Cerita Lucu Legenda Asing Persibo Ketika Momen Ramadan di Indonesia: Rebutan Takjil!
INDOSPORT.COM - Cerita lucu dari salah satu legenda Persibo Bojonegoro asal Brasil, Wanderley Junior, ketika merasakan momen bulan Ramadhan di Liga Indonesia.
Wanderley Junior sejatinya bukan nama asing di kompetisi Liga Indonesia, lantaran mantan pemain yang kini berprofesi sebagai pelatih tersebut pernah malang-melintang berkarier di Liga Indonesia.
Ketika masih aktif menjadi pemain sepak bola profesional, sejumlah tim lokal sempat rasakan service Wanderley Junior seperti Persid hingga Persibo Bojonegoro.
Sementara saat menjabat sebagai pelatih, Wanderley Junior pernah menukangi tim-tim asal Indonesia Timur seperti Perseru Serui dan Persipura Jayapura serta mantan klubnya, Persibo Bojonegoro.
Wanderley dikenal sebagai seorang gelandang yang lincah ketika masih menjadi pemain profesional.
Nama Wanderley makin meroket karena permainan apiknya saat era pertengahan 2000-an yang saat itu masih bernama Divisi Satu Liga Indonesia.
Pada tahun 2012 Wanderley sukses menghantarkan Persibo Bojonegoro menjadi kampiun Piala Indonesia, akan tetapi saat tu Wanderley tidak berperan sebagai pemain melainkan selaku asisten pelatih.
Dengan menghantarkan Laskar Angling Dharma menjuarai kompetisi tersebut namanya kian bersinar di persepakbolaan Indonesia.
Selama berkarier di persepakbolaan Indonesia, pria yang pernah melatih Kuala Lumpur FA ini sempat merasakan nuansa Ramadan di tengah ketatnya kompetisi.
Kepada INDOSPORT, dirinya pun menuturkan cerita lucu ketika momen bulan Ramdan saat dirinya masih bermain di Liga Indonesia.
1. Pengalaman Puasa di Indonesia
Kepada INDOSPORT, Wanderley Da Silva Junior mengaku sudah terbiasa dengan momen puasa Ramadhan meski dirinya bukan pemeluk agama Islam.
“Bulan Ramadhan memang berbeda dari hari biasa, karena kita harus hormat agama masing-masing pemain,” tutur Wanderley.
“Ada kisah lucu saat di Persiba. Setelah kami selesai latihan, para pemain langsung masuk ke mess untuk berbuka puasa,”
“Saat itu, pemain harus cepat ambil makanan karena kalau terlambat bisa tidak dapat makan, dan harus tunggu jam sahur untuk buka puasa lagi,” dia menambahkan.
Karier pria asal Brazil ini sebagai pelatih bisa dikatakan impresif, setelah memutuskan pergi dari Liga Indonesia tahun 2018 lalu.
Wanderley langsung mendapatkan tawaran menahkodai Phrae United, yang saat itu masih bermain di Liga 3 Thailand.
Dalam kurun waktu satu musim saja Wanderley sudah mampu memberikan prestasi bagi Phrae United.
Di akhir kompetisi dirinya sukses menghantarkan tim yang berjuluk The Horseman itu promosi ke Liga 2 Thailand, setelah mengalahkan Ranong United pada babak playoff .
Walaupun terbilang sudah sukses di Thailand, tapi Wanderley masih memiliki keinginan untuk berkiprah di persepakbolaan Indonesia.
“Soal kembali ke Indonesia, sejak musim kemarin dari awal kompetisi banyak agen-agen yang minta untuk ke Liga Indonesia, tapi sayangnya tidak satupun yang berhasil terealisasi.” Tutup pria asal Brazil tersebut.
2. Berpotensi Juara
Setelah tak lagi memimpin Phrae United, kini Wanderley hengkang ke sesama klub Liga 2 Thailand, Lamphun Warriors.
Hingga pekan ke-32, Lamphun Warriors sebgai pemuncak klsemen sementara masih kokoh di urutan pertama dengan perolehan 68 angka.
Mereka hanya unggul satu angka dari Sukhothai FC sebagai runner-up sekaligus pesaing terdekat mereka untuk meraih gelar juara.
Dengan menyisakan dua laga sisa, peluang Lamphun Warriors untuk meraih gelar juara Thai League 2 atau sekedar mendapat tiket promosi ke Thai League 1 musim depan sangatlah terbuka lebar.
Hampir pasti bakal juara dan promosi ke kasta teratas Liga Thailand, skuat Lamphun Warriors arahan Wanderley Junior berhasrat boyong pemain asal Indonesia musim depan.
Menurut Wanderley Junior, para pemain Papua memiliki sejumlah potensi dan kualitas yang layak untuk berkarier di luar negeri terutama di Thailand.
“Kalau ada kesempatan untuk membawa pemain dari Papua, pasti saya coba. Karena mereka punya kualitas untuk bisa bersinar di sini,” tutupnya.