Kisah Rivaldo, Dari Pemain Top Barcelona Sampai Transfer Terburuk AC Milan
INDOSPORT.COM – Mantan bintang sepakbola Brasil, Rivaldo punya kisah miris, saat menjadi pemain top di Barcelona hingga jadi pesakitan di klub raksasa Liga Italia, AC Milan.
Legenda Brasil, Rivaldo, sempat disebut oleh Paolo Maldini sebagai salah satu pemain terbaik dunia yang berseragam AC Milan, saat baru gabung selepas menjuarai Piala Dunia 2022 di Korea Selatan dan Jepang.
Turnamen empat tahunan ini sebenarnya memperlihatkan baik dan buruknya Rivaldo yang meskipun mencetak lima gol selama turnamen, tetapi terkena cedera yang disebabkan bek timnas Turki kala itu, Hakan Unsal.
Bahkan, pelatih timnas Brasil, Luiz Felipe Scolari menyebut bahwa Rivaldo lebih baik daripada Ronaldo yang didapuk menjadi pemain terbaik Piala Dunia 2022.
Rivaldo dikenal punya giringan bola dan cara mencetak gol yang hebat. Itu semua diperlihatkan selama lima tahun membela Barcelona. Kala itu, sang pemain datang ke Barcelona atas rekomendasi sang pelatih Bobby Robson.
Kala itu, Rivaldo datang sebagai tebusan usai Barcelona gagal mendatangkan legenda timnas Inggris, Steve McMananman.
Kepercayaan Blaugrana pun dibayar Rivaldo dengan 136 gol dari 253 pertandingan yang sungguh impresif jika dibandingkan dengan penyerang lainnya.
Rentetan gol itu kemudian menghasilkan dua gelar Liga Spanyol, satu gelar Copa del Rey, dan Ballon d’Or yang disandingkan dengan pemain terbaik FIFA 1999.
Namun, hubungan yang kemudian memburuk dengan pelatih Barcelona, Louis van Gaal di musim 1999/2000 membuat nasibnya sempat terancam.
Meskipun begitu, Van Gaal justru yang kemudian ditendang karena gagal menghadirkan trofi untuk Barcelona. Kendati demikian, pelatih yang kini menukangi timnas Belanda itu pun kembali ke Barcelona pada 2002.
1. Memburuk di Barcelona, Makin Terpuruk di AC Milan
Saat kembali ke Camp Nou pada 2002, Van Gaal seakan membalas dendam dengan memutus kontrak Rivaldo dari Barcelona, seperti dilansir dari Planet Football.
“Saya tak suka Van Gaal dan saya yakin memang tak menyukainya,” ujar Rivaldo.
Namun demikian, hal itu justri dimanfaatkan AC Milan yang kemudian justru mengincar Rivaldo di 2000-an karena ketertarikan sang Presiden, Silvio Berlusconi.
Salah satu aksi yang membuat Berlusconi kepincut dan memboyong Rivaldo ke AC Milan adalah hat-tricknya saat membela Barcelona.
Rivaldo kemudian meneken kontrak selama tiga tahun dengan AC Milan dengan gaji 3 juta pound semusim. Namun, dengan jumlah itu, sang pemain yang kala itu berusia 30 tahun justru diparkir karena cedera lutut.
Bahkan, Berlusconi kala itu menghambur-hamburkan uang dengan menambah beberapa pemain di AC Milan, seperti Manuel Rui Costa, Cosmin Contra, Javi Moreno, dan Filippo Inzaghi.
Namun, kala itu, Rivaldo bersama AC Milan justru tak meraih juara apapun, tepatnya di musim 2002/2003 dengan hanya menyelesaikan musim di peringkat keempat.
Meskipun begitu, Rossoneri meraih trofi Liga Champions dan Coppa Italia yang menjadi dua gelar prestisius.
2. Ditendang AC Milan, Moncer di Yunani
Pelatih AC Milan kala itu, Carlo Ancelotti menyebut bahwa dirinya melakukan kesalahan dengan tak memasang Manuel Rui Costa dan banyak memarkir Rivaldo.
Namun demikian, Rivaldo harus banyak duduk di bangku cadangan AC Milan yang kala itu mengandalkan penyerang Ukraina, Andriy Shevchenko.
Bahkan, menit bermain Rivaldo justru semakin berkurang, usai AC Milan kemudian mendatangkan penyerang Denmark, Jon Dahl Tomasson.
Selepas hengkang dari AC Milan, Rivaldo kemudian bergabung ke club Brasil, Cruzeiro, sebelum menghabiskan empat tahun di Liga Yunani bersama Olympiakos dan AEK Athens.
Baca Selengkapnya: Bertemu Legenda Timnas Brasil, Pemain Keturunan Dibujuk ke Timnas Indonesia