3 Final Piala FA Paling Epic Liverpool: Ada Gol Sakral Gerrard dan Ajang 'Fashion Show'
INDOSPORT.COM - Liverpool dan Chelsea akan berhadapan di final Piala FA pada Sabtu (14/05/22) malam WIB.
Bisa dibilang, ini adalah partai ulangan kedua tim yang harus berjumpa di partai puncak kompetisi piala musim 2021-2022.
Sebelumnya, mereka berjumpa di final Piala Liga Inggris atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Carabao Cup pada bulan Februari lalu.
Saat itu, Liverpool tampil sebagai pemenang usai pertandingan berakhir dengan adu penalti dramatis 11-10.
Alisson Becker dan Kepa Arrizabalaga pun harus turun gunung menjadi eksekutor yang memegang kartu kemenangan timnya.
Jika dulu dewi fortuna lebih memihak kepada Liverpool, apakah Chelsea bisa membalas dendam lewat final Piala FA besok malam?
Apalagi, kemenangan akan membawa mereka mengandaskan perjuangan Liverpool memburu gelar quadruple musim ini.
Jika sukses, anak-anak asuh Thomas Tuchel bakal sah jadi penghancur quadruple Liverpool sebelum Manchester City di Liga Inggris.
Tentu saja baik Chelsea maupun Liverpool sama-sama klub besar dengan sejarah panjang di Piala FA. Mereka sudah berjumpa 11 kali, yang membentang mulai tahun 1907 sampai dengan 2022.
Namun untuk urusan banyak-banyakan jumlah trofi, Chelsea masih unggul dengan raihan 8 gelar mereka, sedangkan Liverpool baru menang 7 kali.
The Reds sendiri saat ini sudah mengantongi 14 penampilan di final Piala FA dengan catatan 7 kali menang dan 7 kali kalah.
1. Gol Sakral Steven Gerrard
Dari 14 final tersebut, mari mengingat sejenak tiga yang mungkin paling diingat dalam sejarah klub dan sepak bola Inggris. Kapan saja?
Piala FA 2006 - Comeback Epic
Mungkin pertandingan pertama yang terlintas di benak penggemar jika membicarakan final Piala FA yang berlangsung seru dan epic.
Liverpool asuhan Rafael Benitez saat itu sempat tertinggal 0-2 dari West Ham United, salah satunya melalui gol bunuh diri Jamie Carrager di babak pertama.
Singkat cerita, Liverpool berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol Djibril Cisse dan Steven Gerrard, masing-masing pada menit ke-32 dan 54.
Ketika pertandingan berlangsung makin sengit, The Reds dan The Hammers pun saling berlomba untuk mencetak tambahan gol secepat mungkin.
Di tengah kejaran waktu, gol yang ditunggu-tunggu itu pun datang juga. Adalah Paul Konchesky yang membuat West Ham United unggul lagi, kali ini dengan skor 3-2.
Liverpool pun sudah berada di ambang kekalahan ketika waktu sudah menunjukkan menit-menit akhir laga.
Akan tetapi, sebuah drama terjadi ketika Steven Gerrard berhasil menjebol gawang sang lawan saat injury time.
Gol sakral tersebut membuat kedua tim harus bermain di babak perpanjangan waktu bahkan hingga adu penalti yang mendebarkan.
Liverpool pun unggul dengan kedudukan 3-1 karena tiga eksekutor West Ham United yakni Robert Zamora, Paul Konchesky, dan Anton Ferdinand gagal menunaikan tugasnya dengan sempurna.
2. Ajang 'Fashion Show' dan Panggung Michael Owen
Piala FA 1996 - Geng Spice Boys
Kemudian ada final edisi 1996 antara Liverpool melawan Manchester United yang menyita perhatian lantaran penampilan para pemain yang bak personel boyband.
Seperti diketahui, dunia musik era 90-an memang dikenal dengan grup pria-pria tampan dengan lagu-lagu pop yang bisa membius para pendengar wanita.
Akan tetapi, jangankan para personel boyband, para pemain Liverpool juga tidak kalah keren, bahkan tampil necis dengan setelan jas putih mereka yang mencolok di tengah lapangan.
Sebutan Spice Boys diberi oleh media-media Inggris, yang pertama adalah Daily Mail, ketika muncul kabar asmara yang menyeret nama Robbie Fowler dan personel Spice Girls, Emma Bunton.
Kemudian, nama Spice Boys mulai digunakan untuk menyebut pemain Liverpool yang dianggap elite dan high profile, yakni Jamie Redknapp, David James, Steve McManaman, Robbie Fowler, dan Jason McAteer.
Selain lima nama tersebut, Stan Collymore, Phil Babb, Stan Collymore, dan Paul Ince juga disebut-sebut sebagai anggota ‘geng’ ini.
Salah satu penampilan Spice Boys yang jadi sorotan adalah final Piala FA 1996, hingga disorot oleh manajer Manchester City saat itu, Sir Alex Ferguson.
Sayangnya, meski sudah tampil dandy, Liverpool harus mengakui kekalahan usai dihajar Manchester United 1-0 lewat gol tunggal Eric Cantona.
Piala FA 2001 - Michael Owen Luar Biasa
Sosok yang pernah jadi idola suporter Liverpool pada era 2000-an tersebut tampil sebagai pahlawan ketika timnya tertinggal 0-1 dari Arsenal.
Pertandingan memang menyisakan kurang lebih 10 menit lagi, namun Michael Owen menggebrak dengan dua golnya masing-masing pada ‘83 dan ‘88 untuk memastikan gelar akhirnya jatuh ke tangan Liverpool.