Andai Coach Justin jadi Ketum PSSI: Reformasi Asprov dan Berantas Raja-raja Kecil!
INDOSPORT.COM - Andai jadi Ketua Umum PSSI, Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengaku akan mereformasi Asprov dan memberantas raja-raja kecil di organisasi.
Sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai pelatih Timnas Futsal dan direktur teknik, Coach Justin juga bersinggungan dengan PSSI sebagai induk utama.
Kala itu, Coach Justin menyadari ada yang salah dengan jalannya roda organisasi PSSI, karena cabangnya di provinsi, yaitu Asprov, dibiarkan menunjuk ketua masing-masing.
"Ada satu hal yang signifikan, yang salah di PSSI, ada organisasi di dalam organisasi," bongkar Coach Justin saat berbincang dengan Helmi Yahya di konten Just HY.
"PSSI kan sebuah organisasi di bawah AFC, AFC di bawah FIFA. FIFA tunjuk organisasi di beberapa benua untuk menaungi negara."
"Negara ini anggota, anggota memilih ketua untuk Ketua AFC," papar Coach Justin lagi.
"PSSI kan ketua dan exco-nya dipilih oleh anggotanya. Anggotanya siapa? Klub, Divisi 1, Divisi 2, dan lain-lain," tambah Justin.
Sampai di sini, PSSI sudah melakukan langkah yang tepat. Namun di level yang lebih bawah, Coach Justin menilai PSSI keliru karena membiarkan Ketua Asprov dipilih oleh anggota, yaitu klub dan SSB.
"Sekarang ada yang namanya Asprov, itu juga organisasi, tapi kenapa ketuanya itu harus dipilih, padahal kan mereka di bawah naungan PSSI, ibarat cabangnya PSSI."
"Asprov kalau ketuanya dipilih juga, artinya PSSI nggak boleh menurunkan mereka, kan bukan PSSI yang memilih, anggota-anggota yang memilih. Inilah raja-raja kecil," ujarnya.
1. Kompetisi Reguler untuk Usia Muda
Menurut Coach Justin, andai ia menjadi Ketua Umum PSSI, ia akan menunjuk sendiri Ketua Asprov, dan memberikan SOP yang harus dijalankan masing-masing daerah.
"Kalau gue jadi Ketua Umum PSSI, infrastruktur ini gue ubah. Asprov 33 provinsi itu semua ditunjuk oleh PSSI, dan digaji oleh PSSI, cabang yang profesional."
Kemudian, Coach Justin ingin mereformasi SSB yang ada di Indonesia agar memiliki lisensi sesuai standar, lalu menggulirkan kompetisi secara reguler di tiap daerah.
"Kalau gue jadi Ketua PSSI, gue panggil Asprov, setiap SSB harus mengikuti SOP dari Asprov, agar mereka dapat lisensi, diakui oleh Asprov," jelas Coach Justin.
"Caranya gimana, semua SSB harus punya mulai usia U-6 tahun sampai U-17 tahun. Kalau SSB kecil, kita gabungkan, Asprov yang jadi mediatornya," jelasnya lagi.
"Seluruh Indonesia dibuat begitu, nanti setiap provinsi ada juara-juaranya kan, bisa diadu untuk juara nasional," tambah Justin.
"Tapi tujuannya bukan juara nasional, tapi dimana anak usia U-6 tahun sampai U-17 tahun berkompetisi secara reguler, itu penting, dari Sabang sampai Merauke."
Coach Justin juga menghimbau agar Ketua PSSI tidak hanya fokus ingin berprestasi di masa jabatannya, tapi harus berinvestasi untuk prestasi di masa yang akan datang.
"Jangan lihat satu term dua term, kita invest sekarang, detik ini, hasilnya baru 20 tahun ke depan," tegas pelatih berkacamata itu.
2. Sekilas Tentang Coach Justin
Sebagaimana diketahui, Justinus Lhaksana alias Coach Justin dikenal sebagai seorang pundit atau komentator sepak bola. Ia juga aktif berkarya di kanal Youtube pribadinya.
Namun, mungkin belum banyak yang tahu jika Coach Justin hampir saja mendapat julukan sebagai 'Bapak Futsal Indonesia.'
Coach Justin merupakan sosok keturunan Indonesia-Belanda. Saat datang ke Tanah Air pada tahun 1999, ia mempopulerkan olahraga futsal di seluruh penjuru daerah.
Kemudian pada tahun 2004, Coach Justin mengikuti kursus kepelatihan futsal dari Koninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB), Federasi Sepak Bola Belanda.
Pada akhir tahun 2004, Coach Justin pun langsung diangkat menjadi pelatih Timnas Futsal Indonesia, mengikuti Piala Asia di Vietnam dan meraih runner up Piala AFF.