Capai 100 Laga Liga Inggris Bareng Arsenal, Ini Perbandingan Catatan Arteta dengan Wenger
INDOSPORT.COM – Berikut perbandingan catatan Mikel Arteta dengan Arsene Wenger usai dirinya mencapai 100 laga Liga Inggris bersama Arsenal sebagai pelatih.
Mikel Arteta menorehkan catatan fantastis saat Arsenal menjamu Fulham dalam lanjutan Liga Inggris 2022/23, Sabtu (27/08/22).
Dalam duel tersebut, Arteta sah menukangi Arsenal sebanyak 100 pertandingan di Liga Inggris sejak dirinya mengisi kursi kepelatihan pada akhir tahun 2019 silam.
Catatan fantastis ini pun dibarengi dengan kemenangan Arsenal atas Fulham. The Gunners berhasil meraih kemenangan 2-1 atas rival sekotanya itu.
Arsenal mampu meraih kemenangan lewat gol Martin Odegaard dan Gabriel. Sedangkan Fulham hanya mampu mencetak satu gol lewat Aleksandar Mitrovic.
Kemenangan ini pun menjadi kemenangan ke-4 beruntu Arsenal di 4 laga awal Liga Inggris 2022/23. Alhasil, The Gunners saat ini duduk dengan nyaman di puncak klasemen.
Kemenangan dan posisi puncak klasemen pun menjadi kado manis bagi Arteta yang telah melatih Arsenal di 100 laga Liga Inggris.
Sempat diremehkan beberapa musim ke belakangan, kini Arteta mampu membuat Arsenal menjadi salah satu calon juara Liga Inggris 2022/23.
Terlepas dari hal tersebut, bagaimana perbandingan Arteta dengan Arsene Wenger di 100 laga Liga Inggris sebagai pelatih Arsenal.
Untuk menjawabnya, berikut perbandingan catatan Arsenal di 100 laga Liga Inggris baik bersama Mikel Arteta dan Arsene Wenger.
1. Catatan Arteta di Arsenal
Sejak menukangi Arsenal pada Boxing Day 2019 hingga pekan ke-4 Liga Inggris 2022/23, Mikel Arteta telah menukangi Arsenal sebanyak 100 laga Liga Inggris.
Dalam 100 laga itu, Arteta memiliki catatan yang cukup apik sebagai pelatih Arsenal, yakni 53 kemenangan, 16 hasil imbang, dan 31 kekalahan.
Jika dikalkulasikan lebih rinci, maka Arteta mampu membawa Arsenal rata-rata mendapat 1,75 poin per pertandingan Liga Inggris.
Hanya saja, minus Arteta selama melatih Arsenal terletak dari jumlah gol, baik dalam mencetak gol maupun dalam kebobolan gol dari lawannya.
Selama 100 pertandingan Liga Inggris bersama Arteta, Arsenal mampu melesakkan 162 gol atau 1,62 gol per laga dan kebobolan 111 gol atau 1,11 gol per laga.
Catatan itu terbilang buruk dan menandakan bahwa Arsenal mudah kebobolan dari lawan-lawannya selama ditukangi Arteta.
Apalagi, di Liga Inggris 2022/23 ini Arsenal juga telah kebobolan 3 gol dari 4 laga, yang membuat Arteta harus segera membenahi lini belakangnya.
Jika berbicara prestasi, dalam 100 laga bersama Arsenal di Liga Inggris, Arteta belum pernah membawa timnya finis 4 besar klasemen.
Sejak Arteta datang pada 2019, Arsenal hanya finis di peringkat ke-8 pada Liga Inggris 2019/20, peringkat ke-8 di Liga Inggris 2020/21, dan peringkat ke-5 Liga Inggris 2021/22.
Bagaiman perbandingannya dengan Arsene Wenger?
2. Catatan Wenger di Arsenal
Sama seperti Arteta, Arsene Wenger datang untuk menukangi Arsenal saat kompetisi telah berjalan. Ia datang pada September 1996.
Saat melakoni 100 laga di Liga Inggris bersama Arsenal, Wenger mencatatkan kiprah yang lebih mentereng ketimbang Arteta.
Dalam 100 laga Liga Inggris pertamanya bersama Arsenal, Wenger mampu mencetak 54 kemenangan, 30 hasil imbang dan hanya 16 kekalahan.
Dalam 100 laga Liga Inggris tersebut, Wenger mampu membawa Arsenal rata-rata meraih 1,82 poin per satu pertandingan.
Dalam urusan gol dan kebobolan, Wenger pun jauh lebih baik ketimbang Arsenal, yakni dengan mencetak 156 gol per laga dan kebobolan hanya 71 gol saja.
Dalam 100 laga tersebut, Wenger mampu membawa Arsenal finis di peringkat ketiga Liga Inggris 1996/97, juara Liga Inggris 1997/98, dan jadi Runner Up di Liga Inggris 1998/99.
Secara prestasi jelas Wenger lebih mentereng ketimbang Arteta. Namun jika melihat skuad yang ada, Wenger jauh lebih beruntung ketimbang mantan anak asuhnya itu.
Maklum saja, ketika Wenger datang Arsenal telah memiliki skuad kompetitif yang bisa bersaing memperebutkan gelar setiap musimnya.
Sedangkan saat Arteta tiba, Arsenal dihuni pemain bekas Wenger dan Unai Emery. Sehingga, catatannya tak begitu apik ketimbang mentornya itu.