Saga Paul Pogba, Ketika Gaya Bisnis Juventus Bikin Manchester United Terlihat 'Bodoh'
INDOSPORT.COM – Hampir segera diresmikan, saga transfer Paul Pogba ke Juventus musim ini kian jelas mencerminkan buruknya strategi perekrutan pemain Manchester United pasca era Alex Ferguson.
Teka-teki masa depan Paul Pogba di Manchester United akhirnya terjawab sudah. Pemain asal Prancis itu resmi meninggalkan Old Trafford akhir musim nanti.
Hal tersebut terjadi setelah kedua belah pihak tak menemui kata sepakat dalam negosiasi perpanjangan kontrak di beberapa bulan terakhir.
Kontrak Paul Pogba sendiri akan berakhir pada 30 Juni 2022 mendatang, itu berarti dirinya bakal bisa hengkang dengan gratis dari Manchester United pada musim panas nanti.
Berhubung kontraknya tinggal menyisakan satu bulan lagi, dirinya diperbolehkan untuk menjalin komunikasi dengan klub lain.
Dilaporkan juga bahwa Pogba lebih memilih pindah ke luar negeri. Klub Liga Italia, Juventus, pun belakangan disebut-sebut sebagai tujuan favorit sang gelandang.
Dilansir dari Football Italia, rumor tersebut tampaknya akan segera terwujud. Hal ini dipastikan setelah Juventus bersedia memenuhi persyaratan pribadi yang diminta Pogba.
Dalam kesepakatan tersebut, Si Nyonya Tua mengajukan tawaran kontrak selama tiga tahun. Pogba juga bakal mengantongi gaji sebesar 7,5 juta euro per musim.
Andai Paul Pogba resmi pergi meninggalkan Manchester United menuju Juventus untuk kedua kalinya, hal tersebut layak jadi tamparan keras buat manajemen Setan Merah yang kembali gagal dalam melakukan strategi transfer.
Selain dari segi finansial, gagalnya Manchester United memaksimalkan potensi Paul Pogba juga jadi alasan mengapa strategi transfer The Red Devils selepas era Alex Ferguson ini wajib diberikan rapor merah.
1. Jual Gratis, Beli Mahal..
Seperti diketahui, Paul Pogba merupakan produk asli akademi Manchester United yang telah memperkuat tim Setan Merah muda sejak tahun 2009.
Dibawah era kepelatihan Alex Ferguson, bakat Paul Pogba muda akhirnya tercium dan berhasil membuatnya masuk skuat utama Manchester United di musim 2011/2012.
Selama dua musim beruntun, Paul Pogba mampu masuk tim utama Manchester United meski saat itu dirinya hanya bisa bermain sebanyak 7 pertandingan di semua ajang.
Minimnya menit bermain di Old Trafford membuat Paul Pogba putuskan pindah ke Juventus pada musim 2012/13.
Kepindahannya saat itu sempat dikritik Alex Ferguson, lantaran Paul Pogba dianggap tidak menghormati Manchester United lantaran sudah menolak tawaran perpanjangan kontrak dari manajemen.
Alhasil, Paul Pogba pun resmi direkrut Juventus tanpa mengeluarkan dana sepeserpun.
Di awal kedatangannya di Juventus, sejatinya Paul Pogba juga mendapat rival berat untuk mengisi posisi starter, lantaran di lini tengah Bianconeri sudah ditempati pemain sekelas Andrea Pirlo, Arturo Vidal dan Claudio Marchisio.
Namun secara perlahan, Paul Pogba sukses menggeser Andrea Pirlo atau Arturo Vidal yang sudah termakan usia.
Terbukti selama empat musim memperkuat Juventus, dirinya mampu tampil sebanyak 178 pertandingan dengan torehan 34 gol di semua kompetisi.
Paul Pogba juga jadi salah satu pilar penting Juventus saat menjuarai empat gelar Serie A serta masing-masing dua trofi Coppa Italia dan Supercoppa Italiana.
Imbas penampilan impresif tersebut, sang mantan yakni Manchester United kepincut untuk kembali memboyong Paul Pogba ke Old Trafford.
Tak tanggung-tanggung, dana sebesar 94 juta pounds berani dikeluarkan Manchester United untuk membeli mantan pemainnya yang sempat dilepas secara gratis empat musim silam.
2. Blunder Transfer Manchester United
Sayangnya, saat kembali ke Manchester United performa Paul Pogba menurun drastis meski selalu jadi tumpuan klub di berbagai kompetisi.
Tercatat hingga musim 21/22 ini, Paul Pogba sudah bermain dalam 226 pertandingan buat Manchester United selama 6 musim dan menorehkan 39 gol serta 51 assists.
Jumlah yang sejatinya tidak terlalu buruk buat seorang gelandang, namun jika melihat harga fantastis yang harus dikeluarkan Manchester United untuk memboyongnya, jelas performa Pogba masih jauh dari kata memuaskan.
Selama 6 musim di Old Trafford, Paul Pogba pun cuma bisa berikan dua gelar buat Manchester United yakni satu Piala EFL musim 2016/17 serta Liga Eropa UEFA juga di musim 2016/17.
Laman Manchester Evening News menyebut, buruknya penampilan Paul Pogba di Manchester United merupakan imbas dari kebijakan manajemen yang sering gonta-ganti pelatih.
Di Manchester United, Paul Pogba bermain bersama tiga pelatih berbeda mulai dari Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer hingga Ralf Rangnick.
Perbedaan gaya main ketiga pelatih tersebut membuat Pogba juga kesulitan memaksimalkan potensinya.
Apesnya bagi Manchester United, setelah mengeluarkan banyak uang untuk datangkan Pogba, mereka kini berniat melepas sang pemain dengan cuma-cuma alias bebas transfer.
Dan lagi-lagi, Juventus yang berpotensi ketiban untung. Setelah enam musim lalu sukses hasilkan 94 juta pounds hasil menjual Pogba, kini mereka bakal kembali dapatkan sang mantan bintang secara gratis.
Secara keseluruhan, strategi transfer Manchester United pasca ditinggal Alex Ferguson memang terlihat sangat buruk dan kacau.
Setelah ditinggal Alex Ferguson pada 2013 silam, sudah cukup banyak uang yang dihamburkan manajemen untuk memboyong pemain mulai dari Paul Pogba (94 juta pounds), Harry Maguire (80 juta) hingga Jadon Sancho (76,5 juta).
Akan tetapi, para pemain mahal tersebut gagal membantu Manchester United kembali rajai panggung Liga Inggris.
Bahkan pembelian termahal era Ferguson, Dimitar Berbatov, yang cuma seharga 30.75 juta pounds mampu membawa Manchester United meraih gelar Liga Inggris pada musim 2008/09 dan 2010/11.