Perjalanan Bagus Kahfi, dari Ruwetnya Pengin ke Eropa hingga Balik ke Indonesia Malah Jajal Tarkam
INDOSPORT.COM - Pemain sepak bola yang diduga Bagus Kahfi kedapatan bermain tarkam di kampung halamannya, Magelang, usai trial di klub Yunani.
Para pecinta sepak bola Tanah Air tentu akrab dengan nama Bagus Kahfi. Dirinya disebut-sebut sebagai salah satu talenta muda terbaik yang dimiliki oleh Indonesia saat ini.
Bagaimana tidak, di usianya yang masih muda dirinya sudah mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional saat menjuarai Piala AFF U-16 2018 lalu.
Kala itu timnas Indonesia U-16 yang dilatih oleh Fakhri Husaini tampil moncer di Piala AFF U-16 2018 sejak babak penyisihan grup.
Tergabung di Grup A bersama Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Kamboja dan Filipina, Skuad Garuda Muda tak terkalahkan dalam lima pertandingan yang dilakoninya.
Termasuk membantai dua tim kuat di grup itu, Vietnam (4-2) dan Myanmar (2-1). Timnas Indonesia U-16 pun melaju ke semifinal dengan nilai sempurna 15 poin sebagai juara grup A.
Mereka bertemu Malaysia di babak semifinal. Kemenangan kembali mereka raih dengan skor akhir 1-0, dan melibas Thailand untuk jadi juara di final lewat kemenangan adu penalti (4-3) setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Banyak pemain timnas Indonesia U-16 yang tampil gemilang di turnamen Piala AFF U-16 2018 itu, termasuk Bagus Kahfi.
Pemain berposisi sebagai striker itu mencetak 12 gol sekaligus merebut gelar sepatu emas atau top skorer Piala AFF U-16.
Usai turnamen namanya pun melambung tinggi, karena menjadi harapan masyarakat Indonesia sebagai bintang masa depan tim nasional Merah Putih di lini depan.
1. Dilirik FC Utrecht
Kemampuan Bagus Kahfi sebagai seorang penyerang tajam tidak lepas dari kontribusi program Garuda Select yang digagas oleh Mola TV.
Bagus Kahfi menjadi pemain muda generasi pertama dan kedua yang mengikuti Garuda Select, untuk melakukan pemusatan latihan dan menimba ilmu di Eropa tepatnya di Inggris dan Italia.
Talentanya sebagai pemain semakin terasah bersama Garuda Select besutan mantan pemain Liga Inggris, Denni Wise. Pada medio Oktober 2019 hingga Maret 2020, Bagus menorehkan 16 gol untuk Garuda Select jilid II.
Namun, Bagus mendapat cedera serius saat Garuda Select berhadapan dengan Reading U-18 pada awal Maret lalu. Pemain kelahiran Magelang itu menderita cedera di bagian pergelangan kaki kiri.
Setelah menjalani operasi dan perawatan di Inggris, Bagus dikirim ikut latihan di FC Utrecht atas rekomendasi Dennis Wise.
Bahkan tidak hanya trial, tapi Dennis Wise juga menyarankan FC Utrecht merekrut Bagus Kahfi karena diaggap punya talenta untuk jadi pemain sepak bola sukses di Eropa.
FC Utrecht menerima saran itu dan mengirimkan surat permohonan ke Barito untuk merekrut Bagus.
Sang pemain tentu bahagia ada kesempatan berkarier di Eropa, apalagi Barito Putera diakui Bagus pernah berjanji akan melepasnya jika ada tawaran dari Eropa.
Konflik dengan Barito Putera
Sayangnya, Bagus Kahfi tidak bisa serta merta bisa langsung bergabung dengan klub Belanda itu.
Pasalnya ada proses yang harus dilalui oleh Bagus Kahfi melibatkan Barito Putera dan pihak FC Utrecht. Nah proses ini yang kemudian menjadi masalah karena kerumitannya.
Awalnya Barito Putera enggan melepas Bagus Kahfi begitu saja. Manajemen Laskar Antasari yang masih mempunyai kontrak hingga 2021 dengan Bagus, meminta kompensasi kepada FC Utrecht.
Selain itu, Barito Putera meminta jaminan sang pemain dikembalikan jika kontraknya sudah selesai.
FC Utrecht menolak memberikan kompensasi alias ingin merekrut secara gratis, dan menarik tawaran pada 27 November 2020. Bagus Kahfi kecewa dan meluapkan kekesalannya di Twitter.
"Karena hal yang saya tidak mengerti, mimpi saya harus terhenti. Janji, janji , janji. Sayang kali ini tidak berarti," tulis Bagus.
Sontak curahan hati Bagus Kahfi itu menjadi ramai dan membuat gaduh media sosial Tanah Air.
Tak ingin permasalahan melebar, Bagus Kahfi kemudian bertemu dengan CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, yang didampingi oleh ketua PSSI dan perwakilan Mola TV.
Selang beberapa hari, tepatnya pada 1 Desember 2020, Barito Putera berubah pikiran dan mulai melunak untuk melepasnya demi kepentingan sang pemain dan timnas Indonesia.
"Kenapa sempat berputar-putar, karena komunikasi. Itu yang menyebabkan adanya simpang siur," kata Bagus Kahfi dalam perbincangan di Podcast Retropus.
"Dari Barito Putera tidak salah. Saya menghargai itu dan saya sangat respek sebab saya masih bagian dari mereka. Saya juga masih ada kontrak setahun sama mereka.
"Tapi Pak Hasnur sebelum saya tanda tangan, beliau berjanji kepada saya, kalau ada kesempatan, saya akan dilepas," jelas Bagus Kahfi.
2. Akhirnya Gabung FC Utrecht
Singkat cerita, Bagus Kahfi resmi berseragam FC Utrecht pada 05 Februari 2021 dengan durasi kontrak jangka pendek.
Di Belanda ia bermain untuk tim muda FC Utrecht, Jong Utrecht. Kepindahannya itu mendapat sambutan dari sejumlah pesepakbola nasional salah satunya Irfan Bachdim.
Mantan pemain Timnas Indonesia itu seperti kita tahu adalah jebolan dari FC Utrecht.
"Saya berbicara dengan mantan-mantan pemain Utrecht; Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, dan Marc Klok. Mereka senang saya bisa ke sini," tutur eks pemain Barito Putera itu.
"Mereka mengatakan bahwa Utrecht sangat bagus buat pemain muda. Mereka memberikan saya banyak saran. Ya mereka sangat membantu saya," ucap Bagus Kahfi.
Bagus Kahfi melakoni debutnya pada Agustus 2021, saat Jong Utrecht menjamu SC Telstar di Sportpack Zoudenbalch Veld.
Pertandingan itu dimenangkan oleh Jong Utrecht dengan skor 3-0. Adapun Bagus Kahfi mencatat debut Eerste Divisie sebagai pemain pengganti dalam laga ini. Dia masuk pada menit ke-87 menggantikan Nick Venema.
Situasi tersebut membuat Bagus Kahfi belum bisa menunjukkan semua kemampuannya di lapangan. Melansir Sofascore, Bagus hanya melakukan dua kali sentuhan dan satu tembakan off target.
Tak terasa setelah setengah musim, Bagus Kahfi akhirnya berpisah dengan FC Utrecht setelah kontraknya tak diperpanjang.
Memakai Bahasa Inggris, pemain kelahiran Magelang, Jawa Tengah, ini mengucapkan salam perpisahan pada Sabtu (7/05/22).
”Saya ingin berterima kasih kepada keluarga @fc_utrecht atas kesempatan luar biasa ini,” terjemahan dari kalimat pembuka unggahan Bagus Kahfi.
”Ini adalah pertama kalinya saya bermain di Eropa pada usia yang sangat muda dan saya telah belajar banyak selama dua tahun terakhir.”
3. Kembali ke Indonesia Jajal Tarkam
Setelah dilepas oleh FC Utrecht, Bagus Kahfi rupanya tidak kapok untuk berkarier lagi di luar negeri.
Saat ini, dirinya tengah mencari pelabuhan baru, namun tetap di Eropa.
Belakangan, muncul satu klub yang dikabarkan tertarik untuk memboyong kembaran saudara kembar Bagas Kaffa itu dan sesuai dengan minatnya untuk tetap berkarier di sepak bola Eropa.
Klub itu adalah Asteras Tripolis, yang menjadi kontestan Liga Yunani. Diakuinya ia sudah menjalani trial selama dua pekan di sana.
Usai trial, dirinya kembali ke Indonesia untuk menunggu visa keberangkatan ke Yunani.
"Alhamdulillah dua minggu trial di Yunani semuanya lancar, dan sekarang sedang menunggu semoga visanya lancar," ujar Bagus saat berbincang di kanal Youtube Vindes.
"Iya, iya semogalah," jelasnya Bagus setelah ditanya kepastian pindah ke Yunani.
Namun baru-baru ini Bagus Kahfi yang berada di Tanah Air membuat heboh, karena kedapatan diduga bermain sepak bola tarkam (antar kampung) di kampung halaman, Magelang, Jawa Tengah.
Aksinya bermain tarkam sempat dibagikan oleh kanal Youtube Mop Lovers Update, dengan judul 'Bagus Kahfi Main Tarkam, Gagal Eksekusi Adu Penalti di Babak Semifinal.'
Sontak video itu kemudian menjadi viral di media sosial. Selain momen tendangan penalti yang gagal, status pemain yang diduga Bagus Kahfi itu adalah jebolan klub Belanda, membuat publik terkejut.
Bagus Kahfi sendiri sempat dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 oleh pelatih Shin Tae-yong.
Dia terakhir kali tampil pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 di Uzbekitan pada 2021. Tapi, lagi-lagi Bagus Kahfi mengecewakan Shin Tae-yong.
Dia main di babak kedua melawan Australia, tapi ditarik keluar setelah 30 menit.
Berikut Aksi Pemain yang Diduga Bagus Kahfi Bermain Tarkam: