5 Bintang Sepak Bola yang Tetap Bertanding Meski Alami Cedera
INDOSPORT.COM – Dalam sejarah pertandingan sepak bola, ternyata ada kejadian pemain tetap bertanding meski mengalami cedera parah.
Cedera adalah momok terbesar para pemain sepak bola di sepanjang karier mereka. sebagian dari cedera itu bisa sangat menyakitkan bahkan memilukan.
Contohnya Lionel Messi yang di laga Barcelona vs Sevilla pada 21 Oktober 2018 lalu mengalami cedera parah dan membuatnya harus absen lama dari lapangan hijau.
Menurut hasil pemeriksaan, bintang Argentina mengalami patah tangan akibat gerakan refleks untuk melindungi tubuhnya dair benturan di atas lapangan. Akibatnya, Messi harus menepi dari lapangan hijau selama tiga minggu lamanya.
Nah, meskipun ada beberapa pemain yang memilih keluar dari lapangan demi menjalani perawatan, namun ada beberapa pemain yang memutuskan tetap bermain untuk sisa pertandingan atau bahkan sisa musim, menurut situs berita sport Sokkaa.
Siapa saja mereka? Berikut portal berita olahraga INDOSPORT coba menjabarkannya:
1. Cesc Fabregas – Patah Kaki (Arsenal)
Selama karier remajanya, Fabregas bermain untuk Arsenal dan menjadi salah satu kapten termuda dalam sejarah sepak bola dunia.
Babak perempatfinal Liga Champions 2009/10 antara Arsenal vs Barcelona menjadi bukti kuatnya gelandang Spanyol itu ketika ia mengaku mengalami patah kaki di awal babak pertama.
Namun, ia tetap mampu mencetak gol melalui penalti meskipun cedera mengancam kariernya. Anehnya, Fabregas tidak pernah menyadari bahwa kakinya parah .
“Beberapa orang berpikir saya mematahkan kaki saya dalam pertandingan melawan Birmingham, tetapi saya benar-benar tidak tahu. Saya pikir cedera semakin buruk setelah saya mencetak penalti,” ujar Fabregas pada awak media berita sport saat itu.
1. 2. Vincent Kompany â Hidung patah, mata rusak, gegar otak (Belgia)
Kapten Manchester City, Vincent Kompany, pernah memainkan seluruh pertandingan sepak bola dalam kondisi hidung patah, gegar otak dan parahnya lagi kelopak matanya rusak.
Situasi ini dialaminya ketika bentrokan Belgia vs Serbia pada tahun 2013. Saat itu Kompany yang menjabat sebagai kapten mematahkan hidungnya setelah terlibat benturan dengan kiper Serbia.
Kendati demikian semangat dan komitmenya lebih besar dari rasa sakit yang dirasakan sehingga membuatnya bertahan untuk bermain di lapangan hijau, dan memastikan pertandingan berakhir sebagai kapten tim.
3. Ronaldo – Kejang sebelum pertandingan (Brasil)
Beberapa jam sebelum final Piala Dunia 1998, Ronaldo dilaporkan mengalami kejang hingga mengeluarkan busa dari mulutnya.
Dokter sempat melarangnya bermain, namun semangatnya untuk bertanding ditunjukkan melalui aksinya ketika ia muncul di putaran final.
Penampilannya menimbulkan kontroversi di media, dan sempat menuduh Nike memaksa legenda Brasil untuk bermain. Namun baik Ronaldo maupun Nike membantah tuduhan itu.
2. 4. Stuart Pearce â Patah Kaki (West Ham United)
Pada tahun 80-an, Stuart Pearce pernah bermain untuk salah satu klub Liga Primer Inggris, West Ham United pada 1999 silam.
Mungkin bisa di bilang saat itu Pearce menjadi pemain sepak bola yang tangguh meskipun beberapa kali diterpa badai cedera.
Ketika itu ia pernah mematahkan kakinya di babak pertama pertandingan namun ia tetap melanjutkan bermain untuk babak kedua. Enam bulan kemudian, Pearce juga mematahkan kakinya yang sama dan menolak ditandu keluar lapangan.
Harry Redknapp mengisahhkan bagaimana kondisi Pearce saat itu dengan mengatakan, “Dia memasang sepatunya kembali dan siap untuk bermain. Bahkan saya tidak bisa berlari dengan cedera yang parah.”
5. Wilfried Bony – Robek Ligamen (Swansea City)
Kembali di musim Premier League 2017/18, Wilfried Bony penah mengalami cedera robek ligamentum cruciatum anterior ketika ia tampil di lapangan menghadapi Leicester City.
Awalnya cederanya itu tidak disadari oleh fans yang menonton dan oleh manajer, karena yang mereka melihat Bony terjatuh tanpa merasakan sakit apapun.
Bony terus bermain selama sisa pertandingan tersebut. Setelah pertandingan berakhir baru diketahui bahwa cedera striker asal Pantai Gading itu parah membuatnya terpaksa tidak bermain untuk sisa musim.