Selain Lee Yu-Jun, 3 Gelandang Keturunan di Eropa yang Bisa Jadi Opsi Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Selain Lee Yu-Jun yang resmi jadi WNI, intip tiga gelandang keturunan di Liga Eropa yang bisa dilirik Shin Tae-yong untuk perkuat lini tengah Timnas Indonesia.
Nama Lee Yu-Jun belakangan jadi perbincangan terutama bagi para pecinta sepak bola nasional, lantara sang pemain dikabarkan telah resmi mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia.
Gelandang impor kelahiran Korea Selatan itu sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) melalui jalur naturalisasi, setelah berkarer di Indonesia selama 6 tahun lebih secara beruntun.
Sebagai informasi, Lee Yu-Jun pertama kali datang ke Indonesia dengan memperkuat Bhayangkara FC di ajang ISC A pada tahun 2016 silam.
Total bersama Bhayangkara FC, pemain yang kini berusia 32 tahun tersebut tampil sebanyak 138 pertandingan dengan menorehkan 7 gol di semua ajang.
Setelah 6 musim memperkuat Bhayangkara FC, Lee Yu-Jun membuat kejutan dengan hengkang ke Madura United awal musim lalu dan sejauh ini cukup sukses membantu Sapeh Kerrab bertengger di urutan teratas Liga 1.
Dengan status sebagai WNI tersebut, membuat Lee Yu-Jun berpotensi besar untuk perkuat Timnas Indonesia.
Apalagi pelatih skuat Garuda saat ini, Shin Tae-yong juga berasal dari Korea Selatan sehingga koneksi tersebut diprediksi bakal mempermudah langkah Lee Yu-Jun untuk berseragam timnas.
Lee Yu-Jun pun tak menampik jika dirinya memang punya hasrat untuk bisa membantu Timnas Indonesia bersaing di kompetisi internasional setelah resmi menjadi WNI.
"Saya ingin membantu lebih banyak hal di sepak bola Indonesia. Mungkin untuk tim nasional dan khususnya untuk klub saya saat ini," tukas pemain berusia 32 tahun tersebut.
Selain Lee Yu-Jun yang bisa dilirik, pelatih Shin Tae-yong sejatinya masih punya beberapa opsi jika dirinya mau memperkokoh lini tengah dengan bantuan pemain keturunan.
Berikut INDOSPORT merangkum tiga gelandang keturunan di Liga Eropa yang bisa jadi opsi untuk perkuat Timnas Indonesia:
1. Thom Haye
Nama pertama adalah Thom Haye. Gelandang 27 tahun kelahiran Amsterdam ini merupakan pesepakbola Eropa yang memiliki darah Indonesia.
Dirinya mendapat garis keturunan Tanah Air dari kakek dan neneknya yang berasal dari wilayah Sulawesi dan Jawa.
Sama dengan kebanyakan pemain keturunan di Eropa, Thom Haye juga sempat mengungkapkan peluangnya untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
"Untuk saat ini saya membuka semua kesempatan, tapi masih belum pernah mendapat tawaran untuk membela Timnas Indonesia dan saya juga belum bisa memutuskannya,” ucapnya kepada INDOSPORT.
Pada 2017 lalu, nama Thom Haye pernah masuk dalam 24 orang pemain keturunan Indonesia di Eropa yang dipantau PSSI dan berpeluang besar untuk dinaturalisasi.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada kelanjutan apakah rencana untuk menaturalisasi Thom Haye beserta 24 pemain keturunan lain di Eropa tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
Navarone Foor
Berikutnya ada Navarone Foor. Gelandang berdarah Maluku ini sempat menyatakan hasrat untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Faktor banyaknya penggemar serta keluarga di Indonesia, membuat pemain kelahiran Opheusden ini memiliki tekad kuat untuk berseragam Merah-Putih.
Meski telah berusia 30 tahun, namun pengalaman tampil Navarone Foor terutama di kompetisi Eropa yang sangat banyak bakal jadi nilai lebih buat Timnas Indonesia.
Di musim ini, pemain yang bisa beroperasi sebagai gelandang tengah hingga winger tersebut sudah tampil sebanyak 19 pertandingan dan membantu Pafos FC bertengger di peringkat keenam Protathlima Cyta atau kasta teratas Liga Siprus.
Selain itu, Navarone Foor juga punya pengalaman mentas di level internasional bersama timnas junior Belanda. Tercatat, ada 10 kali mantan penggawa Vitesse itu memperkuat Belanda dari usia U-19 hingga U-21.
2. Mitchell van Rooijen
Terakhir ada Mitchell van Rooijen. Melansir dari laman Footballtalentnesia, disebutkan bahwa pemain berusia 22 tahun ini memiliki darah Indonesia dari salah satu orangtuanya yang berasal dari Maluku.
Mitchell van Rooijen pun mengakui jika ia memang punya darah Indonesia, dan merasa bangga dengan hal tersebut.
Berbeda dengan dua nama yang telah disebutkan sebelumnya, Mitchell van Rooijen adalah pemain tengah yang lebih bersifat defensif dan sering bermain sebagai gelandang bertahan.
Tidak hanya bisa bermain sebagai gelandang, namun Mitchell van Rooijen mampu ditempatkan pada sektor sayap, wing back bahkan striker.
Kelebihan tersebut bakal membuat Mitchell van Rooijen jadi kartu truf untuk membantu Timnas Indonesia saat alami deadlock.