Apa Kabar Gabriel Vasconcelos Ferreira, Mantan Calon Titisan Dida yang Terbuang di AC Milan
INDOSPORT.COM - Apa kabar Gabriel Vasconcelos Ferreira, kiper yang sejatinya bisa jadi calon penerus Dida di klub Liga Italia (Serie A), AC Milan?
Sepanjang sejarah klub berdiri, AC Milan sudah menjadi tempat singgah banyak kiper top dunia. Yang terkini, mereka memiliki sosok penjaga gawang andal dalam diri Mike Maignan.
Namun jika harus menyebut beberapa lainnya, ada Donnarumma bersaudara, Carlo Cudicini, Marco Storari, Pepe Reina, dan masih banyak lagi.
Lantas, di mana nama Gabriel Vasconcelos Ferreira berdiri? Cukup jauh ke belakang, ia tercatat sebagai kiper AC Milan selama periode 2012 sampai dengan 2018.
Sekilas, eksistensinya bersama sang raksasa Liga Italia tersebut terlihat cukup ‘awet’, kan? Ya, selama enam tahun ia menyandang status tersebut, sebagai kiper yang di atas kertas milik AC Milan.
Hanya saja, jika dibongkar lebih dalam, waktu yang lama tersebut ternyata banyak ia habiskan sebagai pinjaman ke klub lain.
Bahkan jika menulis sapaan akrabnya, Gabriel, di Google, mesin pencari terbesar di dunia itu sempat kesulitan menyodorkan jawaban yang tepat.
Meskipun, sudah disertai embel-embel pemain sepak bola di belakang namanya. Ya, memang terlalu banyak Gabriel di jagat si kulit bundar, mulai dari Batistuta hingga Magalhaes, dan masih banyak lagi.
Ternyata, menyandang nama AC Milan di CV-nya memang tidak membuat nama Gabriel Ferreira mudah dicari eksistensinya.
Bahkan, laman Google justru merujuk pada seorang musisi dari Argentina bernama sama dengannya. Butuh menulis nama lengkapnya, Gabriel Vasconcelos Ferreira, agar mendapat hasil yang diharapkan.
1. Perjalanan Karier Gabriel Vasconcelos Ferreira
Gabriel Vasconcelos Ferreira mengawali karier sepak bolanya dari sebuah klub Brasil bernama Cruzeiro. Tidak lama setelah mentas ke tim senior, takdir pun membawanya ke AC Milan pada 2012.
Pada waktu itu, AC Milan merekrutnya sebagai pelapis Christian Abbiati dan Marco Amelia. Namun ia harus ekstra sabar lantaran pelatih tidak kunjung memasangnya sebagai andalan di bawah mistar gawang.
Sampai akhirnya, kesempatan untuk debut pun datang pada Oktober 2013, saat Massimiliano Allegri memilih Gabriel sebagai pengganti Abbiati yang cedera.
Tidak buruk-buruk amat, ia berhasil menorehkan clean sheet dengan skor kemenangan Rossoneri 1-0 saat itu atas Udinese.
Musim 2013-2014 pun ditutup Gabriel dengan tujuh penampilan saja sebelum beralih status menjadi kiper spesialis pinjaman.
Petualangan pertamanya adalah klub Serie B Liga Italia, Carpi, yang ia datangi pada awal September 2014.
Di klub ini, nasibnya pun sedikit membaik karena mendapat mandat sebagai kiper utama - peran yang sangat sulit diraih di AC Milan.
Bersama Carpi jugalah ia berhasil menorehkan catatan apik dalam kariernya karena membantu klub ini promosi ke level teratas, Serie A.
Setelah Carpi, Gabriel pun melanjutkan perjalanannya sebagai pemain pinjaman ke sejumlah klub di Liga Italia.
Dari sana, ia angkat kaki ke Napoli, Cagliari, dan juga Empoli. Meski begitu tidak ada satu pun dari destinasi ini jadi habitat terlama bagi Gabriel seperti di Carpi.
2. Ikatan Batin dengan AC Milan
Untungnya di Empoli, kiper kelahiran Brasil tersebut sempat merasakan manisnya memenangkan liga pada musim 2017-2018.
Ini adalah kali kedua baginya merasakan titel juara Serie B setelah mendapatkannya bersama Carpi pada 2014-2015.
Cabut dari AC Milan
Gabriel Vasconcelos Ferreira yang sudah merantau ke banyak tempat dengan status kiper AC Milan pun akhirnya hengkang dari sang raksasa Liga Italia pada 2018.
Alih-alih menjadi penerus Dida, salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Rossoneri sepanjang masa, kisahnya bersama klub ini harus berakhir dengan sedikit kepahitan.
Walaupun tidak memiliki banyak cerita bersama, AC Milan ternyata tetap terngiang sebagai salah satu tempat berharga bagi Gabriel.
Saat kepindahannya tiba, ia bahkan menulis ucapan perpisahan panjang lebar melalui laman media sosialnya yang diunggah pada 17 Agustus 2018 lalu.
“Saya datang sebagai seorang anak, sekarang saya pergi sebagai seorang pria dewasa. Saya sudah mewujudkan impian bermain di AC Milan, meski tidak mendapatkan semua yang saya inginkan.”
“Saya pergi, tapi saya akan selalu menyemangati tim yang sudah saya kagumi sejak kecil. Terima kasih banyak AC Milan, selamat tinggal,” tulisnya.
Meski ada sedikit aroma penyesalan dalam pesan perpisahannya, Gabriel tentu sangat bersyukur bisa diterima dengan baik di AC Milan dan oleh orang-orang di dalamnya, termasuk para suporter.
Ia pindah ke Perugia pada 2018, kemudian Lecce pada 2019. Yang teranyar, ia baru saja bergabung dengan klub Brasil, Coritiba, pada 2022.