4 Bocah Ajaib Orbitan AS Monaco yang Siap Jadi Buruan Klub-klub Besar Eropa
INDOSPORT.COM - Sejumlah pemain muda AS Monaco tampil gacor musim ini sehingga membuat mereka dilirik banyak klub Eropa.
AS Monaco memang tak sekaya Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Prancis, dengan berani mengumpulkan pemain-pemain bintang top Eropa di Liga Prancis.
Kendati demikian, bukan berarti AS Monaco tak bisa bersaing di semua kompetisi yang mereka ikuti.
Liga Prancis misalnya, AS Monaco sudah dikenal sebagai salah satu klub besar. Bukan karena kekuatan finansial melainkan kemampuan mereka bersaing dengan pemain didikan klub.
AS Monaco sudah membuktikannya dengan 8 kali menjuarai Liga Prancis, sejak didirikan pada tahun 1924 silam.
Klub asuhan Niko Kovac itu terakhir kali menjadi juara Ligue 1 pada musim 2016–17. Ketika itu mereka ditangani oleh Leoanardo Jardim.
Banyak pemain hebat lahir atau menjadi terkenal di Monaco. Namun, Monaco tidak segan menjual pemain terbaiknya ke klub lain, yang seringnya dengan harga selangit.
Kylian Mbappe, James Rodriguez, dan Thomas Lemar adalah contoh pemain terbaik Monaco yang dilepas ke klub lain. Monaco bahkan bisa mendapat dana yang melimpah dari penjualan mereka.
Meski gemar menjual pemain bintangnya dengan harga selangit, AS Monaco tetap bisa bersaing di kompetisi lokal maupun Eropa.
Salah satu kunci suksesnya adalah kepercayaan untuk memainkan pemain muda bertalenta, sehingga mereka tak perlu membeli pemain bintang jadi.
Musim ini, AS Monaco telah memunculkan tiga pemain muda potensial yang bisa menjadi bintang sepak bola masa depan dan diincar banyak klub top Eropa. Siapa saja mereka?
1. Aurelien Tchouameni
Aurelien Tchouameni merupakan salah satu pemain muda AS Monaco saat ini yang tampil menonjol.
Gelandang bertahan berusia 22 tahun itu direkrut oleh AS Monaco dari Bordeaux pada Januari 2020.
Kala itu ia dibeli dengan harga 18 juta euro atau sekitar Rp285 miliar. Penampilan Aurelien Tchouameni tengah menjadi buah bibir, karena ia memiliki kelebihan piawai membaca serangan lawan.
Serta sangat cepat dalam melakukan intersep. Ia juga tak ragu dalam melakukan tekel dengan timing yang tepat.
Kualitasnya sebagai gelandang dibuktikan dengan kemampuan mengirim umpan akurat dan mengatur ritme permainan tim, dengan menjadi jembatan serangan dari belakang ke depan.
Sejauh ini ia sudah tampil di 42 pertandingan bersama AS Monaco musim ini, dengan torehan 3 gol dan 2 assist.
Benoit Badiashile
Selanjutnya ada nama Benoit Badiashile. Pemain berusia 21 tahun ini beroperasi di sektor bek tengah. Ia merupakan jebolan akademi AS Monaco.
Badiashile dipromosikan ke tim utama AS Monaco pada Juli 2018. Meskpun usianya masih muda, namun permainannya cukup matang sebagai bek tengah.
Performa ciamik Badiashile menarik minat Manchester United, AC Milan, hingga Real Madrid. Musim ini, ia sudah tampil sebanyak 26 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak satu assist.
2. Axel Disasi
Axel Disasi direkrut oleh AS Monaco dari Stade Reims pada Agustus 2020 dengan mahar 13 juta euro atau sekitar Rp206 miliar.
Pemain berusia 24 tahun ini berposisi sama dengan Benoit Badiashile yakni bek tengah.
Namun meski menjadi palang pintu, Axel Disasi ternyata bisa juga dimainkan sebagai bek sayap.
Axel Disasi musim ini menjadi pilihan utama pelatih Niko Kovac di lini belakang AS Monaco. Ia sangat tangguh dalam menjaga pertahanan serta piawai dalam duel udara.
Belakangan namanya tengah diminati oleh Arsenal dan AC Milan.
Ia disebut-sebut sebagai bek masa depan timnas Prancis. Sejauh ini, ia baru bermain untuk timnas Prancis kelompok umur U-20 dengan koleksi 3 caps.
Youssouf Fofana
Youssouf Fofana berperan sebagai gelandang tengah, Ia saat ini berusia 23 tahun, direkrut oleh AS Monaco dari Strasbourg pada Januari 2020 sehagar 15 juta euro atau sekitar Rp238 miliar.
Youssouf Fofana sangat apik bermain sebagai gelandang di lini tengah AS Monaco. Kemampuannya meningkat seiring bergabung dengan klub asuhan Niko Kovac ini.
Gaya permainannya sangat mirip dengan gelandang AC Milan, Franck Kessie, yang bisa memainkan peran gelandang tengah dan gelandang bertahan sama baiknya.