Arema FC Tuai Beragam Kritikan Suporter Pasca-Gagal Kalahkan PSS di Liga 1
INDOSPORT.COM - Skuat Arema FC menuai beragam kritikan dari suporter pasca-gagal mengalahkan PSS Sleman di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (5/8/22) pada pekan ke-3 Liga 1.
Memasang target untuk menang, Arema FC justru gigit jari akibat gagal menyarangkan gol. Kedua tim lantas berbagi satu angka setelah skor sama kuat 0-0.
Tak pelak, hasil tak maksimal itu begitu mengecewakan Aremania. Suporter setia tim berjulukan Singo Edan itu lantas melontarkan beragam kritikan.
Aremania tampak menitikberatkan pada segi performa Ilham Udin Armayn dkk di lapangan. Skema permainan Arema dinilai monoton dan kurang kreatif.
"Main e kurang sangar (mainnya kurang garang)," begitu nyanyian Aremania secara berkali-kali mengiringi salam yang dikirimkan skuat Arema FC.
Dari tribun yang lain, sebagian Aremania malah mengirim kritik lebih tajam. Mereka bahkan langsung meminta manajemen melakukan evaluasi besar-besaran.
"Ganti, ganti, ganti pelatih. Ganti pelatih sekarang juga," nada kritikan Aremania yang lebih nyaring terdengar nyaris di seluruh tribun.
Keresahan suporter memang tak langsung terjadi ketika laga melawan PSS. Nyanyian seperti ini sebelumnya nyaring disuarakan Aremania sejak di Piala Presiden.
Terlepas dari prestasi meraih juara, namun performa Arema FC dinilai kurang memuaskan. Anak asuh Eduardo Almeida bahkan memulai turnamen itu dengan kekalahan dari PSM Makassar.
Cerita serupa juga terjadi di Liga 1, saat Arema takluk 0-3 di markas Borneo FC (24/7/22). Keresahan lalu sedikit mereda pasca-kemenangan 2-1 atas PSIS Semarang (30/7/22).
1. Tanggapan Eduardo
Eduardo Almeida bukannya tak mendengar beragam nyanyian Aremania yang berbentuk kritikan tajam atas hasil imbang kontra PSS Sleman.
Biasanya, Pelatih Arema FC asal Portugal itu selalu mau menanggapi pertanyaan perihal itu. Namun pasca-laga menjamu Tim Super Elang Jawa, dia memilih bungkam.
"Terkait dengan (berbagai kritikan) suporter, saya tidak punya kata-kata lagi untuk menjawabnya," tukas eks juru taktik Semen Padang itu.
Kendati demikian, dia mengerti betul bagaimana keresahan suporter setia anak asuhnya itu. Dia melihatnya sebagai sebuah hal yang biasa dalam dunia sepak bola.
"Setiap penampilan kami memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Untuk yang puas hasil tim ini, saya ikut senang," pungkas Eduardo.