Kembali ke Pelukan Mantan, 3 Alasan Kepulangan Memphis Depay ke Man United Bakal Sukses Besar
INDOSPORT.COM – Berikut 3 alasan mengapa kepulangan Memphis Depay ke Manchester United bakal berujung kesuksesan yang masif.
Jelang penutupan bursa transfer, Manchester United membuat gebrakan dengan mencoba memulangkan si anak hilang, Memphis Depay.
Laporan terbaru dari Marca menyebutkan, Manchester United berhasil melampaui tawaran Juventus yang sebelumnya menjadi pilihan penyerang milik Barcelona tersebut.
Seperti yang diketahui, Depay sebelumnya dirumorkan akan bergabung Juventus. Bahkan beberapa waktu terakhir, Bianconeri terus melakukan pendekatan kepadanya.
Namun belakangan Juventus malah menjatuhkan pilihannya ke Arkadiusz Milik, dan menimbang kembali keputusan merekrut Depay.
Hal ini pun dimanfaatkan Man United untuk mencoba mendatangkan Depay, yang merupakan mantan pemainnya di masa lampau.
Depay sendiri dulunya sempat membela Man United. Tercatat, ia 1,5 musim berseragam Setan Merah, yakni dari Juli 2015 hingga Januari 2017.
Namun kiprahnya di Man United kala itu berakhir buruk. Hal tersebut pun membuatnya terbuang, hingga akhirnya berlabuh di Olympique Lyon.
Pengalaman buruk tersebut nyatanya menjadi alarm agar Man United maupun Depay agar tak mencoba bereuni kembali.
Namun ada beberapa alasan mengapa bakal reuninya Depay dan Man United bakal berujung kesuksesan. Berikut deretan alasannya.
1. 1. Depay Lebih Matang
Memphis Depay dan Manchester United boleh jadi pernah gagal saat kedua pihak bekerjasama beberapa tahun silam.
Namun kegagalan itu terbilang wajar, mengingat Depay saat itu masih berusia muda dan baru mencicipi kompetisi level tertinggi.
Saat pertama kali tiba ke Old Trafford di tahun 2015, Depay saat itu masih berstatus pemain muda karena saat itu berusia 21 tahun.
Depay pun tak punya pengalaman di level kompetitif, mengingat sebelum bergabung Man United, ia menghabiskan kariernya di Belanda bersama PSV Eindhoven.
Karena usianya yang masih muda dan belum punya pengalaman segudang, Depay pun harus merasakan kegagalan bersama Man United.
Apalagi saat itu dirinya dipasrahi beban besar, yakni nomor punggung legendaris 7. Alhasil, tekanan itu membuatnya sulit berkembang sebagai pemain muda.
Kini, Depay telah mengenyam pengalaman segudang saat membela Lyon dan Barcelona. Dengan kata lain, dirinya lebih matang ketimbang saat pertama kali dirinya berlabuh ke Old Trafford.
2. 2. Dilatih Sang Kompatriot
Saat pertama kali gagal di Man United, Memphis Depay memang dilatih oleh kompatriotnya sendiri, yakni Louis van Gaal.
Namun saat itu Depay masih terbilang belia, sehingga dirinya kesulitan berkembang di bawah arahan kompatriotnya itu akibat tekanan yang masif.
Kini di usia 28 tahun pasca membela Lyon dan Barcelona, Depay kini bisa dikatakan matang secara psikologis dan juga permainan.
Hal ini pun membuat kemampuan aslinya bakal terlihat. Apalagi Man United kini dilatih oleh kompatriotnya yang lain, yakni Erik ten Hag.
Karena punya kemiripan filosofi bermain, Ten Hag pun diprediksi bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Depay yang telah ditunjukkannya di Lyon dan Barcelona.
Persamaan bahasa dan kultur antara Ten Hag dan Depay pun akan memudahkan proses adaptasi di periode keduanya bersama Man United.
Selain itu secata taktikal, Ten Hag merupakan pelatih dengan filosofi menyerang, yang bisa memudahkan Depay dalam mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
3. 3. Statistik Depay
Sadar atau tidak, statistik Memphis Depay saat ini membuktikan dirinya adalah pemain dengan karakater yang dibutuhkan Man United.
Depay memang merupakan penyerang. Namun gaya bermainnya membuatnya cocok memerankan peran False Nine atau menjadi pemantul bola.
Melansir dari FBRef, Depay punya catatan mentereng dalam perihal mengkreasi peluang bagi rekannya, di mana ia mampu membuat Shot-Creating Actions (SCA) sebanyak 3,79 kali per 90 menit.
Selain itu, Depay juga aktif dalam terlibat permainan tim, di mana ia mampu melepaskan rata-rata 48,74 operan per 90 menit dengan akurasi 75,4 persen.
Di sisi lain, Depay juga rajin melepaskan operan ke Final Third, dengan 3,23 operan Progressive Passes per 90 menit dan juga aktif melakukan tusukan dengan 7,43 kali Progressive Carries.
Kemampuan ini sangat dibutuhkan Ten Hag dari para penyerang Man United, yang saat ini terkesan malas dan minim kreasi.
Dengan catatan itu, Depay bisa menjadi penghubung antara lini tengah dan lini serang, sehingga serangan Man United bisa menjadi lebih Fluid.