Deretan Fakta Mengerikan Usai Laga Semifinal Piala FA Manchester City vs Liverpool
INDOSPORT.COM - Berikut deretan fakta mengerikan seusai pertandingan semifinal Piala FA antara dua klub raksasa Liga Inggris yakni Manchester City vs Liverpool.
Bermain di Stadion Wembley pada Sabtu (17/04/22) malam WIB, Manchester City harus menelan pil pahit karena kalah dari Liverpool dengan skor 2-3.
Babak pertama menjadi neraka bagi The Citizens karena tertinggal tiga gol tanpa balas. Keunggulan Liverpool dibuka oleh aksi Ibrahima Konate yang menjebol gawang Zack Steffen di menit kesembilan.
Setelah itu, Zack Steffen malah melakukan kesalahan fatal di menit ke-17, yang membuat pasukan Jurgen Klopp mampu unggul 0-2 lewat gol Sadio Mane.
Bintang asal Afrika tersebut kembali menujukan kualitasnya di masa injury time babak pertama. Ia sukses mencetak brace yang membuat tim besutan Pep Guardiola tertinggal 0-3.
Seusai jeda, Manchester City yang tidak ingin malu mulai berbenah. Mereka berhasil mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan pada menit ke-47 lewat Jack Grealish.
Setelah itu, pertandingan masih berlangsung ketat dan Manchester City lebih mendominasi penguasaan bola. Namun mereka baru bisa mencetak gol kedua pada menit ke-90+1 lewat kasi Bernardo Silva.
Sayang, gol telat gelandang Timnas Portugal tersebut tidak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan. Hasil negatif ini membuat Manchester City harus angkat koper dari ajang Piala FA.
Di balik kemenangan Liverpool atas Manchester City di semifinal Piala FA, terdapat beberapa fakta menarik. Berikut INDOSPORT telah merangkumnya:
1. Manchester City Minta Maaf Gara-gara Ulah Fans
Ada momen mengheningkan cipta sebelum duel panas semifinal Piala FA antara Manchester City vs Liverpool yakni mengenang tragedi Hillsborough.
Seperti diketahui, pada 15 April 1989 silam terjadi tragedi Hillsborough yang menewaskan 97 fans Liverpool saat menyaksikan langsung laga semifinal Piala FA melawan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough.
Saat proses mengehingkan cipta, ada beberapa oknum fans Manchester City yang malah tidak menghargaai prosesi sakral tersebut dengan mengeluarkan suara nyanyian.
Aksi tidak terpuji itu membuat wasit laga bernama Michael Oliver memilih mempersingkat waktu menghentikan cipta. Kemudian, aksi buruk fans tuan rumah membuat The Citizens dilibas dengan skor 2-3.
Setelah pertandingan berakhir, Salah seorang juru bicara Manchester City yang tidak disebutkan namanya mengaku kecewa dan meminta maaf kepada pihak Liverpool.
"Manchester City sangat kecewa dengan tindakan beberapa pendukung City selama mengheningkan cipta sebelum pertandingan hari ini. Klub dengan tulus meminta maaf kepada semua yang berhubungan dengan Liverpool Football Club," ujar juru bicara yang tak disebutkan namanya dilansir dari Sky Sports.
Tidak hanya itu, Pep Guardiola juga ikut menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pendukung Liverpool dan menganggap yang dilakukan oknum fans City tidak mewakili sikap klub.
"Klub sudah membuat pernyataan, atas nama Manchester City kami minta maaf. Mereka tidak mewakili siapa kami dan apa yang kami inginkan," kata Guardiola.
"Liverpool Football Club menjalani kehidupan dengan tragedi luar biasa ini. Pernyataan dari klub mencerminkan dengan sempurna siapa kami," tuturnya menambahkan.
2. Zack Steffen Bukanlah Ederson Moraes
Kiper Manchester City yakni Zack Steffen menjadi pemain yang paling disalahkan atas kekalahan The Citizens dari Liverpool di semifinal Piala FA.
Pasalnya, Zack Steffen mencoba melakukan trik yang biasa dilakukan Ederson Moraes. Bermaksud menguasai bola, Steffen malah gagal menghindari tekel Mane dan gol keuda Liverpool tercipta pada menit ke-17.
Penampilan Zack Steffen ini langsung membuat beberapa fans memberikan sindiran lewat media sosial khususnya Twitter. Mereka kebanyakan menyebut kalau Zack Steffen bukanlah Ederson Moraes.
"@brdpk: ANDA BUKAN EDERSON HEY!,"
"@bftballytics: De Javu, namun kali ini kipernya bukan Ederson," tulis beberapa netizen.
Liverpool Bisa Wujudkan Mimpi Raih Sextuple
Seusai menggilas Manchester City, Liverpool berpeluang mewujudkan mimpi meraih sextuple atau enam gelar juara musim ini.
Namun langkah itu tidaklah mudah karena mereka harus bisa memenangi Carabao Cup, Piala FA, Liga Inggris dan terakhir Liga Champions.
Bila sukses meraih juara Liga Champions, Liverpool bakal berlaga di Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub. Raihan Sextuple sebelumnya pernah diraih Barcelona pada 2009 era Pep Guardiola dan di susul Bayern Munchen (2021).