Debat Panas dengan Lionel Messi, Kylian Mbappe Masih Ngotot Ingin Tendang Neymar
INDOSPORT.COM - Lionel Messi dilaporkan berdebat dengan Kylian Mbappe terkait masa depan bintang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar.
La Pulga sendiri menginginkan Neymar tetap membela panji Les Parisiens. Sebaliknya, Mbappe ngotot ingin menendang eks Barcelona tersebut.
Dalam sepekan terakhir, isu kepergian Neymar memang tengah panas-panasnya. Situasi tersebut sejurus dengan perombakan besar-besaran yang akan dilakukan Les Parisiens.
Diketahui jika PSG telah mendepak Leonardo Araujo dari jabatannya sebagai Direktur Olahraga. Pria asal Brasil tersebut resmi digantikan oleh Luis Campos.
Setali tiga uang dengan Leonardo, Mauricio Pochettino juga telah resmi menanggalkan posisinya sebagai pelatih Les Parisiens.
Pochettino dilengserkan oleh nakhoda Nice, Christophe Galtier. Tak hanya bongkar pasang kursi managemen dan pelatih, PSG juga siap merevolusi skuatnya.
Sejumlah pemain yang dianggap minim kontribusi bakal didepak dalam waktu dekat. Apesnya bagi Neymar, namanya masuk dalam daftar.
Bahkan, meski belum lama ini Galtier ingin mempertahankan Neymar namun laporan dari Mundo Deportivo berkata lain.
Gosipnya, Neymar tetap bakal kena tendang dari Parc des Princes. Satu-satunya yang menginginkan Neymar bertahan adalah Lionel Messi.
Sayangnya, itu tidak akan banyak membantu mengingat Kylian Mbappe ngotot menentang Messi bahwa Neymar harus disingkirkan dari klub.
1. Messi dan Mbappe Debat soal Neymar
Ya, menurut media yang berbasis di Spanyol tersebut Lionel Messi dan Kylian Mbappe berdebat panas terkait nasib Neymar di PSG.
La Pulga sendiri menginginkan mantan rekannya di Barcelona tersebut tetap berada di klub musim depan.
Sebaliknya, Mbappe ngotot ingin menendang Neymar. Mbappe merasa Neymar melakukan tindakan insipliner yang mengganggu keharmonisan ruang ganti.
Diyakini, meski Mbappe punya kuasa penuh namun Neymar akan sulit keluar dari Parc des Princes. Pasalnya, sejumlah klub mapan kesulitan menembusnya.
Besaran gajinya yang kelewat mahal juga membuat pelamar Neymar berfikir dua kali untuk membawa eks Santos tersebut.
Ditambah lagi, Paris Saint-Germain dilaporkan harus menggelontorkan dana tak sedikit sebagai biaya kompensasi kepergian Neymar.
"Lionel Messi dan Kylian Mbappe dalam konflik mengenai masa depan Neymar di PSG," bunyi laporan tersebut.
"Setelah memperbarui kontrak dengan PSG hingga 2025, Mbappe mendapatkan 'kekuatan' tertentu untuk membuat keputusan tentang nasib sepak bola tim,"
"Saat itulah ada pembicaraan bahwa pemain Prancis itu lebih memilih Neymar keluar dari skuad karena beberapa ketidakdisiplinan.
"Rosario (Messi) ingin temannya, Neymar untuk melanjutkan di klub, tidak hanya kontribusinya sebagai pesepakbola, tetapi juga dalam sebuah grup. Hal itu menimbulkan hubungan arus pendek antara juara dunia 2018 itu dengan Lionel Messi,"
2. Christoper Galtier Tak Mau Kompromi
Pada hari Selasa (05/07/22) lalu, Paris Saint-Germain (PSG) baru saja mengumumkan pelatih barunya, Christophe Galtier, usai mendepak Mauricio Pochettino.
Pada konferensi pers pertamanya bersama Paris Saint-Germain, Galtier menegaskan bahwa dirinya adalah pelatih tanpa kompromi.
“Kami harus memiliki proyek bersama, tanpa kompromi,” kata Christophe Galtier saat ditanyai mengenai pandangannya dalam melatih PSG.
Perkataan ‘tanpa kompromi’ tersebut sekaligus mengisyaratkan jika ada pemain yang bermain buruk, siap-siap saja disisihkan.