Dipanggil ‘Monyet’ Usai Tersingkir di Piala Eropa 2020, Kylian Mbappe Hampir Mogok dari Prancis
INDOSPORT.COM – Bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, sempat berniat angkat kaki dari tim nasional Prancis usai terkena kritik keras ketika berlaga di Piala Eropa 2020.
Bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe dikabarkan sempat ingin cabut dari timnas Prancis usai tak kuat dengan kritikan selepas laga Piala Eropa 2020.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet dilansir dari Daily Mail.
Kala itu, Kylian Mbappe gagal mengeksekusi penalti saat babak adu tos-tosan melawan Swiss di 16 besar Piala Eropa 2020.
Sepakan eks pemain AS Monaco ini mampu diantisipasi oleh penjaga gawang Swiss saat itu, Yann Sommer yang kemudian bisa membawa negaranya melaju hingga perempat final.
Lantaran kegagalan tersebut, Mbappe kemudian jadi sasaran tembak di media sosial dan disebutkan bahwa pemain yang kini berusia 23 tahun tersebut ingin mundur dari tim nasional Prancis.
Kini, hal itu dikonfirmasi oleh Noel Le Graet yang menyebut bahwa dirinya dan Mbappe kemudian melakukan diskusi.
Sang pimpinan Federasi Sepak Bola Prancis kemudian menangkap ada rasa frustrasi yang muncul dalam momen pertemuan tersebut.
“Saya bertemu dengan Mbappe selepas Piala Eropa 2020 dan dia merasa Federasi tidak membantunya usai gagal mencetak gol dari penalti dan mendapat kritikan tajam,” ujar Le Graet.
“Kami bertemu untuk lima menit di kantor saya dan Mbappe sangat marah dan tak ingin bermain untuk timnas Prancis lagi, yang tentu saja bukan itu yang sebenarnya terjadi.”
1. Presiden Asosiasi Sepak Bola Prancis Sempat Temui Mbappe
“Anda tahu bagaimana Mbappe, dia seorang pemenang dan sanga frustrasi, seperti kita semua dengan tersingkirnya Prancis. Dia adalah anak yang sangat hebat lebih bisa bekerja sama daripada yang dipikirkan orang,” imbuh Le Graet.
Sebelumnya pada Oktober 2021, Mbappe mengungkapkan bahwa dirinya akan mundur dari laga internasional karena ada masalah dalam dirinya.
“Saya tak pernah bermain sekalipun di Piala Eropa bersama timnas Prancis dan saya selalu bermain untuk mereka,” ujar Mbappe.
“Di luar hal itu, saya tak ingin jadi masalah, tetapi saat ini saya merasa seperti menjadi masalah dan orang-orang merasa saya adalah masalah.”
“Saya menerima pesan bahwa ego sayalah yang membuat Prancis kalah, dan saya berpikir bahwa tanpa saya mereka akan menang.”
“Saya bertemu dengan Presiden dan kami berbicara soal ini. Apa yang ingin saya keluhkan kepadanya bahwa saya dipanggil monyet saat gagal menendang penalti,” imbuh Mbappe.
Di luar keinginan Mbappe untuk mundur dari sepak bola internasional, berita mengenai keputusan sang pemain untuk bertahan di PSG belakangan jadi pemberitaan.
Salah satu yang menyatakan ketidaksukaan kepada sikap Mbappe ialah Presiden Real Madrid, Florentino Perez.
Dilansir dari wawancara Perez di media Spanyol, El Chiringuito, disebutkan bahwa sang presiden sempat berbicara soal kemungkinan Mbappe sepakat dengan Real Madrid.
2. Mbappe Pilih Bertahan di PSG
Akan tetapi, Mbappe kemudian membalik keputusannya dan memilih bertahan di Paris Saint-Germain.
Florentino Perez sendiri mengungkap bahwa Mbappe mengubah keputusan hanya 15 hari sebelum menyepakati kontrak besar dengan PSG.
Florentino Perez berujar bahwa Kylian Mbappe lebih ingin bertahan di PSG daripada hengkang ke Real Madrid, yang notabene peraih gelar Liga Spanyol dan Liga Champions 2021/2022.
Sebelumnya, presiden Real Madrid, Florentino Perez menyentil nama Kylian Mbappe usai Los Blancos mengalahkan Liverpool dan meraih gelar juara Liga Champions 2021/22.
Baca Selengkapnya: Blak-Blakan di Depan Publik, Presiden Real Madrid Ungkap Sakitnya Dicampakkan Kylian Mbappe