Disinyalir Korban Sepak Bola Gajah, 3 Negara Top Ini Alami Nasib Apes Mirip Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Melihat tiga negara top dunia yang juga disinyalir jadi korban sepak bola gajah dan alami nasib apes mirip Timnas Indonesia U-19 pada ajang Piala AFF U-19 2022.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia U-19 gagal melangkah ke babak semifinal Piala AFF U-19 2022 lantaran hanya finish di peringkat tiga klasemen akhir penyisihan Grup A.
Dalam pertandingan terakhir, sejatinya Timnas Indonesia U-19 mampu tampil impresif saat menghadapi Myanmar di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi hari Minggu (10/07/22) lalu.
Di laga tersebut, skuat arhaan Shin Tae-yong itu mampu jadi pemenang dengan mencukur Myanmar lewat skor telak 5-1.
Namun sayang, hasil tersebut tidak bisa membuat skuad Garuda lolos ke fase semifinal Piala AFF U-19 2022 lantaran di laga lain, Thailand dan Vietnam berakhir imbang dengan skor 1-1.
Dengan hasil imbang 1-1 tersebut, membuat Thailand dan Vietnam berhak lolos ke semifinal lantaran unggul head to head kontra Timnas Indonesia.
Laga antara Thailand dan Vietnam sendiri dicurigai jadi laga main mata, lantaran kedua tim terutama pada babak kedua terlihat enggan berikan tekanan serta berhasrat untuk raih kemenangan.
Imbas dari pertandingan yang kerap disebut sepak bola gajah itu, kemenangan telak Timnas Indonesia atas Myanmar pun jadi tidak berarti.
Sama halnya dengan Timnas Indonesia, sepanjang sejarahnya ada sejumlah negara besar yang ternyata juga jadi korban dari permainan sepak bola gajah.
Lantas negara mana sajakah itu? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Chile
Negara pertama adalah Chile, tim asal Amerika Latin tersebut jadi korban main mata antara Peru atau Kolombia di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu.
Aksi main mata ini terjadi pada 2017 silam, tepatnya pada 10 Oktober 2017 waktu setempat. Saat itu, Peru menjamu Kolombia dan di tempat lainnya, Chile menghadapi Brasil.
Chile dan Peru tengah berebut tempat untuk lolos ke Piala Dunia, di mana Chile sedikit diunggulkan lantaran berada di tempat kelima, sementara Peru di tempat keenam klasemen kualifikasi.
Dengan kata lain, Chile bisa saja lolos langsung ke Piala Dunia 2018 atau harus melalui babak Play Off jika kalah dari Brasil, namun dengan catatan salah satu dari Peru atau Kolombia kalah.
Awalnya laga berjalan normal, tapi semua berubah saat Peru dan Kolombia tahu bahwa Chile sedang kalah dari Brasil dengan skor 0-3. Di sisi lain, Peru dan Kolombia tengah bermain imbang 1-1.
Saat mengetahui Chile tertinggal 0-3 dari Brasil, Peru dan Kolombia lantas main mata agar laga berakhir imbang dan membuat Peru serta Kolombia sama-sama diuntungkan.
Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-1, dan membuat Kolombia lolos ke Piala Dunia 2018 usai finish di peringkat 4, sedangkan Peru mendapat jatah play off usai menggeser posisi Chile di urutan lima.
Italia
Berikutnya ada Italia. Salah satu kekuatan sepak bola Eropa ini juga sempat jadi korban main mata tim lawan dalam lanjutan penyisihan grup Euro 2004 silam.
Saat itu, Timnas Italia tergabung satu grup dengan Swedia, Denmark dan juga Bulgaria. Dalam dua pertandingan awal, Italia gagal raih kemenangan lantaran bermain imbang kontra Denmark dan Swedia.
Hasil imbang memaksa Italia harus menang di laga terakhir melawan Bulgaria. Tapi memang sepertinya Italia di Euro 2020 tampil sangat buruk karena melawan Bulgaria saja, mereka kesulitan.
2. Italia Korban Sepak Bola Gajah
Italia akhirnya bisa menang setelah Simone Perrotta dan Antonio Cassano berhasil cetak dua gol untuk membantu Gli Azzuri unggul 2-1.
Namun sayang, kemenangan tersebut jadi tidak berarti setelah Swedia dan Denmark bermain imbang 2-2. Hasil itu membuat perolehan poin Swedia, Denmark dengan Italia sama-sama berada di angka 5.
Namun, dalam perhitungan tim mana yang mampu mencetak gol lebih banyak, Italia kalah dari Swedia dan Denmark. Pada pertemuan antar tiga tim, Italia hanya mampu cetak satu gol, Denmark 2 gol dan Swedia 3 gol.
Pasca kegagalan tersebut, sejumlah media di Italia menyebut Denmark dan Swedia sengaja bermain imbang agar keduanya bisa memastikan diri lolos ke perempat final.
Aljazair
Terakhir adalah Aljazair, negara dari kawasan Afrika ini memang sempat membuat kejutan pada gelaran Piala Dunia 1982 silam.
Saat itu, Aljazair mampu mengalahkan tim kuat Jerman Barat di pertandingan pembuka penyisihan Grup 2 dengan skor tipis 2-1.
Sementara di pertandingan kedua dan ketiga, Aljazair kalah tipis 0-1 atas Austria serta menang 3-2 dari Chile yang membuat mereka bertengger di posisi runner up klasemen untuk sementara waktu.
Namun sayang, asa Aljazair untuk lolos ke babak kedua Piala Dunia 1982 harus pupus setelah di pertandingan terakhir Jerman Barat berhasil menang 1-0 atas Austria.
Sebelum laga, Aljazair berpeluang besar lolos apabila Austria menang atau berakhir imbang kontra Jerman Barat.
Namun yang terjadi, Jerman Barat berhasil menang tipis 1-0 atas Austria. Menariknya setelah unggul, baik Austria dan Jerman Barat sama-sama tidak terlihat semangat bermain.
Sepanjang sisa pertandingan, para pemain Jerman Barat dan Austria hanya berjalan-jalan dan saling mengumpan antarsesama seperti saat latihan.
Laman Opta pun mencatat, akurasi umpan para pemain Austria mencapai angka 99%, sementara Jerman Barat 98%. Hal itu terjadi karena mayoritas umpan dilakukan di area permainan sendiri.
Bahkan saking nyatanya permainan sepak bola gajah antara Austria dan Jerman Barat yang merugikan Aljazair, laga tersebut sampai dilabeli Disgrace of Gijon atau Aib di Gijon.