Borna Sosa, Penerus Ivan Perisic yang Bakal Bawa Inter Milan Kembali Rajai Liga Italia
INDOSPORT.COM – Profil singkat serta perjalan karier dari Borna Sosa, sang penerus Ivan Perisic yang bakal bawa Inter Milan kembali rajai Liga Italia (Serie A) musim ini.
Jelang ditutupnya bursa transfer musim panas 22/23, klub Liga Italia Inter Milan membuat kejutan dengan melepas bek kiri timnas Jerman, Robin Gosens, ke klub Bayer Leverkusen.
Klub Liga Jerman, Bayer Leverkusen disebut-sebut sudah sepakat dengan Inter Milan untuk meminjam Robin Gosens dengan tambahan biaya pembelian di akhir kontrak peminjaman.
Selepas Robin Gosens menyetujui kepindahan ke Liga Jerman, ada kemungkinan untuk pindah secara permanen di akhir musim 2022/2023 nanti.
Inter Milan sendiri dikabarkan akan mendatangkan kandidat baru di posisi bek kiri, yaitu bek muda milik Stuttgart, Borna Sosa.
Pemain timnas Kroasia ini dikabarkan akan menjadi pengganti utama dari Robin Gosens, selain juga bek kiri Chelsea, Marcos Alonso yang kabarnya masuk menjadi kandidat.
Namun dari dua nama di atas, rumor kedatangan Borna Sosa jadi yang paling gencar dikabarkan bahkan bisa dibilang hampir pasti untuk bergabung dengan Inter Milan.
Andai benar, kehadiran Borna Sosa tentu akan jadi pelengkap skuat La Beneamata yang sebelumnya sempat ditempati Ivan Perisic saat membawa Inter Milan juara Liga Italia 20/21.
Apalagi Borna Sosa juga sama-sama pemain yang berasal dari Kroasia serta punya sederet statistik impresif bersama klubnya terdahulu.
Untuk lebih mengenal Borna Sosa, berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas profil singkat sang pemain yang bakal jadi calon rekrutan anyar Inter Milan musim ini:
1. Profil Borna Sosa
Borna Sosa merupakan pemain asal Kroasia yang biasa beroperasi sebagai bek kiri. Hanya saja, ia juga bisa beroperasi sebagai Wing Back dalam skema tiga bek yang cocok buat Inter Milan.
Bergabung bersama Stuttgart sejak 2018 silam, Borna Sosa berhasil membuktikan diri sebagai salah satu bek kiri bertipe menyerang terbaik di Eropa.
Terbukti sepanjang musim lalu, Borna Sosa mampu mencetak dua gol dan memberikan 9 assist dari total 30 pertandingan di semua ajang.
Meski bermain di posisi bertahan, namun Borna Sosa memiliki gaya bermainnya yang begitu menyerang dan tak jarang kerap melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan.
Gaya bermain Borna Sosa pun kerap disamakan dengan bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold yang merupakan tumpuan klub untuk menciptakan peluang dari sisi lapangan.
Melansir dari laman Whoscored, disebutkan bahwa Borna Sosa memiliki rata-rata operan sebanyak 63,77 kali per 90 menit, sedangkan Trent memiliki rataan operan sebanyak 86,71 kali per 90 menit.
Dari rataan operan tersebut, rata-rata operan Progressive atau operan ke area lawan Borna Sosa sebanyak 5,17 kali, dan Trent memiliki rataan operan Progressive sebanyak 8,74 kali.
Kemiripan keduanya bahkan terlihat saat menerima operan di area lawan atau Progressive Passes Received. Borna Sosa menerima rata-rata 3,84 kali per 90 menit, dan Trent menerima operan di area lawan sebanyak 3,63 kali per 90 menit.
Tak cukup soal menerima dan mengoper bola, Borna Sosa juga andal dalam melakukan tusukan ke area lawan dengan rataan 7,52 kali per 90 menit, unggul atas Trent yang memiliki catatan hanya 5,96 kali per 90 menit.
Dengan statistik diatas, tak heran mengapa kehadiran Borna Sosa bakal sangat pas untuk mengisi sektor bek sayap Inter Milan musim ini.
Kedatangan sang pemain pun diprediksi akan cocok untuk menggantikan peran Ivan Perisic yang sangat vital dalam membantu serangan La Beneamata musim lalu.
2. Kekurangan Borna Sosa
Meski memiliki potensi untuk menjadi bek sayap terbaik Eropa, namun Borna Sosa punya satu kelemahan yang membuat Inter Milan harus berpikir dua kali untuk merekrutnya.
Kekurangan tersebut adalah kemampuan bertahan yang kurang, bahkan Borna Sosa dideskripsikan sebagai pemain bertahan yang pasif.
Terbukti, dalam permainan Stuttgart arahan Pellegrino Matarazzo, Borna Sosa tak difokuskan untuk bertahan melainkan aktif membantu serangan dari sisi sayap.
Secara statistik musim lalu, tercatat bahwa Borna Sosa hanya mampu melakukan 9,18 kali pressure ke lawan per 90 menit, 1,16 tekel dan melakukan 1,23 kali intersep per 90 menit.
Namun kekurangan tersebut tampaknya bisa sedikit teratasi di Inter Milan, lantaran lini belakang mereka punya trio bek tangguh sekelas Milan Skriniar, Alessandro Bastoni serta Stefan de Vrij.
Apalagi saat masih diperkuat Ivan Perisic, daya bertahan sang wingback Kroasia itu juga tidak terlalu kuat, tetapi lini bertahan Inter Milan masih bisa menjaga gawang mereka dari kebobolan.
Lantas jika berkaca dari statistik permainan Borna Sosa diatas, mampukah sang pemain menjelma sebagai suksesor Ivan Perisic dan membantu Inter Milan kembali rajai Liga Italia? Menarik dinantikan.