Punahnya Kualitas Kapten Man United Usai Era Ferguson: Lebih Sering Dipimpin Badut
INDOSPORT.COM -Â Sejak era Sir Alex Ferguson, Manchester United kesulitan mencari sosok pemain yang mempunyai jiwa kepemimpinan kharismatik untuk menjadi kapten tim di lapangan.
Ashley Young menjadi pemain terakhir era Sir Alex Ferguson yang mengemban tugas sebagai kapten tim, setelah dirinya memutuskan hengkang ke Inter Milan pada musim dingin 2020 lalu.Â
Hal tersebut membuat pelatih Ole Gunnar Solskjaer bergegas untuk mencari penggantinya. Di era kepelatihan sebelumnya, nama-nama pemain yang menjadi kapten tim tidak lepas dari pemain di era Sir Alex Ferguson.
Sebut saja Wayne Roonye, Antonio Valencia, Darren Fletcher, Michael Carrick hingga David De Gea. Pilihan jatuh kepada Harry Maguire.
Sang bek didatangkan dari Leicester City setelah tampil apik di Piala Dunia 2018 bersama Timnas Inggris.Â
âHarry (Maguire) mengenakan ban kapten dan ia akan tetap terus menggunakan itu. Dia datang sebagai seorang pemimpin di sini dan saya sangat takjub dengan kemampuan kepemimpinan yang dimilikinya,â cerita Solskjaer kepada Sky Sports.
Dengan kata lain, Maguire menjadi salah satu dari total 5 kapten tim usai era Sir Alex Ferguson, pelatih legendaris yang sudah melatih Manchester United selama 27 tahun lamanya.
Melihat Harry Maguire ditunjuk sebagai kapten Manchester United, dan banyak fans yang tidak setuju dengan keputusan Solskjaer, tentu kita harus melihat terlebih dulu apa yang menjadi penyebabnya.
Mungkin nama-nama seperti David de Gea, Nemanja Matic, Paul Pogba, Juan Mata bahkan Marcus Rashford (jebolan akademik Man United), dirasa punya nilai lebih ketimbang Maguire untuk menjadi kapten.
Sebenarnya Maguire punya salah satu karakteristik untuk menjadi seorang kapten, yaitu dirinya selalu bermain dari menit pertama di setiap pertandingan sejak dia bergabung dengan Man United tahun 2019 lalu.
Tiga musim bersama Manchester United, dirinya sudah tampil sebanyak 143 pertandingan dan mencetak 7 gol serta 5 assist.Â
1. Terancam oleh Pelatih Baru
Sayang, dua musim terakhir performa Harry Maguire cendrung menurun.
Blunder demi blunder pernah ia lakukan di lapangan yang membuat tim mengalami kerugian, tak bisa meraup poin penuh di lapangan.
Kedatangan pelatih interim Ralf Rangnick dan juga juru taktik permanen yang baru, Erik ten Hag, membuat posisi Harry Maguire sebagai pemain utama dan juga kapten tim terancam.
Erik ten Hag sendiri didaulat menjadi pelatih baru Manchester United, setelah klub menyelesaikan kesepakatan dengan Ajax Amsterdam pada bulan April 2022 lalu.
Kepastian itu disampaikan oleh Manchester United melalui laman media sosial mereka beberapa waktu lalu, Kamis (21/04/22).
Pria asal Belanda itu akan dikontrak hingga Juni 2025, dengan opsi perpanjangan satu tahun berikutnya.
"Selama empat tahun terakhir di Ajax, Erik telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih paling menarik dan sukses di Eropa," kata Direktur Sepak Bola Man United John Murtough.
"Terkenal dengan sepak bola menyerang yang atraktif dan komitmen timnya terhadap para pemain muda," tambahnya.
"Dalam percakapan kami dengan Erik menjelang penunjukkan ini, kami sangat terkesan dengan visi jangka panjangnya untuk mengembalikan kejayaan Man United," ucap John.
"Kami mendoakan yang terbaik untuk Erik karena dia fokus mencapai akhir musim yang sukses di Ajax dan berharap dapat menyambutnya di Manchester United musim panas ini," tutur John Murtough.
Usai penunjukan Erik ten Hag, manajemen Manchester United langsung bergegas untuk melakukan revolusi skuad dan juga menyusun strategi belanja pemain jelang bursa transfer musim panas.
Perombakan total yang dilakukan kemungkinan akan mengorban banyak pemain untuk dilepas. Dilansir dari Mirror, setidaknya ada 12 pemain yang akan didepak.
Enam di antaranya akan keluar dengan gratis dari Old Trafford karena kontraknya habis, demi mendatangkan pemain sesuai kebutuhan taktik Erik ten Hag musim depan.
Hal itu juga dikonfrimasi oleh pelatih interim Manchester United saat ini, Ralf Rangnick beberapa waktu lalu.
Selain perombakan skuad, Erik ten Hag juga kemungkinan besar akan melakukan perubahan dalam menetapkan kapten tim Manchester United musim depan.
Saat ini ban kapten masih melingkar di lengan tangan Harry Maguire. Namun belakangan performa sang pemain mendapat kritikan, karena sejumlah blunder yang ia ciptakan.
Alhasil dirinya sempat dicadangkan oleh Ralf Rangnick dalam beberapa laga, dan menjadi sasaran empuk kritikan fans Manchester United.
Situasi itu membuat ban kapten sering berpindah tangan seperti pernah melingkar di lengan David de Gea, Bruno Fernandes hingga Nemanja Matic.
Posisi Harry Maguire sebagai kapten Manchester United kian tak jelas setelah Ralf Rangnick enggan merekomendasikannya kepada manajer baru mereka, Erik ten Hag.
2. Para Kapten Manchester United Sejak 2014
Sir Alex Ferguson merupakan pelatih legendaris Manchester United yang kualitasnya memimpin tim tidak perlu diragukan lagi. Begitu juga dengan kejelian Ferguson dalam memilih kapten tim.
Bagaimana tidak, selama 27 tahun dirinya melatih Manchester United, klub sangat jarang mengganti kapten yang jika dihitung hanya 5 kali.
Ada nama-nama seperti Steve Bruce, Eric Cantona, Roy Keane, Gary Neville dan Nemanja Vidic.
Semua kita ketahui punya jiwa kepemimpinan yang tinggi dan salah satu buktinya adalah lama mereka menjabat.
Yang paling sebentar adalah Nemanja Vidic yakni 3 tahun, itu juga karena dia akhirnya gabung Inter Milan.
Sangat kontras sekali dengan para kapten Manchester United yang terus berganti sebanyak 5 kali sejak 2014 lalu. Ya, selama 5 musim terakhir, Man United terus berganti kapten klub setiap tahunnya. Miris.
Lalu sebenarnya apa yang salah dengan 4 kapten terakhir Manchester United sejak tahun 2014 lalu?
Tentu saja, pergantian pelatih secara terus-menerus secara tak langsung membuat Man United susah memiliki kapten tetap.
Jelang musim 2014/15 lalu, Wayne Rooney ditunjuk sebagai kapten Manchester United.
Namun penunjukkan Rooney sebenarnya sedikit terlambat, karena sang pemain sudah memasuki fase menjelang masa-masa akhir kariernya.
Benar saja, Rooney memutuskan hengkang dan menerima pinangan Everton, klub lamanya pada musim panas 2017. Usai Rooney cabut, Michael Carrick yang sebelumnya jadi wakil kapten otomatis menjadi kapten pertama.
Hampir mirip seperti Rooney, Carrick hanya bertahan semusim mengemban tugas sebagai kapten.
Dia memutuskan pensiun di akhir musim 2017/18 dan membuat Manchester United harus kembali menunjuk kapten baru untuk musim selanjutnya.
Keputusan mengejutkan datang dari Jose Mourinho yang menunjuk Antonio Valencia sebagai kapten anyar Manchester United di musim 2018/19 lalu.
Dengan usia yang sudah menua, di musim tersebut, Valencia ternyata tak bisa tampil reguler.
Dia mengalami 3 periode cedera dalam semusim, yaitu cedera betis dan lutut.
Total, Valencia yang menjabat sebagai kapten, harus absen sebanyak 16 pertandingan untuk Manchester United karena cedera yang dialaminya.
Setelah musim 2018/19 berakhir, Valencia hengkang dan ban kapten jatuh kepada Ashley Young anggota skuat yang paling senior dengan usia sudah menginjak 34 tahun.
Ashley Young sudah membela Manchester United sejak musim 2011/12 silam. Tapi lagi-lagi, kapten yang ditunjuk oleh Solskjaer itu tak bisa tampil reguler, hingga akhirnya hengkang akibat seringnya cedera.
Melihat Harry Maguire ditunjuk sebagai kapten Manchester United, dan banyak fans yang tidak setuju dengan keputusan Solskjaer, dan belum tergantikan hingga saat ini, membuat banyak pihak geram.
Dengan kapten yang terus berganti-ganti dan kualitasnya juga diragukan oleh para pendukung Manchester United sendiri (seperti Maguire saat ini), akan susah untuk mereka kembali ke masa kejayaan seperti era Sir Alex Ferguson.
Kualitas rendah dan tidak ada yang awet sebagai kapten Manchester United, tentu membayangi perjalanan Harry Maguire. Sangat menarik untuk melihat penampilan Maguire, memimpin Setan Merah dari lini pertahanan.