Waspada Timnas Indonesia! Anak Ajaib Malaysia Kian Bersinar dan Cetak Gol Lagi di Eropa
INDOSPORT.COM – Anak ajaib milik Timnas Malaysia, Luqman Hakim Shamsudin, kembali menunjukkan tajinya saat ia menyumbangkan 1 gol dalam kemenangan KV Kortrijk 2-1 atas Wasterlo, di pertandingan Liga Pro U-21 Belgia Selasa (05/04/22).
Gol tersebut merupakan gol kedua Luqman musim ini, sekaligus menandai berakhirnya masa paceklik bagi striker berusia 20 tahun itu dalam beberapa laga terakhir.
Pada laga itu, Luqman Hakim membawa KV Kortrijk unggul lebih dulu pada menit ke-17, sebelum rekan setimnya, Milan Baeten mencetak gol kemenangan pada menit ke-66.
Berkat bantuan Luqman, KV Kortrijk pun berhasil menundukan Westerlo yang menempati peringkat sembilan di klasemen sementara grup B, Liga Pro U-21 Belgia.
Akan tetapi, kemenangan tersebut tidak mengubah posisi skuad U-21 Kortrijk di liga Junior, di mana mereka tetap terpuruk di dasar klasemen dengan 15 poin dari 23 pertandingan.
Kortrijk masih memiliki sisa 2 pertandingan lagi dan berpeluang menyalip Lommei SK yang berada di peringkat 13 dengan 19 poin.
Keberhasilan Luqman mencetak gol ke gawang Wasterlo, seakan menjawab keraguan publik Belgia maupun Malaysia terhadap talenta besar yang dimilikinya.
Belum lama ini, muncul pertanyaan soal masa depan Luqman di Belgia, setelah ia jarang bermain bersama tim utama dan hanya bermain bersama skuat binaan KV Kortrijk.
Beberapa pihak menyarankan agar Luqman kembali ke Malaysia dan bermain di liga domestik untuk memastikan dia mendapat menit bermain lebih banyak.
Namun, hal tersebut ditentang keras oleh mantan direktur Program Pengembangan Sepak Bola Nasional Malaysia (NFDP), Lim Teong Kim.
1. Timnas Indonesia Harus Mulai Waspada
Teong Kim ingin agar striker masa depan negaranya itu, terus bermain di Liga Belgia. Ia mengatakan dibutuhkan kesabaran untuk menilai keberhasilan karier Luqman Hakim di Eropa.
"Luqman baru satu setengah tahun di Belgia dan bukan 23 tahun tapi baru 20 tahun. Saya ingin bertanya kepada para pemain nasional atau bahkan mantan pemain, apakah Anda pada usia 20 atau 23 tahun adalah tulang punggung tim,” ujar Teong Kim dikutip dari Voket.
Sejak menandatangani kontrak profesional bersama Kortrijk pada 2019, di usia yang masih sangat belia yakni, 17 tahun, karier Luqman di Belgia memang mengalami pasang surut.
Pada 20 Oktober 2020, ia sempat mencicipi atmosfer Liga Belgia saat Kortrijk kontra Anderlecht. Ketika itu, Luqman yang masuk sebagai pemain pengganti, turut andil dalam kemenangan timnya 3-1.
Setelah melakoni debut di kasta tertinggi sepakbola Belgia, karier Luqman kemudian mandek dan kembali bermain di kompetisi junior.
Sejauh ini, mantan pemain Akademi Mokhtar Dahari tersebut lebih banyak bermain bersama skuat U-21 KV Kortrijk untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak sekaligus mengembalikan performa terbaiknya.
Terakhir kali Luqman Hakim masuk dalam skuat utama KV Kortrijk adalah pada 14 Februari lalu, saat timnya melawan Beerschot.
Di laga itu ia berada di bangku cadangan namun belum mendapat kesempatan diturunkan oleh manajer baru Kortrijk, Karim Belhocine.
Jika Luqman mampu beradaptasi dan talentanya semakin matang di Belgia, maka Timnas Indonesia harus mulai mewaspadai “senjata andalan” masa depan Tim Harimau Malaya tersebut.
2. Eks Timnas Malaysia Minta Pelatih Mundur
Sementara itu baru-baru ini, mantan pemain timnas Malaysia, Santokh Singh, mengkritik program naturalisasi negaranya. Ia mengatakan, bahwa program itu tak membuat pasukan Harimau Malaya lebih baik.
Menurut Santokh, Malaysia memiliki pemain yang memiliki prestasi di negara sendiri, namun tak mendapat kesempatan di timnas seperti yang dikutip dari VocketFC.
“Kita memiliki banyak pemain lokal yang penampilannya diatas pemain naturalisasi, namun mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk bermain di timnas”, ujar Santokh Singh Mantan pemain Selangor bahkan menyebut naturalisasi sebagai hal bodoh. Kritik yang keras untuk persepakbolaan Negeri Jiran.
Baca selengkapnya: Minim Kontribusi, Legenda Timnas Malaysia Kritik Keras Program Naturalisasi Negaranya