih menunggu pemilik baru dan tengah mencari pembeli potensial untuk menyelamatkan keuangan klub.
Kabarnya, pemilik baru ini akan dibereskan oleh Perak FC dalam beberapa pekan ke depan. Masalah yang mendera Perak FC cukup pelik, jika dibandingkan dengan usaha klub untuk mendatangkan pemain bintang.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh Perak FC adalah mendatangkan mantan bintang timnas Brasil, Ronaldinho, pada 2018.
Ronaldinho sendiri kini akan didatangkan oleh Rans Cilegon FC untuk laga uji coba mejelang musim baru Liga 1 2022-2023.
Namun, dilansir Vocket FC, pelatih Perak FC, Yusri Che Lah, berujar bahwa kehidupan anggota klub kini semakin hari semakin miris.
Lantaran beberapa bulan tidak menerima gaji dan tetap bermain di Liga Malaysia, para pemain kini dikabarkan mulai menjual barang-barang demi bertahan hidup.
1. Perak FC Kesulitan Sewa Infrastruktur untuk Liga
Yusri berujar bahwa para pemain Perak FC sampai melego sepeda motor dan jam tangan elektronik untuk bertahan hidup.
“Kami dari pihak klub dan pemain terpaksa harus bermain tanpa gaji dan ini adalah permasalahan yang sangat sulit. Situasi saat ini membuat para pemain Perak FC kemudian menjual sepeda motor untuk kelangsungan hidup,” ujarnya.
“Selain itu, beberapa pemain mulai menjual barang kesayangan, seperti jam tangan elektronik karena mereka ingin mendatangkan orangtua untuk menyaksikan mereka bermain,” cetusnya.
“Kejadian seperti ini harusnya tidak terjadi dalam sepak bola Malaysia, yang tengah bergerak menuju arah profesional,” imbuh Yusri.
Sebelumnya, CEO Perak FC, Muhammad Yunus Zakariah, berujar bahwa pihaknya akan menjual Perak FC dengan nilai 1 ringgit. Hal ini ditempuh karena manajemen klub dikabarkan sudah tak lagi bisa mengurusi klub.
Bahkan, Perak FC kesulitan untuk mencari dana agar bisa menyewa stadion dan infrastruktur penting lainnya untuk terus bisa berlaga di kompetisi Liga Premier Malaysia.
Perak FC sendiri sempat terkena pemotongan tiga poin lantaran dianggap gagal menyelesaikan tunggakan gaji pemain pada musim lalu.
Jika tunggakan gaji ini masih saja gagal diselesaikan sampai 14 April 2022 nanti, Perak FC bakal dikenakan pemotongan enam poin dan pengurangan dana.
2. Perak FC Bisa Dilaporkan ke Pengelola Liga Malaysia
Perak FC juga belum bisa berkelit dari hukuman tambahan, jika sebelum 21 April 2022 masih menunggak gaji pemain, maka pengelola Liga, Malaysian Football League (MFL) akan melaporkan kasus ini ke First Instance Body.
First Instance Body sendiri merupakan salah satu badan independen bentukan pengelola liga untuk menyelesaikan kasus, salah satunya kasus yang dialami oleh Perak FC ini.
Baca Selengkapnya: Bukti Saddil Ramdani Jadi Tumpuan di Liga Malaysia: Timnas pun Sulit Pinjam Tenaganya