Luka Sucic, Harta Karun Menarik di Liga Champions dan Calon Penerus Luka Modric
INDOSPORT.COM - Mengenal lebih dekat sosok Luka Sucic, pemain RB Salzburg di Liga Champions yang bisa jadi penerus Luka Modric.
Meski berasal dari dua klub berbeda, Sucic dan Modric sama-sama bagian yang tak terpisahkan dari Timnas Kroasia.
Masih berstatus junior, Luka Sucic berpeluang besar menjadi penerus sang bintang Real Madrid yang kini sudah berusia 36 tahun tersebut.
Luka Sucic, 19 tahun, jadi salah satu harta karun berharga di gelaran Liga Champions 2021-2022 bersama RB Salzburg.
Meski langkah timnya terhenti di 16 besar karena Bayern Munchen, gelandang kelahiran Austria itu menasbihkan diri sebagai salah satu pemain termuda yang ada di kompetisi.
Dipasang sebagai pemain cadangan baik di leg pertama maupun kedua, Luca Sucic sudah sekuat tenaga membantu RB Salzburg untuk menang walaupun pada akhirnya takdir berkata lain.
Setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama, RB Salzburg justru dibantai mengerikan dengan skor 7-1 oleh Bayern Munchen di leg kedua.
Kemenangan Die Roten ini berkat kontribusi Robert Lewandowski yang tampil trengginas dengan hattrick-nya, ditambah brace Thomas Muller, dan masing-masing satu gol dari Serge Gnabry dan Leroy Sane.
RB Salzburg memang terdepak dari Liga Champions musim ini, namun sepak terjang Luka Sucic masih cukup berharga untuk diperbincangkan.
Apalagi, selain di level klub ia kini juga bermain untuk Timnas Kroasia dan berpeluang jadi penerus Luka Modric.
1. Pemain Muda RB Salzburg
Luka Sucic saat ini berada di tim RB Salzburg yang kebanyakan besar dan mentas bersamanya dari akademi.
Oleh sebab itu, tidak heran ia dan sejumlah rekan-rekannya memegan predikat pemain termuda di ajang Liga Champions 2021-2022.
Apalagi, ketika berhadapan dengan Bayern Munchen yang lebih cenderung berisi pemain-pemain kawak dan veteran macam Robert Lewandowski, Thomas Muller, Manuel Neuer, dan yang lainnya.
“Tentu saja sebuah hal yang positif karena kami tim termuda di Liga Champions. Akan tetapi, kami tidak memikirkan umur,” ucap Luka Sucic seperti dikutip dari laman resmi Red Bull.
“Semuanya cocok dan kami merasa senang. Kebanyakan pemain berasal dari akademi, dan itu sangat membantu ketika Anda dan teman-teman sudah kenal selama bertahun-tahun,” ucapnya lagi.
Berbicara soal kehebatannya, Luka Sucic tentu punya potensi jadi pemain hebatseperti sang senior, Luka Modric.
Ia seorang gelandang yang bisa beroperasi sebagai nomor delapan dan sepuluh. Di laman resmi Red Bull, ia bahkan dideskripsikan sebagai pemain yang jago mengeksekusi bola-bola mati.
Luka Sucic kerap mengemban tugas sebagai eksekutor tendangan bebas, penalti, dan bahkan sepak pojok.
Gol pertamanya di Liga Champions pun dicetak melalui titik putih, tepatnya saat melawan Sevilla pada September lalu.
Saat itu, gol penalti Luka Sucic membawa RB Salzburg berbagi poin dengan wakil Spanyol tersebut di fase penyisihan Grup G.
2. Ternyata Idolakan Luka Modric
Di Timnas Kroasia, eksistensi Luka Sucic sudah terlihat sejak level U-15. Ia bahkan sudah tampil di berbagai kelompok umur hingga akhirnya mentas ke tim senior.
Debutnya bersama tim senior terjadi di laga kontra Slovenia pada Oktober 2021. Saat itu, ia dipanggil oleh sang pelatih, Zlatko Dalic, lantaran Mateo Kovacic terkena larangan bertanding.
Luka Sucic sejatinya punya kesempatan untuk membela Austria, negara tempat ia dilahirkan. Akan tetapi, ia lebih memilih Kroasia yang merupakan kampung halaman kedua orang tuanya.
“Mudah saja bagi saya untuk memilih, karena saya memang ingin membela Kroasia. Keluarga berkata bahwa saya bisa memutuskan apa pun yang saya inginkan,” ujarnya.
Keputusan untuk membela Timnas Kroasia ini pun mempertemukan gelandang kelahiran 8 September 2002 tersebut dengan Luka Modric, yang ternyata juga idolanya di lapangan hijau.
“Modric adalah pahlawan saya karena dia juga berasal dari Kroasia. Permainannya bagus dan saya kagum dengan apa yang masih diraihnya di usia 36 tahun,” jelas Luka Sucic.
Bak love at first sight, Luka Sucic mengaku sudah mengagumi seniornya itu sejak kali pertama melihatnya bermain.
Selain Luka Modric, Luka Sucic juga mengaku mengidolakan Lionel Messi. Tidak berbeda jauh, ia pun mengagumi karier panjang dan awet La Pulga di dunia sepak bola.
“Messi adalah pemain terbaik di dunia bagi saya karena caranya membaca permainan. Kemudian gol-gol yang ia cipatakan. Dia luar biasa,” jelasnya.
Luka Sucic pun merasa bakal sangat sulit untuk mencari sosok seperti Lionel Messi, yang menurutnya untuk sekarang tidak ada duanya ini.