Cristiano Ronaldo Gabung Chelsea, Tuchel Bakal Hadapi Situasi Lukaku Jilid 2
INDOSPORT.COM – Bakal bergabungnya Cristiano Ronaldo ke Chelsea hanya akan membuat sang pelatih, Thomas Tuchel menghadapi situasi Romelu Lukaku jilid 2.
Jagat bursa transfer musim panas 2022 dihebohkan dengan kabar bahwa Cristiano Ronaldo berencana hengkang dari Manchester United.
Kabar ini diutarakan pertama kali oleh Duncan Castles yang kemudian dikonfirmasi oleh David Orsntein yang mengatakan pemain berusia 37 tahun itu ingin hijrah.
Alasan Cristiano Ronaldo berniat hijrah salah satunya adalah karena dirinya ingin tampil di Liga Champions musim depan.
Sebagai informasi, Man United selaku klubnya, tak akan bermain di Liga Champions musim depan, dan harus puas bermain di Liga Europa karena finis di peringkat ke-6 musim lalu.
David Ornstein pun melanjutkan, keinginan Cristiano Ronaldo hengkang dari Man United mendapat sambutan dari banyak klub.
Salah satunya adalah Chelsea melalui sang pemilik, Todd Boehly. Disebutkan pemilik baru The Blues ini ingin membuat satu rekrutan dengan nama bintang besar.
Di sisi lain, keinginan sang pemiliki ini juga mendapat sambutan dari pelatih Chelsea sendiri, yakni Thomas Tuchel.
David Ornstein menyebutkan bahwa Tuchel juga meminati dan mengagumi sosok Cristiano Ronaldo, sehingga ia tak menolak jika Todd Boehly mendatangkannya.
Faktanya, kedatangan Cristiano Ronaldo ke Chelsea nanti hanya akan membuat Tuchel dihadapkan pada situasi yang sama seperti halnya saat memiliki Romelu Lukaku musim lalu. Kok bisa?
1. Belajar dari Kesalahan Abramovich
Kabar Chelsea dan Todd Boehly tertarik pada Cristiano Ronaldo seharusnya menjadi alarm bagi Thomas Tuchel selaku pelatih.
Sebab, hal ini sama persis dengan apa yang ia hadapi pada musim panas lalu saat Chelsea lewat Roman Abramovich, mendatangkan Romelu Lukaku.
Bukan lagi rahasia, penandatanganan Lukaku di musim panas 2021 lalu merupakan intervensi dari Abramovich yang merasa Chelsea butuh penyerang haus gol.
Tuchel yang memilih bermain aman dengan manajemen Chelsea pun tak menolak perekrutan itu dan meyakini Lukaku benar-benar akan menjadi kepingan puzzle dalam taktiknya.
Pada akhirnya, Lukaku gagal berkembang dalam permainan Chelsea yang mengedepankan kolektivitas tim ketimbang adanya satu bintang besar.
Apalagi belakangan Lukaku disebutkan gagal di Chelsea karena ia merasa ingin menjadi bagian penting, hal yang mirip dengan keinginannya menjadi bintang utama The Blues.
Seharusnya, Tuchel belajar dari kesalahan tersebut dan menolak keinginan Todd Boehly selaku pemilik baru mendatangkan Cristiano Ronaldo.
Pasalnya, Cristiano Ronaldo selalu menjadi bintang dalam setiap klub yang dibelanya. Entah itu Manchester United, Real Madrid, dan Juventus.
Dengan kata lain, keinginan menjadi bintang atau sorotan dan merasa dirinya sebagai pemain penting hanya akan merusak kolektivitas Chelsea yang dibangun Tuchel.
Terlepas dari hal tersebut, Tuchel juga harus menolak kedatangan Cristiano Ronaldo karena masalah taktik, lebih tepatnya ke profil pemain tersebut.
Cristiano Ronaldo memang andal dalam mencetak gol, sama seperti dengan Lukaku di Inter Milan. Tapi, apakah kemampuan itu cocok dengan skema Chelsea dan Tuchel?
2. Cristiano Ronaldo dan Lukaku âPemalasâ
Saat pertama kali tiba di Chelsea, Tuchel menerapkan gaya bermain Counter-Pressing, yang mengandalkan tekanan ke lawan dan memanfaatkan kesalahan lawan di areanya sendiri.
Taktik itu pun kini berubah menjadi High Pressing disertai penguasaan bola yang telah ditampilkannya sejak musim 2021/22 lalu.
Permainan High Pressing yang diterapkan Tuchel ini membuat Lukaku tersisihkan. Pasalnya, pemain berpaspor Belgia ini adalah tipe pemalas.
Hal ini terbukti dari catatan Pressing-nya, di mana Lukaku hanya melakukan 11,13 tekanan ke lawan per 90 menit dengan kesuksesan hanya 29,7 persen atau 3,3 tekanan saja per 90 menit.
Catatan buruk Lukaku ini membuat permainan Chelsea menjadi kacau dalam urusan Pressing di Final Third atau area pertahanan lawan, sehingga The Blues mudah dibongkar dengan Counter Attack.
Jika mendatangkan Cristiano Ronaldo, maka Tuchel harus mengubah skema permainannya jika tak ingin Chelsea merasakan hal yang sama saat memiliki Lukaku.
Sebab, Cristiano Ronaldo juga punya catatan buruk soal Pressing, yakni 6,54 tekanan ke lawan per 90 menit dengan kesuksesan 25,3 persen atau 1,66 tekanan saja per 90 menit.
Dengan melihat catatan tersebut, apakah Tuchel masih ingin menerima kedatangan Cristiano Ronaldo dan menurunkan egonya untuk mengubah taktik?
Karena pada akhirnya, kedatangan Cristiano Ronaldo akan mengorbankan salah satu dari dua hal penting di Chelsea saat ini, yakni ego Tuchel selaku pelatih dengan taktiknya dan kolektivitas tim yang telah dibangun dalam 1,5 musim terakhir.