Soekarno dan Sejarah Timnas Indonesia Dalam Melawan Israel
INDOSPORT.COM - Israel dipastikan lolos menjadi kontestan Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Indonesia, Minggu (26/06/22) dini hari WIB.
Israel memastikan tempatnya di turnamen tersebut seusai menjadi runner-up di penyisihan Grup B Piala Eropa U-19 2022.
Sebenarnya dalam pertandingan terakhirnya tersebut Israel menelan kekalahan 0-1 atas Timnas Inggris.
Meski kalah, Israel akhirnya dipastikan mengikuti jejak tiga negara lain yang sudah terlebih dahulu lolos. Ketiga negara tersebut yaitu Italia, Prancis, dan Inggris.
Eropa memiliki lima slot untuk Piala Dunia U-20 yang bakal digelar di Indonesia ini. Dari lima slot tersebut ada delapan negara yang saling berhadapan untuk mendapatkan lima tempat terbaik.
Delapan negara tersebut terbagi ke dalam dua grup, yaitu Grup A dan Grup B. Masing-masing juara dan runner-up dari kedua grup tersebut nantinya akan berhak lolos ke Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Jika dihitung dari juara dan runner-up maka hanya empat negara yang akan dinyatakan lolos, sedangkan kuota Eropa adalah lima slot.
Berarti masih akan ada satu tempat lagi yang diperebutkan. Maka dari itu, peringkat ketiga dari Grup A dan Grup B akhirnya akan dibentrokkan dalam babak play-off untuk memperebutkan satu tempat tersisa tersebut.
1. Memori Timnas Indonesia dan Israel
Berbicara mengenai kedatangan Israel ke Indonesia, maka hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari apa yang pernah terjadi di antara kedua negara.
Jika ditarik lebih jauh lagi ke belakang, Presiden Soekarno pada saat menjabat pernah melarang Timnas Indonesia bermain melawan Israel pada kualifikasi Piala Dunia 1958.
Sikap tegas khas Soekarno tersebut akhirnya membuat Indonesia harus merelakan mimpinya tampil pada turnamen sepak bola paling elit di kolong langit tersebut.
Kala itu, Timnas Indonesia melaju ke putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 1958 zona Asia-Afrika. Merah Putih yang saat itu dilatih Antun Pogacnik lolos setelah berhasil menyingkirkan negeri Tirai Bambu, China pada Grup 1 zona Asia.
Keberhasilan yang membuat Indonesia lolos ke putaran selanjutnya tersebut akhirnya membuat Timnas Indonesia berada satu grup dengan Israel, Sudan, dan Mesir.
Selangkah lagi kala itu, Timnas Indonesia akan berhasil tampil di Piala Dunia 1958 yang dihelat di Swedia.
Namun, saat asa sudah di depan mata, siapa sangka ini akan terjadi. Timnas Indonesia menolak bertanding melawan Israel. Penolakan tersebut bukan tanpa dasar, Presiden Soekarno lah yang berada dibalik keputusan itu.
Ternyata tidak hanya Indonesia yang melakukan penolakan bertanding melawan Israel. Negara yang berada satu Grup dengan Indonesia pun juga turut menolak bertanding karena unsur politik.
Alhasil, Israel pun juara grup tanpa lawan. Namun, Israel akhirnya tetap gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 1958 di Swedia karena kalah dari Wales. Kekalahan Israel tersebut akhirnya membuat Piala Dunia 1958 tanpa wakil Asia.
Baru-baru ini lolosnya Israel U-20 ke Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia kembali menghangatkan memori-memori masa lalu yang sudah beku itu. Selain menyoal pernah membuat gagal Indonesia berlaga di Piala Dunia, pertanyaan lain pun muncul.
Dapatkah Israel bermain di Indonesia jika diantara kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik? Selain itu, isu soal Israel di Indonesia sendiri kerap dianggap sensitif.
2. Akan Dijamin PSSI dan Kemenpora
Tidak adanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel tentunya akan membuat The Blues and Whites julukan Israel mengalami kesulitan. Terlebih soal mendapatkan visa.
Sebelumnya, Israel akan dijamin dapat bermain pada Piala Dunia U-20 2023. Hal tersebut dilontarkan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.
“Sudah kami bahas sejak 2019. Semua negara yang lolos menjadi peserta Piala Dunia U-20 2023, dipersilakan untuk bermain,” ujar Zainuddin Amali.
“Jadikan olahraga itu tidak ada urusan politik. Karena itu FIFA sudah menyampaikan kepada kami, siapapun negara yang lolos, harus bisa bertanding di Tanah Air.”
“Jadi, tidak ada masalah. Pasti pihak keamanan kita akan memberika rasa aman. Ini hal yang perlu diperhatikan,” pungkas Amali.
Penulis: Akwila Chris.