Jordan Veretout: Bintang AS Roma yang Dicampakkan Mourinho, Calon Pengganti Kessie di AC Milan
INDOSPORT.COM – Membedah kualitas Jordan Veretout, bintang AS Roma yang dicampakkan Jose Mourinho dan berniat membelot ke AC Milan.
Jordan Veretout kini mulai dipinggirkan oleh Jose Mourinho dari pemain utama AS Roma, usai bergabungnya Sergio Oliveira pada Januari 2022 lalu.
Seperti diketahui, Sergio Oliveira datang ke AS Roma dengan status pinjaman dan berhasil merebut hati pelatih berjuluk The Special One di lini tengah Giallorossi.
Dilansir dari Football Italia, hal tersebut membuat pemain berusia 29 tahun itu kini terpikirkan untuk mencari pelabuhan baru demi menyelamatkan kariernya.
Pemain berkebangsaan Prancis ini bahkan menunjukkan niatnya untuk hengkang setelah menunda pembicaraan kontrak baru dengan AS Roma dalam beberapa bulan terakhir.
Apa yang dilakukan Veretout itu pun membuat AC Milan dilaporkan tertarik meminang jasanya seiring kepergian Franck Kessie ke Barcelona secara gratis di akhir musim.
Meski demikian, Rossoneri itu harus siap-siap merogoh kocek dalam agar bisa membawa Veretout ke San Siro.
Laporan tersebut juga melaporkan bahwa AS Roma meminta biaya senilai 15 juta euro (Rp232 miliar) atau 13 juta euro (Rp201 miliar) plus bonus.
Dengan kemungkinan berlabuhnya Veretout meninggalkan AS Roma dan membelot, akankah dirinya bisa menggantikan peran Franck Kessie di AC Milan?
1. Pengganti Sepadan Kessie
Bersama AS Roma, Jordan Veretout biasa beroperasi sebagai gelandang tengah dan terkadang bermain sebagai gelandang bertahan. Peran ini sama dengan peran yang dimainkan Franck Kessie di AC Milan.
Hanya saja, persamaan ini tak lantas membuat kualitas keduanya sama persis. Ada beberapa indikator yang membuat keduanya berbeda.
Indikator ini terlihat saat keduanya biasa beroperasi sebagai gelandang tengah, atau gelandang Box to Box bagi timnya masing-masing.
Sebagai gelandang Box to Box, baik Veretout dan Kessie sama-sama menjadi pemain yang harus aktif menyerang-bertahan serta penyambung permainan.
Karenanya, untuk menemukan kepantasan Veretout menjadi pengganti Kessie, perlu dilihat statistiknya baik saat menyerang, bertahan, dan Build Up permainan.
Statistik Menyerang di Liga Italia 2021/22 (sumber: Understat dan FBRef)
Jordan Veretout (2021/22)
Gol: 0,19 gol per 90 menit
Assist: 0,29 assist per 90 menit
Expected Goals (xG): 0,20 per 90 menit
Expected Assist (xA): 0,24 per 90 menit
Total tembakan: 1,07 per 90 menit
Key Pass atau umpan kunci: 2,09 per 90 menit
Franck Kessie (2021/22)
Gol: 0,27 gol per 90 menit
Assist: 0,06 assist per 90 menit
Expected Goals (xG): 0,22 per 90 menit
Expected Assist (xA): 0,10 per 90 menit
Total tembakan: 1,39 per 90 menit
Key Pass atau umpan kunci: 1,17 per 90 menit
Dari statistik di atas dengan menit bermain yang sama yakni 1280 menit di kancah Liga Italia musim ini, Veretout unggul dalam beberapa sektor berupa rataan assist per 90 menit dan umpan kunci per 90 menit ketimbang Kessie.
Keunggulan itu menandakan bahwa Veretout punya keunggulan dalam mengkreasi peluang bagi rekannya. Sehingga ia merupakan pemain bertipe Team Player atau yang benar-benar membantu tim.
Sedangkan Kessie hanya unggul tipis di dua sektor yakni gol dan total tembakan per 90 menit. Dengan volume tembakan yang lebih banyak, maka wajar jika Kessie unggul dalam mencetak gol.
Oleh karenanya, di kategori menyerang ini Veretout bisa dikatakan lebih komplit karena mampu mengkreasi peluang dan punya rataan gol yang tak terpaut jauh dari Kessie.
Lalu, bagaimana saat perbandingan catatan keduanya dalam bertahan?
2. Catatan Veretout dan Kessie dalam Bertahan
Statistik Bertahan di Liga Italia 2021/22 (Sumber: FBRef)
Jordan Veretout (2021/22)
Tekel: 40 kali
Tekel sukses: 30 kali
Tekanan ke lawan: 343 kali
Kesuksesan tekanan ke lawan: 30,6 persen
Blok: 14 kali
Intersep: 21 kali
Franck Kessie (2021/22)
Tekel: 36 kali
Tekel sukses: 23 kali
Tekanan ke lawan: 346 kali
Kesuksesan tekanan ke lawan: 32,4 persen
Blok: 37 kali
Intersep: 41 kali
Dari statistik bertahan ini, dapat disimpulkan bahwa Kessie lebih unggul ata Veretout, terutama dalam membaca permainan.
Keunggulan Kessie tersebut dapat dilihat dar persentase kesuksesan saat melakukan tekanan ke lawan, dan kemampuan intersepnya.
Di sisi lain, Veretout unggul dalam melancarkan tekel, di mana ia memenangkan 75 persen dari tekel yang ia buat. Namun, tekel cenderung lebih berbahaya ketimbang intersep.
Karenanya, Veretout lebih banyak mendapatkan kartu yakni enam kartu kuning di musim ini, ketimbang Kessie yang baru menerima satu kartu kuning.
Kini beralih ke dalam Build Up permainan. Siapakah yang lebih baik di antara Jordan Veretout dan Franck Kessie?
3. Catatan Veretout dan Kessie dalam Build Up Permainan
Statistik Build Up di Liga Italia 2021/22 (Sumber: FBRef)
Jordan Veretout (2021/22)
Jumlah operan: 1221 kali
Operan sukses: 1036 kali
Shot-Creating Actions (SCA): 77 kali atau 3,51 per 90 menit
Franck Kessie (2021/22)
Jumlah operan: 1122 kali
Operan sukses: 982 kali
Shot-Creating Actions (SCA): 54 kali atau 2,60 per 90 menit
Dari tiga catatan ini, Veretout dan Kessie punya persentase kesuksesan operan yang hampir sama dengan 84,8 persen dan 87,5 persen.
Bisa dikatakan, keduanya sama-sama menjadi komando permainan atau ruh permainan bagi AS Roma dan AC Milan.
Namun, perbedaan signifikan terlihat dari Shot-Creating Actions atau SCA. Sebagai informasi, SCA adalah tindakan yang berbuah tembakan seperti dribel, umpan dan pelanggaran.
Tak disangka dalam kategori ini, Veretout unggul jauh, dengan rata-rata membuat 3,51 kali SCA per 90 menit dibandingkan Kessie dengan 2,60 SCA per 90 menit.
Dengan kata lain, Veretout jauh lebih kreatif dalam menciptakan peluang berupa tembakan ketimbang Kessie di musim ini.
Alhasil, AC Milan takkan merugi sedikitpun untuk mengganti Kessie dengan Veretout, yang punya keterampilan dalam kreativitas ketimbang pemainnya tersebut.
Dengan harga 15 juta euro saja, maka Veretout akan jadi pembelian cerdas bagi AC Milan di musim depan.