Eks Persib Bandung Waspadai Persis Solo dan PSIS Semarang di Turnamen Pramusim Liga 1
INDOSPORT.COM - Turnamen pramusim menjelang Liga 1 2022/23 rencananya kick off pada 11 Juni mendatang. Drawing pembagian grup pun telah dilakukan, Minggu (29/05/22) kemarin di Bandung, Jawa Barat.
Persita Tangerang berada di Grup A bersama Dewa United, Persis Solo, PSIS Semarang dan PSS Sleman. Lima tim itu akan bertanding di Stadion Manahan, Solo.
Disinggung soal persaingan Grup A, gelandang Persita, Ghozali Siregar mewaspadai Persis dan PSIS. Dua tim itu disebut punya skuad yang menakutkan, setelah jor-joran dibursa transfer.
"Semua tim sebenarnya perlu diwaspadai, tapi yang harus lebih ekstra mungkin Solo sama Semarang. Tapi, dua tim lain juga sama kuatnya," kata Ghozali.
Meski demikian, Ghozali menegaskan hasil di turnamen pra musim tidak bisa dijadikan tolak ukur prestasi tim di kompetisi reguler.
1. Matangkan Taktik Klub Liga 1
Turnamen pramusim menjadi kesempatan emas bagi klub, termasuk Persita untuk mematangkan taktik dan strategi jelang Liga 1 2022/23.
"Tapi ini kan baru pra musim, biasanya masih masa persiapan. Masih baru mulai untuk saling bangun pengertian, jadi kita lihat saja nanti (hasilnya)," tutur eks Persib Bandung itu.
Lebih lanjut, pemain asal Sumatera Utara itu menyampaikan dalam kondisi oke. Ghozali perlahan beradaptasi dengan pemain dan pelatih baru Persita.
Sejauh ini, tidak ada masalah dalam proses adaptasi. Dia hanya perlu membangun kemistri dengan rekan di Persita.
"Kondisi sekarang mulai oke setelah latihan lagi. Saya adaptasi dulu di sini karena baru gabung dengan kawan- kawan, jadi bangun kemistri dan kekompakan sebagai persiapan menuju kompetisi," tuntasnya.
2. Sosok Berpengalaman
Ghozali yang musim lalu bermain untuk PSMS Medan di Liga 2. Dia didatangkan Persita karena tim Ungu Barat butuh sosok berpengalaman.
Ghozali Siregar jadi satu diantara banyak pemain lokal yang didatangkan Persita. Selain dia, ada juga Mario Jardel, Dede Sulaiman, Rizky Darmawan, Oktavianus Harisago, Muhammad Rifqi, Yohanes Handrimu, Heri Susanto dan Aburizal Maulana dan Irvan Febrianto.