Makin Panas! Persipura Siapkan Siasat Kejutan Agar Batal Degradasi ke Liga 2
INDOSPORT.COM - Klub asal Papua, Persipura Jayapura tak henti-hentinya membuat kontroversi usai terdegradasi ke Liga 2. Terbaru, mereka sesumbar diperlakukan tak adil.
Mutiara Hitam mengklaim mendapat sejumlah kejanggalan yang melibatkan beberapa kontestan lain Liga 1 yang membuat klub kebanggan masyarakat Jayapura ini terdegrasadi ke kompetis divisi kedua tanah air.
Persipura Jayapura, sepertinya belum rela turun ke kasta. Bahkan Mutiara Hitam telah sesumbar tengah menyiapkan siasat kejutan agar bisa terhindar dari degradasi, tentu hal ini sangat mengejutkan.
Jalan yang akan ditempuh Persipura juga tak main-main, mereka telah mendesak Organisasi Sepak Bola Indonesia, PSSI hingga mengancam kasus ini akan dibawa sampai ke FIFA.
Dalam protesnya, Persipura meminta PSSI melakukan investigasi pertandingan empat tim di pekan terakhir Liga 1 musim 2021-2022. Manajemen Persipura mengklaim terjadi praktik mafia di pertandingan tersebut.
Dua pertandingan yang melibatkan empat tim yakni PSS Sleman melawan Persija Jakarta dan Barito Putera kontra Persib Bandung. Kedua pertandingan itu diklaim Persipura telah terjadi persekongkolan antar keempatnya.
Keberhasilan PSS menjungkalkan Persija 2-0 hingga Barito Putera menahan Persib 1-1, membuat Persipura terlempar dari Liga 1 musim depan. Pada pertandingan pamungkas, Yevhen Bokhashvili dkk berhasil menghancurkan Perita Tanggerang dengan skor 3-0.
Namun, kemenangan tersebut menjadi tak berguna. Sebab mereka kalah head to head dari Barito Putera dan tertinggal dua poin dari PSM Makassar di peringkat ke-14 dengan torehan 38 poin.
Di sisi lain, pihak manajemen Persipura menyatakan pihaknya menghormati PSSI sebagai induk federasi sepak bola Indonesia. Akan tetapi, manajemen juga akan berjuang untuk mendapatkan keadilan dari PSSI.
Kabar terbaru, bahkan Persipura berencana menggunakan jasa pengacara asing dan melimpahkan kasus ini hingga ke FIFA hingga ke Court of Arbitration for Sport (CAS).
1. Walikota Jayapura: Kami Mendapat Dukungan Publik untuk Mencari Keadilan bagi Persipura
Imbas terdegradasinya tim asal Indonesia Timur yakni Persipura Jayapura tampaknya mengakibatkan bola liar menggelinding tak terkendali akhir-akhir ini, bahkan Waikota Jayapura hingga sampaikan kekecewaanya.
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano sekaligus Ketua Umum Persipura Jayapura beberapa waktu lalu telah mencurahkan perasanya setelah timnya, dipastikan turun ke kasta Liga 2 musim depan.
Menurutnya, Persipura telah mendapat perlakukan tak adil, hal itu dia ungkapkan ketika bertemu dengan awak media ketika melakukan konfersi pers Senin lalu (04/04/22) di Jayapura, Papua.
Dalam acara tersebut, dia mengatakan bahwa saat ini seluruh publik sepak bola Jayapura dan Indonesia tengah mendukung upaya yang ditempuh manajemen Persipura untuk mendapatkan keadailan.
"Bukan hanya kami, tetapi publik juga menduga adanya pelanggaran fair play dan juga dugaan pelanggaran regulasi di sana, kita semua tidak buta, dan kita bukan orang yang baru tau sepak bola," ungkapnya.
"Jelas ada hal yang aneh di sana. Reaksi publik atas kejanggalan kedua pertandingan tersebut dapat terlihat dari status dan komentar di berbagai media sosial," tambahnya.
"Saat ini kami telah bersurat resmi kepada PSSI, melalui badan yudisialnya untuk melaporkan dan meminta dilakukan investigasi atas dua pertandingan di pekan ke-34," Kata Benhur Tomi Mano, dikutip dari Tribun Papua.
"Kami sampaikan terimaksih atas kepedulianya dan respek atas niat tersebut, kalau dilihat dua pertandingan itu memang patut dicurigai atau diduga terjadi kesengajaan yang melanggar asas fair play," dia menambahkan.
Benhur juga menegaskan, tidak akan segan membawa atau melaporkan kasus ini kepada FIFA dan CAS. Hanya saja, ia akan melakukannya setelah tidak ada tindak lanjut dari PSSI atas laporan manajemen Persipura kemarin.
"Mungkin ini akan sedikit panjang, karena bila kami tidak mendapatkan keadilan dari PSSI, kami akan menempuh jalan berikutnya. Termasuk saat ini kami sedang membangun komunikasi dengan pengacara luar untuk kemungkinan melaporkan ke FIFA dan CAS," Pungkasnya.
2. Rencana Persipura Lapor ke FIFA, Netizen: Lebih Baik Introspeksi!
Rencana Persipura Jayapura membawa empat tim Liga ke Komite Yudisial PSSI hingga ke FIFA sepertinya tak mendapat dukungan dari publik sepak bola Indonesia secara umum.
Setelah kabar itu tersebar, muncul beberapa komentar yang justru menyarankan Persipura Jayapura untuk berintrospeksi diri, melihat bagaimana persiapan dan performa mereka sepanjang musim ini.
Sebagai catatan, Persipura Jayapura sempat membuat kontroversi ketika mereka tak datang ke pertandingan melawan Madura United. Dalam laga tersebut manajemen Mutiara Hitam beralasan banyak pemain yang terjangkit Covid.
Hingga tak memenuhi batas minimal untuk bisa turun ke pertandingan. Namun setelah dilakukan investigasi oleh PSSI, Persipura terbukti bersalah karena tidak datang dan bertanding dengan Madura di Februari lalu.
Hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI ke Persipura juga terhitung 'ringan' sebab sebelum sanksi dijatuhkan, sempat berhembus kabar mereka akan mendapat hukuman pengurangan 9 poin hingga denda sebesar 1 Miliar.
Bukan hanya itu, netizen juga mempertanyakan persiapan Persipura di awal musim yang terlihat ogah-ogahan, bahkan mereka sempat menolak ikut Liga lantaran kesulitan mendapatkan sponsor pasca Freeport mundur beberapa tahun lalu.
Beragam tanggapan netizen telah INDOSPORT rangkum, berikut berbagai respon netizen di media sosial Twitter menanggapi isu Persipura yang tak terima terdegradasi ke Liga 2 tahun depan.
"Tanpa meremehkan berbagai pihak. Sebenarnya kalau dicermati 3 tim yang terdegradasi adalah tim dengan manajemen berantakan. Harusnya dengan turun kasta menjadi sebuah evaluasi utk lebih profesional mengelola tim," komentar akun @bliafin.
"WO -3, denda 250jt, match bs PSIS. Coba sebelum bahas match pekan terakhir, inget dulu 3 hal itu. Kira-kira seberapa diuntungkanya kalian, wajar gak? Banyak empati atas degradasinya Persipura, tapi dengan begini bisa jadi beberapa malah hilang respek," komentar akun @pecandusenja_.
"Dibanding membuang energi untuk sesuatu hal yang tidak penting. Lebih baik introspeksi diri, Persipura. Inilah kompetisi," komentar akun @indostransfer.
"Kalau sesuai rules yg benar ditegakan, memang harusnya sejak WO lawan Madura, Persipura sudah game over karena -9 point. Tp karena pertimbangan bla3x, akhirnya hanya dikurangi -3 pint, sehingga sampai pekan terakhir tampak seru dan skrg menyalahkan team lain," komentar akun @aji_pearl23.
"Lahhh nasib Persipura yah ditentukan sama Persipura sendiri, suruh siapa ga dateng lawan Madura dan main jelek di putaran pertama lalu," komentar akun @Yhura11nov.