Sisi Gelap Ryan Giggs, Tukang 'Gaslight' yang Suka KDRT
INDOSPORT.COM – Mantan pemain klub Liga Inggris Manchester United, Ryan Giggs, dituduh melakukan KDRT pada mantan kekasih dan saudari sang mantan.
Pria 48 tahun itu tengah diadili karena diduga melakukan penyerangan beruntun terhadap mantan kekasihnya, Kate Greville. Meski begitu, ia menyangkal semua tuduhan yang diajukan terhadapnya.
Giggs diduga memukul Greville saat wanita berusia 38 tersebut meminta putus karena hubungan mereka sudah ia anggap tidak sehat lagi.
Sebelumnya, Greville menuduh bahwa Giggs telah menyelingkuhinya. Namun bukannya menjelaskan secara damai, Giggs justru menyerangnya.
Tak sampai di situ, mantan manajer Wales tersebut juga dituduh menendang punggung sang mantan dan menyeretnya keluar kamar hotel dalam keadaan telanjang.
Gigs juga mencoba memeras Greville dengan ancaman akan mengirim gambar-gambar intimnya kepada teman dan rekan kerjanya jika mencoba putus dengannya.
Dalam satu kejadian yang terjadi di rumah mereka, pria kelahiran Wales tersebut juga dituduh telah menyikut rahang saudari Greville, Emma, ketika ia berusaha melerai pertengkaran.
Pihak Greville telah memberitahu bagaimana Giggs, sosok yang diidolakan karena keterampilannya di lapangan itu, memiliki sisi lain yang jauh lebih jelek dan lebih jahat.
Gigs didakwa bahwa ia telah mengendalikan Greville antara Desember 2017-November 2020, masa yang disebut sebagai siklus pelecehan emosional dan fisik yang tak ada habisnya.
Lebih lanjut, ia juga menghadapi tuduhan penyerangan karena secara sengaja menanduk wajah Greville saat ia mencoba mengakhiri hubungan mereka. Kejadian itu membuat bibir Greville memar.
1. Hubungan 'Toxic' Griggs-Greville
Membuka kasus ini, Peter Wright QC, sang jaksa penuntut, mengatakan kepada para juri di pengadilan Manchester bahwa Giggs tidak seperti seorang legenda sepak bola yang terlihat selama ini.
"Ia sampai sekarang masih diidolakan oleh para pendukungnya. Di dalam lapangan, kemampuannya memang tidak diragukan lagi. Namun di luar lapangan dalam privasi kehidupannya, fakta-fakta yang ada dalam kasus ini akan mengungkap sisi yang lebih buruk dari karakternya,” ujar Wright.
"Kehidupan pribadinya penuh dengan berbagai pelecehan, baik secara fisik maupun psikologis terhadap seorang wanita yang ia anggap ia cintai,”
“Ia memperlakukan kekasihnya dengan cara yang tidak dapat dimaafkan atau diabaikan oleh publik. Ia mengontrol dan memaksa seorang wanita yang seharusnya ia cintai dan ia hormati."
Greville memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Giggs pada November 2020, tepat ketika Giggs dikatakan telah kehilangan kendali dan memukul kepalanya.
Pengacara Giggs sendiri telah membuat pernyataan singkat atas nama kliennya, dengan inti bahwa sang klien menyangkal semua tuduhan yang ada.
Berbicara kepada juri yang terdiri dari tujuh wanita dan lima pria, Chris Daw QC dari pihak Giggs menyatakan bahwa meski Giggs dan Greville berperilaku seperti ‘remaja’ yang bertengkar, ada garis yang tidak akan pernah dilewati Giggs.
“Ia tidak pernah sekalipun menggunakan kekerasan yang melanggar hukum terhadap Nona Greville, tidak peduli seberapa buruk keadaan terjadi. Tuduhan itu didasarkan pada distorsi yang berlebihan dan kebohongan. Ia tidak menyerang siapapun,” ujar Daw.
Giggs mundur sebagai manajer tim nasional Wales pada Juni tahun ini setelah cuti sejak November 2020 menyusul penangkapannya.
Selama waktunya di Manchester United, ia telah mengantongi 13 gelar Liga Premier ditambah medali pemenang untuk dua Liga Champions, empat Piala FA dan tiga Piala Liga. Ia juga memenangkan 64 caps untuk Wales. Hingga kini, uji coba atas kasus Giggs masih terus berlanjut.
2. Perlakuan Keji Ryan Giggs pada Mantan Kekasih
Kasus penyiksaan serta kekerasan yang dilakukan oleh legenda Manchester United, Ryan Giggs kepada eks kekasihnya, Kate Greville, menemui babak baru.
Ryan Giggs diketahui datang ke pengadilan Manchester Crown dan mengaku tak bersalah atas kasus penganiayaan yang dilakukannya pada Kate Greville, Jumat (23/7/21) waktu setempat.
Namun, tampaknya sulit dipercaya setelah terdapat temuan baru dalam kasusnya di mana terjadi kekerasan lain saat Giggs dan Kate menginap di Hotel Stafford.
Melansir Sun Sports, saat itu Kate menuduh legenda Manchester United tersebut telah menggoda wanita lain. Namun tuduhannya itu tak diterima dengan baik dan membuat Giggs kesal.
Ryan Giggs kemudian menendang punggung eks kekasihnya dan mengusir Kate Greville dari kamar hotel dalam kondisi tanpa busana serta melemparkan tasnya.
Baca selengkapnya: Perlakuan Keji Ryan Giggs, Siksa dan Usir Eks Kekasih dalam Kondisi Tanpa Busana