Hilangnya Harga Diri PSG, ketika Satu Pemain Bintang Lebih Besar dari Klub
INDOSPORT.COM - Sebagai salah satu klub kaya raya Liga Prancis (Ligue 1), Paris Saint-Germain (PSG) tentu tidak luput dari berbagai masalah, termasuk kehadiran pemain seperti Kylian Mbappe.
Seperti diketahui, Kylian Mbappe sudah jadi bintang besar di kubu Les Parisiens dengan seabrek trofi kolektif maupun individu.
Yang teranyar, ia baru saja menggondol trofi Ligue 1 Prancis 2021-2022 bersama PSG yang finis dengan raihan 86 poin.
Bukan hanya itu, Kylian Mbappe juga membawa pulang predikat top skor dengan 28 gol, mengungguli rekan setimnya sendiri, Neymar (13).
Tidak dapat dipungkiri, Kylian Mbappe sudah jadi ikon besar di PSG, salah satu pemain berlabel ‘anak emas’ yang nampaknya ingin dipertahankan klub sampai kiamat.
Salah satunya terbukti musim panas ini, saat rumor sang pemain hengkang ke Real Madrid sangat santer berhembus.
Akan tetapi, PSG pada akhirnya menarik pelatuk mereka dan mempertahankan Kylian Mbappe hingga membuat Real Madrid gigit jari.
“Saya memutuskan memperpanjang kontrak di PSG dan saya sangat senang. Saya yakin di sini saya bisa terus berkembang, bersama klub yang selalu mengutamakan penampilan di level tertinggi,
“Saya juga senang bisa tetap bermain di Prancis, negara tempat saya dilahirkan dan tumbuh besar,” ucapnya dalam pernyataan di laman resmi klub.
Di sisi lain, Nasser Al-Khelaifi pun menyambut baik perpanjangan kontrak Kylian Mbappe di PSG. Ia pun berharap sang pemain bisa meraih pencapaian yang lebih tinggi dan hebat lagi bersama mereka.
1. Kylian Mbappe Punya Peran Penting di PSG
Bertahannya Kylian Mbappe ini tentu saja mendapat respons baik dari para suporter setia PSG, tapi tidak sedikit pula yang merasa salty atau skeptis dalam menanggapinya.
Salah satu yang merasa ‘tersenggol’ dengan pergerakan PSG mempertahankan Kylian Mbappe musim panas ini adalah presiden Liga Spanyol, Javier Tebas.
Bahkan, ia juga mempertanyakan sikap PSG yang seolah-olah ‘memamerkan’ kedigdayaan mereka sebagai sebuah klub kaya raya.
"Apa yang PSG lakukan dengan memperpanjang Mbappe melalui sejumlah uang yang amat besar,” cuitnya di Twitter.
“Setelah kehilangan 700 juta euro musim ini dan memiliki lebih dari 600 juta euro untuk membayar gahi adalah penghinaan bagi sepak bola," lanjutnya.
Meski begitu, apa mau dikata, PSG adalah klub yang pada akhirnya berhasil memenangkan tanda tangan Kylian Mbappe alih-alih Real Madrid.
Tentu saja, mereka tidak ingin kehilangan salah satu aset berharganya tersebut, sosok yang dapat dengan mudah menjamin seabrek gol bagi Les Parisiens dalam perburuan mereka menuju reputasi tertinggi.
Seperti diketahui, PSG selama ini dikenal sebagai klub dengan hasrat besar mendominasi Prancis dan Eropa.
Bahkan trofi Ligue 1 Prancis yang mereka raih musim lalu nampak belum cukup bagi manajemen yang sudah mengidam-idamkan gelar Liga Champions.
Alhasil, Maurico Pochettino pun dipecat dan digantikan oleh Christophe Galtier, pelatih yang sudah malang melintang di Liga Prancis.
2. Tantangan Menangani Klub Macam PSG
Menangani klub sebesar PSG tentu menjadi tugas besar yang akan diemban oleh Christophe Galtier kelak, apalagi dengan kehadiran Kylian Mbappe sang ‘anak emas’ klub.
Walau punya catatan positif saat menangani OGC Nice, level yang harus ditanganinya di ruang ganti kali ini tentu bakal jauh berbeda.
Apalagi dengan kehadiran Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar dalam tim yang sama. Bahkan, nama yang pertama sudah berkali-kali mencuri perhatian publik karena dianggap ‘anak emas’ di PSG.
Salah satunya adalah kabar yang menyebut bintang muda Timnas Prancis tersebut memiliki hak dan andil suara dalam memilih pemain.
Belum lama ini, ia juga santer disebut-sebut sebagai salah satu yang menginginkan Neymar angkat kaki dari PSG.
Di sisi lain, hasrat tersebut bertentangan dengan harapan Lionel Messi yang mau rekannya dari Brasil itu bertahan di Parc des Princes.
Tentu saja, status 'anak emas' dan 'kekuasaan’ yang konon dimiliki Kylian Mbappe ini, jika benar adanya, bukan tidak mungkin akan membuat harga diri PSG runtuh suatu hari nanti karena ada pemain yang lebih besar dari klub.
Tentu saja, istilah no one bigger than the club harus dipegang teguh oleh siapa saja, tidak terkecuali PSG.
Seperti gunung, klub akan selalu ada dan tidak akan pergi ke mana-mana ketika para pemainnya silih berganti datang dan pergi.
Kini, tentu patut dinanti bakal seperti apa sepak terjang PSG selanjutnya setelah mempertahankan Kylian Mbappe, pemain yang kabarnya punya banyak kuasa di klub ini.